Hi, bestie.
Siapa yang kangen Mas dokter?
Mari,kita melepas rindu dengan chapter ini.
🔞😭
Oh, jangan lupa baca Semesta Devandra.
SELAMAT MEMBACA SAHABAT!!!***
Hari yang begitu melelahkan. Pasien rawat jalan yang membludak hingga jam sebelas siang, dan dilanjutkan dengan seminar di salah universitas. Adryan sendiri menjadi salah satu pemateri disana. Belum lagi setelah selesai seminar ia kembali ke rumah sakit dan untuk membawa pasien leukemia yang menjalani kemoterapi.
Adryan pikir kepulangannya akan disambut baik oleh istri dan anaknya. Namun sayang seribu sayang, rumah besar itu sangat sepi. Sudah pukul delapan malam, entahlah kemana Ibu hamil yang akhir-akhir ini sangat posesif padanya.
Adryan hanya membuka salam ketika baru masuk rumah. Ia tahu ini malam minggu, dan biasanya Devan akan berada di rumah orang tuanya atau rumah mertuanya.
Ia tidak langsung ke kamar. Meletakan tas dan juga satu berkas pada meja pantry, lalu mengambil sebotol air dari kulkas.
"Ingat rumah juga?" Adryan yang sedang meneguk air pun tersedak mendengar suara tersebut.
Siluet mata coklatnya menangkap sosok wanita hamil yang baru saja menuruni tangga.
"Ngapain di lantai atas? Siapa yang suruh?" Adryan murka melihat Helsa dengan tak punya perasaan menuruni anak tangga.
"Nggak ada yang suruh. Aku bosan, jadi berkeliling saja di rumah besar ini," sahut Helsa yang kini sudah membuka kulkas. Ia mengambil puding coklat, dan menuangkan fla berwarna putih di atas nya.
"Jangan keras kepala. Lagi hamil! Sudah diperingati nggak usah naik tangga, Helsa. Astaga, kamu mau buat Mas mati muda?"
Helsa sibuk mengunyah puding buatannya, "Kenapa akhir-akhir ini selalu pulang malam?" tanyanya dengan nada serius, walau mata sayu itu tak menatap suaminya.
"Jangan lagi, Sa," tegur Adryan. Pria itu tahu betul jika saat ini hormon Ibu hamil itu sedang melambung tinggi. Cemburu, posesif, dan manja semakin menjadi-jadi.
Sejak kehamilan bulan kedua hingga bulan ketujuh ini, Helsa begitu cemburuan padanya. Selalu berprasangka buruk padanya.
"Besok Helsa mau ke rumah Mama. Satu minggu disana," tukas Helsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
WINGLESS ANGEL [TERBIT]
RomanceTERBIT DI TEORI KATA PUBLISHING🍃 ⚠SEKUEL AKMAL HELSA ⚠ Masih lengkap ✅ "Kita tumbuh bareng, ya?" Meninggalkan Akmal adalah keputusan final yang dipilih Helsa. Namun kepergiannya tidak sendiri, Helsa pergi mambawa bagian dari laki-laki itu. Ini adal...