Badgirl Clarissa: part tigapuluh enam

855 37 0
                                    

Happy reading, keep enjoy-!
-
Jangan lupa VOMENT nya.

-

Ting!

+62 xxxx xxxx xxxx
Lo bakal mati, nyusul si Jalang Andini!

Ting!

+62 xxxx xxxx xxxx
So, kematian lo didepan mata.

Aku mengerjapkan mata ku pelan saat mendapati pesan ancaman lagi. Padahal sudah dua hari dia tidak menganggu ku, tapi malam ini dia kembali mengirimku pesan.

Ah, pesan itu termasuk ancaman atau sebuah peringatan ya?

"Anjrot, freak banget."

Aku benar-benar tidak mengerti dengan maksudnya. Setahuku, aku tidak pernah membuat masalah dengan siapa pun. Kecuali orang itu memang bernyali besar. Hoho.

Aku beranjak dari kasur ku, ini masih jam 03.40 pagi dan pastinya kak Aldrich masih tidur.

Tok tok tok ...

Aku mengetuk pintu kamar nya. Ya ... maaf aku ganggu. Soalnya aku gak tahan buat gak bilang ini, siapa tau tebakanku bener kan?

Tidak ada sahutan. Apa senyenyak itu kak Aldrich tidur? Gak pantang menyerah, aku terus mengetuk pintu kamar nya.

Masih gak ada jawaban? Aku nekat lewat balkon deh! Hayu kita ke balkon, gini-gini aku jago manjat loh kayak Spiderman haha. Canda.

Gerakan ku terhenti saat mendengar suara orang menangis. Itu manusia atau hantu sih yang nangis? Bulu kuduk ku mulai naik, merinding banget sumpah, mana masih gelap.

"Mom,"

Hah? Mom? Maksud nya mommy?

Lanjut gak ya?

Lanjut aja kali ya, daripada penasaran itu manusia atau hantu. Ye dasar.

"Mom,"

"Kak Aldrich, lo nangis?" Tanya ku dengan wajah cengo dan mulut yang terbuka lebar.

Jadi yang nangis itu kak Aldrich? Bukan hantu?

Tapi apa yang membuat kak Aldrich menangis?

Dia menoleh dengan air mata yang masih mengalir deras. Walau raut wajahnya datar, aku tau tatapan penuh terluka itu.

Tatapan itu penuh luka dan kecewa. Ada rasa kesepian juga di tatapan itu. Aku berjalan menghampirinya setelah melompati pembatas balkon antara kamar ku dan kamar kak Aldrich.

"Lo kenapa?" Tanyaku sedikit khawatir. Ingat ya, hanya sedikit.

Ketika aku ingin memeluknya untuk memberikan ketenangan, dia malah menghindar sambil menatap ku tajam.

"Padahal enak dipeluk cewek cantik kayak gue," Kataku kesal karena mendapatkan penolakan darinya.

Kak Aldrich diam dengan kedua tangan yang sibuk menghapus air matanya dengan kasar.

Melihat itu, aku langsung menahan kedua tangannya dengan tenaga dalam.

"Jangan gini, kak. Sekarang lo gak sendirian lagi, ada gue disini." Ucapku pelan.

Kak Aldrich diam sambil menatap ku dalam. Lah kok aku sedikit salah tingkah ya?

Woi!

Aku melepaskan kedua tangannya, lalu merentangkan kedua tanganku.

Badgirl Clarissa (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang