Bab 18

4.4K 356 20
                                    

Walter memandang buburnya yang baru sahaja selesai dimasaknya . Bubur campur dengan carrot ? Tanpa membuang masa dia membawa bubur tersebut ke tingkat atas .

"Hello Quenny" Walter masuk membawa dulang berisi mangkuk berisi bubur kepada Quenny.

"Ape tu ?" soal Quenny

"Bubur for you"

Quenny mengerut dahi .

"Aku bukan demam okay , just terseliuh sikit , tak yah lah nak bagi aku makan bubur bagai" ujar Quenny

Walter meletakkan bubur tersebut di atas meja bersebelahan dengan katil yang menempatkan Quenny .

"Aku nak masak benda lain tapi aku tak tahu nak masak ape , sejujurnya aku tak pandai masak . Bubur ni pun aku main campak je ape yang ade . Tapi aku masak ni dengan penuh kasih sayang tau!" ujar Walter dengan bangga

Quenny ketawa kecil . Dia mengambil bubur tersebut lalu mula menyuakan ke dalam mulutnya. Dia mengerut dahi apabila bubur tersebut selamat masuk ke dalam mulutnya .

"Asal ? Tak sedap eh ?" soal walter

Quenny mengukir senyum .

"Tak sedap leh tu" ujar walter lalu berpaling . Eh sejak bila pandai merajuk ni ? Hmmm

"Sedap lah , okay je pun bubur ni , cuma panas " ujar Quenny

"Ikhlas ke ?"

Quenny mengangguk lalu mengukir senyum . Entah kenapa sejak kebelakangan ini dia mudah mengukirkan senyum untuk orang yang todak disukainya .

"Kalau sedap makan lah , habiskan" ujar Walter

Quenny mengangguk lalu segera menghabiskan buburnya . Selesai makan , dia meletak kembali di atas meja .

"Dah tidur" kata Walter.

Quenny membaringkan dirinya . Rasa sakit pada kakinya masih belum hilang . Walter membawa mangkuk dan dulang tersebut ke dapur lalu mencucinya . Dia kemudiannya mengetuk meja dapur lalu mengeluh perlahan . Bosan !

"Arghhh!!!" jeritan Quenny dari tingkat atas membuatkan Walter tersentak .

Dia segera bangun lalu berlari naik ke tingkat atas . Pintu bilik tersebut dirempuh . Dia segera mendapatkan Quenny yang sedang meracau dengan peluh yang membasahi wajahnya .

"Wei kenapa ni?" soal Walter .

"tak nak! Pergi!" jerit Quenny dengan mata yang masih tertutup.

"Bangun!" Walter mengocangkan badan Quenny namun Quenny masih lagi meracau .

"Ape aku nak buat ni" walter mengaru kepalanya yang tidak gatal .

Quenny mula melibas tangannya , wajahnya pucat dengan peluh yang membasahi wajahnya . Kakinya ditendang ke depan . Walter semakin risau apabila melihat keadaan itu . Secara spotan tubuh Quenny ditarik ke pelukannya .

"Shussss tenang baby " walter mengusap kepala Quenny dengan lembut .

"No! Please no!" Ucap Quenny dalam tidurnya . Tubuhnya seakan lemas dalam tidurnya .

"Shusss , im here " Walter mengeratkan pelukannya . Tangannya masih tidak berhenti mengusap kepala Quenny.

Semakin lama suara Quenny mula tidak kedengaran . Esakkan mula kedengaran .

"Wei asal nangis ni " walter memandang wajah Quenny

Quenny membuka matanya perlahan-lahan . Walter mengusap kepalanya . Sebaik sahaja melihat Walter dia segera memeluk tubuh walter dengan erat .

My Protector , MAFIAWhere stories live. Discover now