Happy reading, keep enjoy-!
-
Jangan lupa VOMENT nya.
-"Untuk murid baru, silahkan buat barisan ya!" Ucap seorang senior yang tidak aku ketahui nama nya, dia ganteng tapi gak buat hati ku bergetar, eh?
"Jangan dorong-dorongan, kalian bukan anak kecil lagi." Lanjutnya saat beberapa murid baru dorong-dorongan, bahkan ada yang sampai terjatuh.
Suasana berubah hening, aku dan Rayna saling pandang lalu sama-sama mengedikan bahu tidak tau.
"Kenapa jadi hening? Gue penasaran deh, perasaan tadi gaduh banget." Celetuk Rayna.
"Mungkin ada sesuatu yang bikin mereka begini," Kata ku asal.
Tes tes tes ...
Dengan rasa penasaran yang semakin menjadi-jadi, aku dan Rayna langsung menyerobot beberapa murid. Mereka protes tak terima tapi kami abaikan.
"Ih jangan nyela dong,"
"Apaan nih,"
"Weh watados amat lo,"
"Dih nikung,""Clar, sumpah demi apapun, itu cowok ganteng banget! Bunda, anak mu jatuh cinta pada pandang pertama nih." Pekik Rayna terpana.
Aku semakin penasaran, siapa sih orang nya? Apa seganteng itu? Asalnya darimana sih sampe ganteng nya di atas rata-rata.
"Clar, dia manusia bukan ya?" Rayna menyenggol lengan ku yang membuat lamunan ku buyar.
"Dia malaikat yang Tuhan kirim buat gue, Ray. Pokoknya jangan lo ambil ya, lo cari yang lain aja. Ini cuman punya gue, kali ini gue gak mau ngalah." Terang ku serius.
"Huh, gak apa deh buat lo mah. Lagian banyak kok yang ganteng-ganteng di sini, gue mau cari yang lain kalau gitu."
Aku bernafas lega, seenggaknya Rayna gak kayak temen-temen ku di sekolah lama yang selalu merebut cowok incaran ku.
"Good girl, gue seneng denger nya." Aku menepuk asal pundak Rayna dan berhasil membuatnya meringis.
"Eh jangan keras-keras dong, tenaga lo itu gak main-main Clar." Omel nya.
"Panggil gue Rissa karena sekarang kita berteman," Kata ku.
"Serius?! Yey, akhirnya." Girang Rayna.
Gak tau kenapa, aku merasa nyaman berteman sama Rayna. Aku harap, dia bukan fake friend kayak yang lain.
Didepan baik eh dibelakang ada maksud lain, ini yang bikin aku trauma temanan sama anak perempuan. Mereka itu muka dua, aku gak suka. Beda sama cowok, aku jarang nemuin cowok muka dua. Mereka keliatan natural aja tuh, sama sekali gak aku curigain.
"Setelah barisan di bubarkan, diharap tidak membuat kerusuhan. Saya, selaku ketua osis di sekolah ini berharap kalian bisa menjaga sikap." Ucap cowok itu tegas, damage nya gak main-main, serius deh.
"Untuk bisa tau dimana ruangan kalian berada, kalian bisa liat sendiri di mading. Disana udah ada nama-nama kalian, cari dengan teliti karena saya tidak akan mengulang ucapan saya." Lanjut nya.
"Gue mencium aroma CEO muda di sini," Bisik Rayna.
"Pasti dong, aura nya itu udah kerasa banget." Balas ku dengan senyum lebar di bibir ku.
-o0o-
Ternyata aku dan Rayna satu ruangan, apa ini sebuah takdir? Ya, seperti nya begitu.
"Seneng banget, ternyata kita emang seruangan!"
Aku hanya mengangguk pelan lalu memilih tempat duduk yang posisi nya paling belakang dekat jendela, tempat favorit ku.
"Oke juga pilihan lo,"
Beberapa senior masuk, aku rasa tidak ada jeda waktu untuk sekedar bermain handphone.
"Sebelum kita mulai, kita harus saling kenal dulu jadi sekarang dipake buat sesi perkenalan ya." Ucap salah satu dari mereka.
"Iya kak,"
"Oke kak,""Gue Danish Anggara, kalian bisa panggil gue kak Dani atau kak Angga, terserah kalian. Jabatan gue di osis itu sebagai wakil ketua osis,"
"Hai kak Danish,"
"Kalau aku panggil ganteng ku boleh gak?"
"Kak, udah punya pacar belum?"
"Gak dapet ketua osis nya, wakilnya pun gak masalah.""Cih, gatel." Decak Rayna.
"Gue ngerasa tuh senior mirip lo, saudara lo?" Tanya ku penasaran.
"Dia abang gue,"
Aku membulatkan mata ku tak percaya,
"Astaga, pantes.""Lanjut ya, nama gue Bayu Rajasa. Kalian bisa panggil gue kak Bayu atau kak Raja, senyaman nya kalian aja. Jabatan gue di osis adalah ketua seksi."
"Sesuai jabatan nya, dia hot kayak cowok-cowok di wattpad omg!" Sesuai
"Gak jadi nyesel masuk sini deh kalau penghuni nya ganteng-ganteng."
"Jadi semangat sekolah kalau modelan nya begini semua,"Aku menggelengkan kepala ku tak percaya dengan suara bisik-bisik mereka yang sebenarnya masih dapat di dengar jelas oleh orang-orang.
"Diem dulu, jangan ada yang bersuara sebelum kita berlima selesai." Tekan cowok bernama Danish yang merupakan abang Rayna, ugh kayaknya lumayan galak deh.
Seakan bisa membaca pikiran ku, Rayna berucap, "Abang gue emang gitu, galak-galak nyebelin."
"Gue Karmila Ayu Dwi, kalian bisa panggil gue kak Lala. Jangan pernah bercandain nama gue,"
"Ayu Dwi? Mirip nama artis gak sih?"
"Eh ini mah senior gue waktu junior high school dulu,"
"Si kak Yuyu bukan sih ini?"
"Make up nya masih berantakan, dia liat tutorial dimana sih?"
"Masih cantikan gue,""DIEM!" Bentak senior bernama Karmila itu membuat kami terlonjak kaget.
"Mila!" Tegur kak Danish.
"Gue gak suk mereka ngomongin gue, Dan. Lo pikir enak apa di gituin?!" Balas kak Karmila tak terima.
"Ya tapi jaga sikap nya, kita osis dan mereka anak baru."
"Ya emang kenapa kalau mereka anak baru? Seharusnya mereka juga ngehargain orang lain kalau emang mau di hargain." Setelah mengatakan itu, kak Karmila keluar dengan wajah yang sangat tidak enak untuk dipandang.
"Maaf ya buat sikapnya, dia emang sensitif orang nya." Ujar kak Danish.
"Dih baperan, skip."
"Kasian kak Lala, pasti langsung badmood tuh."
"Dih kayak bocah,"
"Caper banget tuh senior,"Suasana jadi tak terkendali, kak Danish dan lain nya berusaha membantu menenangkan suasana.
"Stop, atau kalian semua gue jemur di lapangan utama."
㋛㋛㋛
Kalau ada typo dan kesalahan lainnya, harap maklum ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badgirl Clarissa (New Version)
RandomCerita ini pindahan dari akun pertama aku yaitu, @HiNrul_ karena ada masalah, aku pindahin kesini deh. 🕊🕊🕊 "Menjadi dewasa tidak tumbuh dalam waktu semalam, apalagi hanya dengan satu permasalahan." Clarissa masih remaja, tapi sudah di landa stre...