Udah vote?
Yuk, vote sebelum baca.75. TERIMA KASIH
Lima hari sudah Adryan tidak kembali ke rumah. Kata Bunda, pria itu sedang berada di apartemen. Bunda sudah memberikan kotak berisi testpack padanya. Entah kenapa, tidak ada reaksi apapun dari pria itu.
Setelah pulang mengantarkan Devan ke sekolah, wanita yang kini berbadan dua itu mampir kesana. Kebetulan letak Cafe itu tak jauh dari sekolahan anaknya.
Helsa hanya ingin menikmati cheesecake. Lagian di rumah hanya dia sendiri. Oh ya, dia dan Devan tetap di rumah mereka. Bunda melarang ia pulang ke rumah Mamanya.
Helsa menceritakan kesalahpahaman yang terjadi pada mertuanya.
Pandangannya keluar kaca jendela. Kebetulan macam apa yang harus membuatnya bertemu dengan mantan kekasihnya. Akmal lengkap dengan seragamnya.
Helsa bercedak pelan, seharusnya dia tidak bertemu lagi dengan pria itu.
"Helsa, kamu disini juga?"
Helsa meraih tas, ingin beranjak dari sana, namun dicegah pria itu. "Cake kamu belum habis. Mubazir," sebut Akmal.
"Gue boleh duduk disini?" tanya Akmal.
"Silahkan," kata Helsa.
Akmal pun duduk dihadapan Helsa, sebelumnya dia sudah memesan kopi. Pandangan pria itu tak lepas dari wanita di depannya.
"Kamu lagi nungguin orang?"
"Gue baru pulang nganterin Devan," jawab Helsa seadanya.
"Kamu lagi ada masalah?" Akmal kembali menatapnya intens.
"Nggak!"
Pria itu terkekeh. Walau sudah lama tidak bersama, Akmal masih ingat bagaimana Helsa. Kalau tidak ditanya, dia akan menyimpan masalahnya sendiri.
"Boleh gue minta satu hal sama lo, Akmal?"
"Apapun itu aku turuti, asal bukan larangan untuk bertemu Devan. Aku sudah kehilangan kamu, jangan pisahin aku sama Devan juga," tutur Akmal bersungguh-sungguh.
KAMU SEDANG MEMBACA
WINGLESS ANGEL [TERBIT]
RomanceTERBIT DI TEORI KATA PUBLISHING🍃 ⚠SEKUEL AKMAL HELSA ⚠ Masih lengkap ✅ "Kita tumbuh bareng, ya?" Meninggalkan Akmal adalah keputusan final yang dipilih Helsa. Namun kepergiannya tidak sendiri, Helsa pergi mambawa bagian dari laki-laki itu. Ini adal...