🗡 4 🗡

67 20 30
                                    

"Gue gamau. Lu aja, Prang!" titah Estrogen. Entah sejak kapan makhluk itu duduk di tanah, tidak ada yang tahu kebenarannya.

"Ogah! Lu aja, gih!" balas Kiprang.

Sesi dorong-dorongan ini berlangsung selama lima menit dengan Estrogen yang masih duduk dan Kiprang yang berdiri sambil menunjuk-nunjuk dan mencoba menarik Estrogen.

Dukuniwati dan Kakeru hanya duduk diam menonton mereka berdua sambil memakan popcorn.

"Itu makhluk berdua emang gitu kelakuannya?" tanya Dukuniwati sambil menyuap jagung meledaknya.

Kakeru menoleh dan ikut menyuap jagung milik Dukuniwati. "Hm, dari kemarin udah gitu. Biarin aja. Nanti berhenti sendiri."

Dan ...

.

.

.

.

"~♪~♪~♪"

Mereka mengabaikan suara Stella yang padahal sudah menghipnotis banyak orang hingga mereka tergila-gila dengannya.

"Eh, Estrogen, kok kita ga ngaruh, ya?" Kiprang pun mengecek kedua makhluk lain.

Kakeru sedang melamun, tapi tatapannya tertuju ke sendalnya.

Dukuniwati menatap ke atas, mencari burung sepertinya.

"Au ah."

BRAK!

Kiprang dengan segala kebablasannya, melempar botol segel ke arah Stella tapi-

"Tidaaak~"

Seekor serigala hitam besar melindunginya hingga botol itu pecah.

"Oh, Ryder~" Stella memanggil dengan suara sange. "Oh, Ryder-ku, Ryder Alexander Blender Gelender Selinder Sekunder Delender Defender Dispenser Digeser."

"Oh, Stella~" balas Ryder juga dengan suara tak kalah sange. Malahan lebih sange dari Stella.

Kiprang menahan muntah, dia tatap Kakeru dengan isyarat menyuruh menangkap.

Kakeru melirik Estrogen. "Tangkap mereka dengan tentakelmu! Mumpung mereka lagi lengah."

“Kok gue lagi, sih? Kenapa gak lu aja?” ucap Estrogen, nyolot.

“Cepetan atau gua ngambek!” sahut Kakeru.

"Ashiyap, Kakeru!" Estrogen salut, asap kemudian keluar dari tubuhnya.

GROOAAAAAAA!

Kiprang, Kakeru dan Dukuniwati membelalakkan mata ketika melihat wujud Estrogen.

Tanpa memedulikan keadaan anggota timnya, Estrogen mencengkram dua orang yang saling esek-esek dan cipokan di depannya. Percayalah, dia dengan susah payah menahan muntahnya.

"Kiprang! Kiprang! Segel!" seru Estrogen kepada Kiprang yang tersadar dari plonga-plongo-nya.

Kakeru lempar botol segel ke arah Kiprang. Dia sambut lalu berlari menuju Estrogen.

"Kyaaa ...!" Niat Kiprang hendak teriak penuh kekuatan, malah terdengar bagai anak kucing makan anu.

WUUUSSSHHH!

Kiprang terjatuh dengan dramatis bersama dua botol terisi di tangan, Stella dan Ryder, dua Pecel itu.

Estrogen menangkap temannya yang dari kemarin sering terjatuh itu.

Tujuh Pecel, Pembawa Senter, dan Seekor GuritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang