"Kakeru-kun .... Sungguh kejam!" Estrogen perlahan mendarat di tanah, menyebabkan dahan-dahan dan dedaunan beterbangan.
"Pangeran Kairav?" Kiprang memastikan pandangannya benar-benar bisa dipercayai.
"Dari mana kamu tahu nama asliku?" balas Kakeru, tetap santuy.
Kiprang tunjukkan kertas itu. "Jadi, ini alasanmu mau bantu juga tahu lokasi Raja Iblis Oodyn? Karena kalian saling kenal di masa lalu?"
Kakeru diam saja. Ia tidak bisa menjawab.
"Hei, Pecel!" Dukuniwati ambil botol yang berisikan banyak nyawa di dalamnya. Dia simpan ke kantong dengan gembira. "Ayo, istirahat~ besok kita cari lagi~"
"..."
Rupanya, dia tidak peduli. Atau bisa jadi sudah menebaknya sejak awal.
"Kakeru-kun!" Estrogen mengubah wujudnya kembali jadi manusia. "Bisa ceritakan masa lalumu?"
Ia diam saja.
Estrogen berpaling menatap Kiprang, kemudian berbisik.
"Prang, Prang. Jangan-jangan kaya si Idris Asafa. Kerajaannya 'kan, sama-sama hancur," ucapnya.
Idris Asafa adalah karakter ciptaan Kiprang yang dapat berubah wujud menjadi naga. Ia debut di seri novel 'Guardians of Shan' di buku pertama yang berjudul 'Hiwaga.'
"Ya, tapi 'kan, Raja Iblis dan sebagainya punya elu. Lebih miripan punya lu, lah," balas Kiprang.
"Ya juga sih, tapi lu ga penasaran gitu? Ini nih dunia apa?" tanya Estrogen.
Kiprang diam sebentar, "Pertama-tama, lu ama gue harus ngomongin ini pas cuma kita berduaan doang. Nanti breaking the 4th wall mampus lu."
Estrogen mengangguk.
Dukuniwati dan Kakeru hanya menatap dua sejoli dengan tatapan aneh. Merasa bingung dengan hal yang mereka bicarakan.
Walaupun mereka berdua berbisik, Dukuniwati dan Kakeru masih bisa mendengar percakapan mereka.
"Kalian sebenarnya apa?" heran Kakeru. "Apa kalian yang menciptakan dunia ini?"
Reaksi Kiprang hanya. "Wot?"
.
.
.
.
Mereka pun mencari tempat bernaung yang cocok, yaitu rumah tadi yang penghuninya sudah disegel.
***
Malamnya, setelah makan malam dengan mencolong persediaan makanan di sana, mereka berencana tidur. Tapi, tentu saja Kiprang mengajak Estrogen breaking the 4th wall dan memastikan dua makhluk itu tidak mendengar.
Namun, tanpa diketahui, Dukuniwati mengintip mereka dengan memakai kekuatan menghilang sehingga keberadaannya tidak diketahui.
"Kamu kenal dunia ini?" tanya Kiprang.
"Ntahlah, keknya kenal tapi rasanya enggak." Hanya itu jawaban paling jujur yang bisa dia ucapkan.
Kiprang berpikir sejenak. "Kamu ingat pernah menciptakan karakter seperti Dukuniwati atau Kakeru?"
"Lah, itu mayoritas karakter kita," sahut Estrogen. Ya, keduanya penulis fantasi, hal-hal seperti sihir dan pangeran di negeri runtuh sudah wajar terjadi bagi mereka.
"Jangan-jangan ..." Kiprang takut melanjutkan. Tapi, memberi isyarat pada Estrogen untuk melanjutkan.
"Tebakan gue ini salah satu 'bubble universe' milikku," ucap Estrogen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tujuh Pecel, Pembawa Senter, dan Seekor Gurita
FantasíaKiprang dan Estrogen tidak sengaja melempar diri mereka ke dalam dunia fantasi aneh. Di sanalah, mereka bertemu dengan beragam spesies terutama yang pernah mereka kenal sebelumnya. Agar bisa kembali dan menikmati bubur ayam bersama, Kiprang dan Est...