Walter memandang buburnya yang baru sahaja selesai dimasaknya . Bubur campur dengan carrot ? Tanpa membuang masa dia membawa bubur tersebut ke tingkat atas .
"Hello Quenny" Walter masuk membawa dulang berisi mangkuk berisi bubur kepada Quenny.
"Ape tu ?" soal Quenny
"Bubur for you"
Quenny mengerut dahi .
"Aku bukan demam okay , just terseliuh sikit , tak yah lah nak bagi aku makan bubur bagai" ujar Quenny
Walter meletakkan bubur tersebut di atas meja bersebelahan dengan katil yang menempatkan Quenny .
"Aku nak masak benda lain tapi aku tak tahu nak masak ape , sejujurnya aku tak pandai masak . Bubur ni pun aku main campak je ape yang ade . Tapi aku masak ni dengan penuh kasih sayang tau!" ujar Walter dengan bangga
Quenny ketawa kecil . Dia mengambil bubur tersebut lalu mula menyuakan ke dalam mulutnya. Dia mengerut dahi apabila bubur tersebut selamat masuk ke dalam mulutnya .
"Asal ? Tak sedap eh ?" soal walter
Quenny mengukir senyum .
"Tak sedap leh tu" ujar walter lalu berpaling . Eh sejak bila pandai merajuk ni ? Hmmm
"Sedap lah , okay je pun bubur ni , cuma panas " ujar Quenny
"Ikhlas ke ?"
Quenny mengangguk lalu mengukir senyum . Entah kenapa sejak kebelakangan ini dia mudah mengukirkan senyum untuk orang yang todak disukainya .
"Kalau sedap makan lah , habiskan" ujar Walter
Quenny mengangguk lalu segera menghabiskan buburnya . Selesai makan , dia meletak kembali di atas meja .
"Dah tidur" kata Walter.
Quenny membaringkan dirinya . Rasa sakit pada kakinya masih belum hilang . Walter membawa mangkuk dan dulang tersebut ke dapur lalu mencucinya . Dia kemudiannya mengetuk meja dapur lalu mengeluh perlahan . Bosan !
"Arghhh!!!" jeritan Quenny dari tingkat atas membuatkan Walter tersentak .
Dia segera bangun lalu berlari naik ke tingkat atas . Pintu bilik tersebut dirempuh . Dia segera mendapatkan Quenny yang sedang meracau dengan peluh yang membasahi wajahnya .
"Wei kenapa ni?" soal Walter .
"tak nak! Pergi!" jerit Quenny dengan mata yang masih tertutup.
"Bangun!" Walter mengocangkan badan Quenny namun Quenny masih lagi meracau .
"Ape aku nak buat ni" walter mengaru kepalanya yang tidak gatal .
Quenny mula melibas tangannya , wajahnya pucat dengan peluh yang membasahi wajahnya . Kakinya ditendang ke depan . Walter semakin risau apabila melihat keadaan itu . Secara spotan tubuh Quenny ditarik ke pelukannya .
"Shussss tenang baby " walter mengusap kepala Quenny dengan lembut .
"No! Please no!" Ucap Quenny dalam tidurnya . Tubuhnya seakan lemas dalam tidurnya .
"Shusss , im here " Walter mengeratkan pelukannya . Tangannya masih tidak berhenti mengusap kepala Quenny.
Semakin lama suara Quenny mula tidak kedengaran . Esakkan mula kedengaran .
"Wei asal nangis ni " walter memandang wajah Quenny
Quenny membuka matanya perlahan-lahan . Walter mengusap kepalanya . Sebaik sahaja melihat Walter dia segera memeluk tubuh walter dengan erat .
YOU ARE READING
My Protector , MAFIA
RandomWALTER LIM! Seorang mafia yang berperangai selamba. Dia kenal apa itu cinta namun tidak pernah merasakannya . Dia hanya berharap dengan jodoh dan beranggapan bahawa jodoh tu akan datang dengan sendirinya apabila tiba masanya . Hmm, macam jatuh dari...