"finally semua dah selesai " ujar Steven sambil menyandarkan badannya pada sofa
" Hmm aku minta maaf , sebab aku semua ni jadi "
Steven menepuk bahu walter .
" Relax ah "
" Relax ape ? tengok ape dah jadi , kau terbabit , Aileen cedera "
" bukan salah kau pun , salah perempuan tu "
Walter mendiamkan diri .
" Oh ya , bercakap tentang perempuan tu , dia kat mana eh sekarang ?"
"Apesal ? Rindu eh ?" Usik walter
" rindu ape , bekas luka kat tangan aku ni tak hilang lagi tau " ujar steven
Walter ketawa kecil .
" Aku gurau je , dia aku dah hantar kat tempat khas untuk pesakit mental "
Steven mengangguk .
" Aileen macam mana ?"
" Dah okey , demam sikit , luka kat lengan dia pun dah nak sembuh dah "
Walter mengangguk .
" Sayang mari makan ! "
" Eh isteri aku dah panggil " steven tersegih lalu berlari anak menuju ke dapur .
" Walter mana ?" Soal Quenny
" Dia tunggu kau panggilkan "
Quenny mencebik . Dia kemudiannya mendapatkan suaminya .
" awak , jom makan "
" Ape dia ?"
" awak jom la makan , diorang tunggu tu " ujar Quenny
" Tak nak awak awak "
" Jadi nak ape ?"
Walter mencebik . Nak juga kena faham .
" walter mari makan "
" Eis tak nak makan la "
Quenny memandang tajam ke arah walter . Mengada
" ye sayang mari makan , kang basi makanan tu "
Walter mengukir senyum . Dia bangun lalu menuju ke arah isterinya .
" Ape senyum senyum "
" Suka " balas walter
Quenny mencebik .
" Lah ingat tak nak makan tadi " ujar Steven
" Nak la "
" Mengada macam budak budak " usik steven
" Siapa budak ?"
" Lah sape lagi , kau leh "
" Eh aku bukan budak tau "
" Yela , aku cakap je "
" Kau..."
" Dah la tu , nak makan ke nak berbahas ?" Soal Dylan
" Nak makan " jawab mereka serentak .
Queeny hanya memandang ke arah mereka sambil mengukir senyum .
***
" Hai sayang "
Walter melompat ke atas katil lalu berbaring di sebelah Quenny .
" Jangan la lompat lompat , kan baru siap makan tu " tegur Quenny
Walter hanya tersengih .
" Sayang buat ape tu ? Nak tengok ".
" Tak boleh " Quenny mengangkat tinggi telefon tersebut .
" Bak sini , nak tengok " Walter merampas telefon tersebut dari Quenny .
Walter melihat ke arah fon tersebut kemudiannya memandang semula ke arah Quenny dengan muka mengada.
" Ape ni stalk orang handsome kat insta tu !"
Quenny hanya ketawa. Walter mencebik , dia menutup fonnya lalu meletakkan ke tepi.
" Sayang , saya rasa dan sampai masanya kita balik negara sayang , jumpa keluarga sayang " walter memandang ke arah Quenny .
" Apesal pulak ?"
" Ye la , sayang kan still ade keluarga di sana , tak bolehla kita membelakangi mereka , mereka pun perlu tahu tentang perkahwinan kita , faham ?"
Quenny mengangguk .
" Okay , lusa kita gerak "
Quenny menampar lengan Walter.
" Hei sakit la , ape tampar tampar ni !"
" Ape tiba tiba balik lusa ni "
quenny mencebik .
" so nak balik bila sayang ?" Soal walter sambil mengusap lengannya .
" Minggu depan ?"
Walter mengangguk . Quenny mengukir senyum sambil mendiamkan diri . Walter mencapai tangan isterinya .
" Kenape ni ?" Soal Walter
Quenny hanya mengeleng .
" Risau eh , jangan la risau , saya kan ada "
Quenny hanya mengukir senyum . Entah apa akan jadi nanti .
***
Quenny memotong sayur sambil berkhayal , entah apa yang akan terjadi jika dia kembali ke negara asalnya .
" Ouch !"
"Sayang ! ".
Walter berlari ke arah Quenny . Kelihatan hujung jari terlunjuk Quenny sedikit terluka .
" Dah dah , pergi letak ubat luka tu , ni biar saya yang buat "
Quenny menurur arahan Walter , dia kemudian duduk di sebelah Walter .
" Apesal potong sayur tu macam tu ? Rosak la " tegur Quenny apabila melihat cara Walter memotong sayur tersebut tidak betul , nak pegang pisau pun tak reti .
" Lah tak payah la nak kecoh , nanti dah masak , kita makan , kunyah kunyah , kan hancur juga nanti "
Quenny mencebik mendengar jawapan suaminya .
" sayang menung apa tadi sampai luka tangan tu ?"
Quenny hanya mengeleng .
" Emm bila kita nak lawat aileen ?"
" Esok "
Quenny mengangguk .
" Done ! Sekarang saya nak masak , sayang tengok ".
" Sayang nak masak ?"
" Tak caye ke suami awak ni pndai masak ,huh ?"
" Eh bukan tak percaye , tak yakin "
Walter mencebik , tidak lama kemudian kedengaranla suara Quenny memarahi Walter , apa tak nya , minyak tumpah , sayur entah dah jadi ape , nasi hangit . Walter hanya mampu tersengih memandang isteri tercintanya .
Done bab 62 !
Vote and comment ya ! ❤️
YOU ARE READING
My Protector , MAFIA
RandomWALTER LIM! Seorang mafia yang berperangai selamba. Dia kenal apa itu cinta namun tidak pernah merasakannya . Dia hanya berharap dengan jodoh dan beranggapan bahawa jodoh tu akan datang dengan sendirinya apabila tiba masanya . Hmm, macam jatuh dari...