40. SI AGRESIF

26K 1.7K 108
                                    


Udah vote?
Yuk, vote sebelum baca.

⚠️FOLLOW AKUN WATTPAD INI⚠️

Tandai❗jika ada typo

Kalian tahu cerita ini dari mana?

Kalian tahu cerita ini dari mana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

40

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

40. SI AGRESIF

Ujian Nasional berjalan dengan semestinya. Ini hari keempat sekaligus menjadi hari terakhir. Khusus hari terakhir ini, Adryan tidak berangkat ke rumah sakit hanya untuk menemani istrinya ujian. Dan lihat, pagi sekali pria itu sudah sibuk membuat sarapan untuk istrinya, yang pastinya dibantu mbak Intan. Hari ini ia bangun lebih cepat dari biasanya. Sedangkan ibu hamil itu masih terlelap.

Pria itu pandai dalam mengolah makanan, hanya saja sejak menikah ia menjadi malas. Selama di apartemen kemarin Helsa yang selalu masak untuknya, namun seiring berjalannya waktu ia tidak mengijinkan istrinya bekerja.

Oatmeal dengan potongan strawberry, roti gandum isi telur dan sedikit alpukat, susu ibu hamil sudah tersedia diatas meja makan. Jangan lupakan beberapa menu sarapan untuknya sendiri.

"MAS ADRYAN!!!"

Adryan yang sedang meneguk air putih seketika tersedak saat suara teriakan yang diiringi tangisan dari dalam kamar menggema. Gelas yang tadinya dipegang sekarang berpindah ke lantai dan menjadi kepingan berserakan.

"Pak, Non Helsa!" kata mbak Intan panik. Wanita paru baya itu memang memanggil dokter Adryan dengan sebutan Bapak, sedangkan Helsa tidak mau saat dipanggil Ibu. Katanya ia masih muda, tidak masalah jika Adryan dipanggil Bapak.

Adryan segera berlari menuju kamar. Pikirannya yang sudah aneh-aneh, kemungkinan Helsa mengalami kontraksi atau kram pada perutnya.

Kontraksi? Oh, itu tidak mungkin. Kandungannya masih tujuh bulan, dan janin itu sangat sehat jika dilahirkan secara prematur.

Nafasnya memburu hebat, sesampainya di kamar terlihat wanita itu sedang duduk pada bibir ranjang dengan air mata yang membasahi pipinya.

"Sayang, kamu kenapa? apa yang sakit? perutnya keram?"

WINGLESS ANGEL [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang