Bab 26

4.5K 355 13
                                    

Keadaan banglo itu sunyi sepi . Walter memandang ke arah Quenny yang dari tadi diam membatu.

"Quenny"

"walter"

Quenny dan walter memanggil sesama sendiri secara serentak.

"err nak cakap ape? " soal Walter

"Err kau cakap lah ape kau nak cakap" kata Quenny.

Walter mengelengkan kepalanya.

"aku nak cakap tapi aku tak yakin dengan diri aku" kata walter

Quenny mengangguk .

"Kau?  Nak cakap ape? " soal walter

"Tak de lah " ujar Quenny sambil mengukir senyum nipis

Suasaan menjadi sunyi kembali. Masing-masing melayan perasaan. Walter menghela nafas perlahan. Dia kemudiannya mendekati Quenny.

"Quenny aku... " Walter berhenti seketika.

Quenny memandang ke arah walter menunggu kata-kata yang bakal keluar dari mulut walter.

"Aku..err..aku..."

"Aku ape? " soal Quenny

"Aku...err..sa...sa... "

Quenny membuat muka bosan.

"Sa ape?! "

"Salah hah salah! " kata walter tersentak

"salah? Salah ape? "

Walter mengaru kepalanya yang tidak gatal. Sepatutnya bukan  perkataan itu yang keluar dari mulutnya.

"err salah err , entah" balas walter.

Quenny mencebik. Bunyi lonceng di luar pagar rumah mereka membuatkan mereka berpandangan.

"Biar aku tengok" kata Quenny lalu berdiri.

"Tak biar aku tengok" kata Walter pula

"Biar aku je lah! " ujar Quenny lalu segera beredar

Walter mengikuti langkah Quenny dari belakang. Quenny menuju ke luar pagar rumah. Tiada sesiapa di situ, hanya sekeping kertas diletakkan di situ. Dia mengambil kertas tersebut lalu membukanya. Dia terdiam seribu bahasa melihat kandungan surat itu.

'gusto kita .  hintayin mo ako'
(I want you. Wait for me)

Walter segera berlari ke arah Quenny apabila melihat sesuatu sedang meluru ke arah Quenny.

"Quenny! "

Belum sempat Quenny berpaling,  tubuhnya dipeluk dari belakang.

"Arrhhh!! " Walter menjerit apabila sesuatu terbenam di belakangnya.

"Wal... "

Belum sempat Quenny menghabiskan kata-katanya. Walter sekali lagi memeluk tubuhnya berpusing sehingga membuatkan mereka bertukar tempat.

Bang! Double kill!

"Arghhh! "jerit Walter lagi apabila peluru mengenai pada bahunya.

"Shit! " carut seseorang dari atas sebuah pokok tidak jauh dari situ. Hmm,  bukan monyet ye.

Dahi Walter berkerut menahan sakit . Quenny yang melihat walter berlumuran darah menjadi cemas. Otaknya tiba-tiba menjadi kosong.

"Bawa...masuk" ujar Walter memberi arahan apabila melihat Quenny menjadi tidak tentu arah.

Quenny segera memapah Walter masuk ke dalam. Pintu dikunci rapat. Dia meletakkan Walter di sofa.

"Aku ambil ubat" ujarnya lalu segera berlari mencari ubat.

My Protector , MAFIAWhere stories live. Discover now