Udah vote?
Yuk, vote sebelum baca!
Ramaikan chapter ini
16.PASCA OPERASI
"Kalian siapa?"
Kalimat tanya itu mematahkan perasaannya. Helsa menatap Adryan yang sama sekali tidak mengingat siapa dia. Wajah kebingungan pria itu sudah menunjukan bahwa dia tidak mengenal mereka semua.
"Mas, jangan bercanda deh. Helsa tahu mas suka banget jailin Helsa, tapi nggak gini juga."
Satu minggu pasca operasi, Adryan sadar dari koma. Dokter yang menanganinya tidak terkejut dengan kejadian ini, karena memang hasil rontgen kepala dokter Adryan sudah keluar.
"Saya nggak kenal kamu," ketus Adryan.
"Dan kalian semua, saya tidak mengenal siapa kalian." Suaranya lantang, sorot matanya bukan seperti Adryan yang mereka kenal.
Helsa kembali menyentuh wajah tampan yang dihiasi luka-luka kecil. Adryan meringis kesakitan, wajah cantik wanita hamil dihadapannya mengusik memorinya.
"Minggir!" teriaknya saat nyeri itu semakin meradang, dia menepis kasar tangan lembut istrinya.
"Adryan! Jangan kasar sama Helsa," tegur Jefry.
"Sayang, kamu ingat bunda, kan?" tanya bunda.
"Itu ayah dan Jefry," tunjuk bunda pada dua laki-laki yang juga sedang menatap mirisnya.
"Dok, apa yang terjadi pada anak saya?" tanya Ayah.
Dokter Hendra mengeluarkan hasil rontgen dari amplop putih rumah sakit, lalu menunjukkan bagian kepala yang terkena benturan keras.
"Dokter Adryan mengalami amnesia retrograde. Saat kecelakaan terjadi, kepalanya terkena benturan benda keras yang mengalami dinding otaknya retak," jelas pria berjas putih.
"Ada peluang sembuh dok? Pastinya rumah sakit bisa memberikan yang terbaik?" tanya bunda.
"Benturan hanya mencederai dinding otak, maka amnesia yang terjadi mudah disembuhkan. Ingatannya bisa cepat pulih kalau dia berada disekitar orang terdekatnya, seperti keluarga."
Mereka semua tersenyum legah, setidaknya masih ada harapan untuk Adryan bisa mengingat kembali.
Dokter Hendra memandang Helsa yang terus menatap Adryan. Kasihan sekali wanita hamil itu dibentak suaminya.
"Kalau boleh saya sarankan, pasien harus lebih banyak waktu bersama istrinya."
"Istri?" Adryan membeo ucapan dokter Hendra.
"Saya belum menikah," tanda Adryan.
"Lo gila, benar-benar gila Yan. Helsa yang bangun tidur sama lo aja bisa lupain. Kalian sudah terikat," ucap Jefry frontal. Dia kesal dengan perkataan Adryan, ya meskipun dokter sudah menjelaskan kondisi adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WINGLESS ANGEL [TERBIT]
RomanceTERBIT DI TEORI KATA PUBLISHING🍃 ⚠SEKUEL AKMAL HELSA ⚠ Masih lengkap ✅ "Kita tumbuh bareng, ya?" Meninggalkan Akmal adalah keputusan final yang dipilih Helsa. Namun kepergiannya tidak sendiri, Helsa pergi mambawa bagian dari laki-laki itu. Ini adal...