👑 12 : Ceribel 👑

28 6 2
                                    

Estrogen dan Kiprang menghindar.

"Et, tidak kena~" ledek Kiprang.

Sementara Estrogen sudah merapal, "Anjaaay anjaaayy anjayyyy wih anjayyy ga kena anjayyy."

"Ck! Diam kalian!" teriak Ceribel eh Ceri tidak terima diejek sesama gender.

"Acieee marah dia." Bukannya peka, Kiprang malah melunjak. Sudah kambuh sifat buruknya itu.

Ceri yang kesal, merapal mantra hingga bergetar seisi rumah Dukuniwati. Anehnya, sekeras apa pun guncangannya, tidak sama sekli merusak bagian rumahnya sama sekali. Seperti sebuah jelly ketika digoyangkan beberapa kali tidak akan rusak, rumah Dukuniwati sepertinya terbuat dari benda cair sehingga tidak bisa retak atau terbelah.

DUAR!

Ceri mengarahkan tinju ke sisi kirinya, tepat ke arah Estrogen. Keluar cahaya kemerahan melesat dari tangannya menuju target.

Estrogen berhasil menghindar. Tepat ketika cahaya itu menimpa dinding, seketika terpental kembali ke arah Ceri–

"Hey!"

DUAR!

Senjata makan tuan. Serangannya malah menyerang balik Ceri. Wanita berambut pirang ala gadis Hollywood itu terpental ke dinding lalu memental kembali hingga jatuh ke lantai dan tidak bisa bangkit kembali.

"Sialan ..." Ceri mengumpat dengan lirih smbil menahan diri untuk tidak toxic.

"BHAHAHA SOK KERAS SIH!" seru Estrogen sambil tertawa kencang.

"Nanti nanges," timpal Kiprang sambil tertawa seperti Estrogen.

"Ggggrrrrhhh!" geram Ceri. Merasa kesal. Dia merasa seperti di-bully oleh dua gadis pem-bully di sekolahnya dulu.

"Diam kalian! Atau gue tonjok mau?!" teriaknya sambil bengkit dan memegang dahinya yang berdenyut akibat kejedot.

"YAHAHAHA tonjok sini," tantang Estrogen, masih sambil tertawa.

Ceri menerjang ke arah Estrogen dan Kiprang dan ...

Melempar mereka bertiga keluar dari rumah mewah megah milik Dukuniwati.

"Hehahahaha! Mati kalian!" Dia tertawa puas sambil melepas Kiprang dan Estrogen di udara.

"Aaaaaaaahhhh!" teriak Kiprang sambil melambai-lambaikan tangan di udara.

"Aaaa ..." teriakan Kiprang mengecil di akhir ketika Estrogen menggendongnya bak pengantin baru. Sambil terbang tentunya.

Wah, seperti Cinderella yang digendong naga, sepertinya Kiprang mulai halu dengan siapa gerangan tengah mengendongnya dengan posisi seindah ini.

"Kiprang, sadar weh!"

Seekor naga. 

"Hah?! Alamak!" Kiprang nyaris saja terjatuh. Dia begitu syok menyadari siapa yang mengendongnya. Refleks gadis itu memeluk tangan naga Estrogen.

"Astogeh, bisa-bisanya kau halu di saat begini!" tegur Estrogen. "Mana sentermu?"

Kiprang lantas merogoh sakunya dan memeriksa senter. "Okeh, aman!"

"Khuahaha!" Terdengar tawa jahat dari Ceri yang masih berdiri dari balik jendela absurd itu. Tertawa seperti Light Yanto. "Kalian akan kuhabisi!"

Wushhhh ...

Dia kembali melancarkan jurusnya yang memantul tadi.

BAM!

Tujuh Pecel, Pembawa Senter, dan Seekor GuritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang