👑 2 : Kenzo The King 👑

33 13 5
                                    

Estrogen terbangun setelah merasakan tangannya yang bergerak tiba-tiba. Fenomena Hypnic Jerk memang sudah sering dia rasakan, maka dari itu, setelah dia terbangun, dia hanya berbaring diam sambil membuka matanya. Pikiran kosong, hanya memikirkan makanan.

Tok, tok, tok

Estrogen lalu tersadar dari lamunan soal makanannya dan menyadari bahwa dia sedang berada di ruangan yang tak dia kenal.

Orang yang mengetuk pintu tadi pun masuk dan melihat Estrogen sudah bangun dari tidurnya.

"Panggilkan Yang Mulia! Nona Pembawa Cahaya sudah bangun!"

"Hah?" Hanya itu balasan Estrogen, dia benar-benar bingung.

Pintu pun dibuka.

Tampak seorang wanita menengok dengan wajah mager. Dari pakaiannya, dia tampak seperti kepala pelayan karena terlalu waw untuk seorang pelayan berpakaian seperti itu.

"Mari, sang Cahaya, sambutlah suamimu."

Estrogen yang masih planga-plongo hanya bisa menatap dalam diam.

Tunggu, Pembawa Cahaya katanya?

"Eh, Pembawa Cahaya?"

Mereka tidak mendengarkan. Malahan mereka membiarkan Estrogen terdiam di kasur lengkap dengan baju tidur putih polos dan sepertinya mahal.

Terdengar suara dari balik pintu.

"Mana istriku?"

"What the fudge?" ujar Estrogen refleks.

Masuklah seorang laki-laki berumur sekitaran 30 tahun berpakaian ala-ala raja zaman dulu.

"What– what the–" tampaknya Estrogen masih syok.

"Halo, Istriku," sapa laki-laki itu.

Pikiran Estrogen pun seketika runtuh serta bulu kuduknya berdiri tegak.

"Ha– hah?..." ujarnya setelah susah payah menenangkan dirinya.

"Selamat datang di kerajaan Cahaya dan Kegelapan. Karena kau sudah menikah denganku, maka kau telah menjadi Ratu sah dari kerajaan ini," ucap laki-laki tadi, mengabaikan wajah Estrogen yang mulai kembali berubah.

Estrogen melipat kakinya. Berusaha melindungi diri.

"Sepertinya ada kesalahpahaman di sini!" Estrogen tergagap mengucapkannya tapi dialognya dirapikan dulu biar enak dibaca.

Pria itu tersenyum. "Aku yakin kamu tidak akan menyangka semua keberuntungan ini, tapi di sinilah kita, di kamar di mana keturunanku dilahirkan."

Estrogen menjerit dalam hati. Jelas tidak siap menikah apalagi ...

Pria itu menatapnya, tampak liar. "Aku adalah Kenzo, raja dari Cahaya dan Kegelapan! Setelah sekian lama, akhirnya aku menemukanmu, sang Pembawa Cahaya!"

Kenzo mendekat. "Yang akan melahirkan keturunan Cahaya atau justru Cahaya-Kegelapan!"

Estrogen menggeleng. "Woi, salah orang!"

"Hm?" Kenzo mengeluarkan suara ala pria wetpet yang bikin hati meleleh seperti es krim.

"Aku bukan Pembawa Cahaya." Estrogen mengakui.

"Lalu siapa dirimu?" Kenzo mengerutkan kening. Dia kira anak buahnya sudah menangkap sosok yang tepat.

"Aku temannya Sang Cahaya, Si Gurita," jawab Estrogen ikut mengerutkan kening.

Kenzo lalu terdiam dengan tangan yang terentang lebar.

Setelah beberapa saat dia berkata, "Halo, Istriku."

Tujuh Pecel, Pembawa Senter, dan Seekor GuritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang