👑 14 : Kabur 👑

15 8 1
                                    

Kakeru dan Kenzo bertarung dengan sengit, menggetarkan tanah dan langit.

Sementara Estrogen diserang oleh Kamito yang bebas dari serangan Kakeru.

"Estrogennn!!!" teriaknya.

Estrogen kali ini tidak lagi bersikap seperti Damsel in Distress. Dia mengingat bagaimana sensasi tentakel-tentakel tadi keluar dari punggungnya.

Tentakel yang keluar dari punggung Estrogen berujung runcing dan bisa menusuk seseorang jika kena.

Estrogen dengan mudah menangkis serangan Kamito menggunakan tentakelnya, seolah-olah tentakel itu sudah ada sejak dia lahir.

Tang! Tang! Tang! Tang! Tang!

Kira-kira begitu suaranya ketika serangan cepat mereka saling bertubrukan.

Bersyukur baju yang diberikan oleh Dukuniwati terbuka di bagian punggung, jadi ketika Estrogen mengeluarkan tentakelnya, bajunya tidak robek.

Cling!

Estrogen melihat sebuah cahaya merah muda melesat ke arahnya, dia melompat ke samping demi menghindari cahaya tadi.

BANG!

Serangan tadi mengenai tanah dan berhasil meledakkan pasir-pasir di atasnya. Menyebabkan pandangan buram dan berdebu.

"Sekarang, boss!" teriak Ceri kepada Kamito setelah mengeluarkan serangan tadi.

Kamito melesat di hadapan Estrogen dan menebaskan pedangnya.

Di saat itulah ...

[SENTER SURGAWI]

Cahaya ilahi seketika memenuhi pandangan. Jika tidak segera menutup mata akan menyebabkan kebutaan.

"HUAAA ...!"

Jeritan dari berbagai kalangan terdengar, mulai dari yang takut sampai yang mengeluarkan senter itu.

Estrogen masih menutup mata, tapi dia bisa merasakan bayangan Kiprang berdiri di depannya.

"Rasakan ini!" seru Kiprang yang matanya masih tampak mengantuk. "Hiyat!"

[Cahaya Ilahi]

CLIIING ...!

Tidak hanya menyilaukan, cahaya yang ini bahkan berhasil membuat Pecel yang melotot hendak menyerang langsung terpana melihat cahayanya.

"Ohoho, Pecel!"

Saat itulah Dukuniwati melompat dari belakang Kiprang dan melempari botol penyegel secara membabi-buta.

Anggota ANDROMEDA jelas tahu mereka dalam bahaya, tapi mereka tidak mungkin pasrah apalagi mengingat para pendahulu yang kalah dengan sangat memalukan.

[Kekuatan Otak Psikontlo]

Saat itulah keluar ledakan kimia tapi tidak berefek banyak bagi siapa pun karena ini hanyalah campuran antara zat beracun. Ya, garam dapur.

Itulah kelebihan dari semua Pecel di ANDROMEDA, kelebihan anggota yang sudah tersegel tetap bisa dipelajari anggota yang tersisa.

Kenzo yang menciptakan mereka, kali ini dengan lebih cerdas tapi tidak juga pintar, cukup cepat dan tepat walau sedikit meleset.

Karena cairan zat kimia, yaitu garam dapur, tadi menyebabkan Pecel yang membuka mata mereka, langsung menjerit. Cairan itu muncrat ke mana-mana dan tidak pandang bulu.

"ARGH! PEDIH!" jerit mereka kecuali si biang kerok yang kebingungan melihat kesalahannya.

Melihat keributan membuat Kiprang bingung hingga mematikan senternya. "Kok tidak kena, ya?"

Tujuh Pecel, Pembawa Senter, dan Seekor GuritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang