17. HELSA YANG MALANG

21.1K 1.6K 60
                                    

Udah vote?

Yuk, vote sebelum baca.

***

Kalian jangan sider ya.

17

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

17. HELSA YANG MALANG

Suasana apartemen terasa sunyi, hanya terdengar percikan minyak goreng dari dapur. Hari sudah semakin gelap, Helsa sudah mulai berperang dengan alat masak di dapur. Dia sudah melupakan kejadian siang tadi, Helsa memaklumi kondisi suaminya.

Sedangkan Adryan, pria itu duduk di sofa tengah, matanya sedari tadi tak luput dari sebuah foto berukuran besar yang ada di ruangan tersebut dan juga beberapa foto yang ada di bufet laci.

"Apa wanita ini seberarti itu untuk saya? Kenapa saya terlihat bahagia dalam foto itu?"

Adryan mengambil bingkai kecil dari bufet, dia tersenyum kecil melihat fotonya bersama bunda, ayah, dan senyumnya hambar saat ada Jefry disampingnya. Laki-laki itu membuat moodnya buruk.

"Mas...," panggil Helsa.

Adryan balik menatap Helsa, wanita itu terus menampilkan senyum tulusnya, rambut sebahunya sudah kembali di gerai setelah selesai masak.

"Makan sekarang ya? Mumpung masih hangat," ajak Helsa. Adryan hanya membalas dengan anggukan kecil.

Helsa menangis dalam diamnya, sikap dingin itu membuat Helsa takut. Helsa takut Adryan jatuh cinta pada wanita lain. Sungguh itu tidak ada didalam daftar rumah tangganya.

Mereka segera ke meja pantry, disana sudah banyak makanan yang terhidang. Ada menu kesukaan Adryan juga.

"Kamu yang masak semua?" tanya Adryan lalu menarik kursi untuk segera duduk.

Helsa mengangguk antusias, senyumnya mengembang sempurna.

"Lain kali masaknya nggak usah banyak, siapa yang bisa habiskan segini banyak makanan."

Lagi, harapannya pupus dipukul oleh perkataan tajam suaminya. Rasanya Helsa ingin memaki dirinya sendiri.

"Iya."

Adryan mencekal pergelangan tangan Helsa yang hendak menyendok nasi untuknya, tatapan mereka bertemu namun terasa berbeda.

"Saya bisa sendiri," sebut Adryan.

Sabar Helsa, kamu nggak boleh nyerah. Ingat, seperti apa Adryan memperlakukan kamu selama ini. Kamu hanya butuh waktu, semesta tahu kapan semuanya akan berakhir.

"Mas, ayam goreng saus padang, kesukaan mas Adryan," sebut Helsa dengan menyodorkan piring tersebut.

"Mas mau Helsa buatin orange jus?" tawar Helsa.

"Bisa nggak kalau lagi makan nggak usah bicara dulu, saya capek dengar kamu ngomong terus."

Bibirnya mengatup rapat, benar juga kata Adryan, Helsa terlalu banyak bicara. Sedangkan piringnya masih kosong, belum ada nasi atau lauk yang diambilnya.

WINGLESS ANGEL [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang