Happy reading, keep enjoy-!
-
Jangan lupa VOMENT nya.
-"Mamah sama papah dimana? Kenapa rumah sepi banget,"
"Mamah sama papah lagi di rumah oma Luci, oma sakit. Mamah gak tega liat opa jaga oma sendirian, jadi mungkin kita nginep di sini sampai oma sembuh."
"Kenapa gk bilang, Rissa gak mau dirumah sendirian." Rengek ku.
"Kamu sekolah, mamah gak suka ya kamu bolos. Awas aja sampai ketahuan bolos, lagian ada abang-abang kamu."
"Bang kembar gak tau kemana, bukan nya om Keano ada di sana ya mah? Masa mamah nginep sih, atau Rissa nyusul aja kali ya?"
"No, kamu jangan nekat ya Rissa, mamah gak suka."
"Mah,"
"Oh ini abang kembar kamu baru hubungin mamah, katanya mereka lagi ikut kegiatan di kampus dan itu wajib. Di sana ada bang Panji kan?"
Aku berdehem.
"Nah sama bang Panji aja, biasanya kamu nempel tuh sama abang mu itu."
"Gak mau, males."
"Loh kenapa? Tumben banget, apa kalian lagi bertengkar ya?" Tebak mamah.
"Gak kok,"
"Mah, ayo tidur."
Itu suara papah.
"Nanti dulu pah, mamah lagi telponan sama Rissa."
Aku diam, menyimak obrolan mereka.
"Udah besok lagi, papah kangen tau udah lama gak dikelonin."
Mata ku membulat sempurna, astaga sudah tua tapi kelakuan nya begitu.
"Papah jangan bikin otak Rissa ternodai!"
"Eh kamu denger sayang? Maaf ya, tapi kita berdua mau sekalian honeymoon, bye sayang!"
Klik.
Aku mendengus kesal, papah gak inget umur!
°°°
Pagi nya, aku dikejutkan dengan kehadiran sosok bang Panji, dia tidur di sebelah ku dan persis menghadap ke arah ku, aku menatap wajah tampan nya, dia sangat tampan, kalau saja dia bukan abang ku, mungkin sudah ku gebet.Kepala ku menggeleng, aku tersadar kalau aku sedang marah dengan bang Panji, dia memang harus di hindari.
"Mau kemana?"
Suara serak khas bangun tidur terdengar saat aku ingin beranjak pergi dari ranjang.
"Mandi," Jawab ku malas.
"Dek-"
"Abang kenapa bisa ada di kamar Rissa?" Tanyaku, memotong perkataannya.
Bang Panji menatap ku melas, dia terlihat berbeda sekali karena biasanya hanya tatapan datar nan dingin yang sering ia tampilkan.
"Kamu masih marah?"
"Gak usah ditanya,"
"Terus abang harus apa biar kamu gak marah lagi sama abang?"
"Pergi,"
"Dek, abang gak tau lagi harus apa biar kamu mau dengerin penjelasan abang." Kata nya frustasi.
Aku menatapnya sendu, overthinking membuat ku begini, kenapa menyiksa sekali sih?!
"Dek, please."
"Pergi bang, Rissa jijik."
Bang Panji menatap ku sedih,
"Kamu jijik sama abang? Kenapa? Kamu kan belum denger penjelasan abang.""Pergi bang!"
"Oke abang pergi, tapi tolong jangan jauhin abang ya? Abang sayang sama kamu,"
Setelah mengecup singkat kening ku, bang Panji beranjak pergi. Astaga, aku harus segera mandi karena ini sangat menjijikan, dia baru saja mencium kening ku, bisa saja sebelum nya ia habis mencium kening si banci itu kan?
Tapi lagi-lagi aku merasa bersalah. Apa aku sudah keterlaluan ya padanya?
- BADGIRL CLARISSA -
Berita hot pagi ini adalah kembali nya si ketua osis yang tak lain adalah kak Aldrich beserta seorang guru baru yang aku dengar seorang wanita.
Siapa? Atau jangan-jangan, ah mana mungkin.
"Lo seneng gak kak Aldrich udah balik sekolah lagi?" Tanya Rayna.
"B aja tuh,"
"Hah? Masa sih? Lo gak tau apa siapa guru baru nya?"
Aku menggeleng.
"Guru baru nya itu kak Zia anjir! Bayangin aja, kak Zia jadi sering berduaan sama kak Aldrich, potek-potek dah hati lo."
"Serius!?"
"Anjim, biasa aja dong kan gue jadi kaget." Kata nya kesal.
Aku mengabaikan kekesalan nya,
"Guru baru nya kak Zia? Yang ngaku tunangan nya kak Aldrich?""Yaps, kaget gak? Kaget gak? Kaget lah masa gak."
Lah?
"Haduh semalem lo tau gak Clar? Kak Nelson nembak gue anjir!" Hebohnya yang melenceng dengan pembicaraan kita diawal.
Kak Nelson? Yang mana sih? Aku lupa, tapi namanya sangat tidak asing.
"Mati gak?" Tanya ku asal.
"Hah? Kok mati?"
"Iya kan di tembak,"
Rayna menatap ku kesal, "Bukan itu bambang!"
Aku mengedikan bahu ku acuh.
"Jujur, dia first love gue anjir. Gak nyangka sumpah, akhirnya gue terima deh." Rayna senyum-senyum sendiri.
Kalau bucin gini kali ya?
"Jadi sekarang lo punya doi?"
Rayma mengangguk cepat dengan senyum mengembang.
"Yah, gak bisa gebet banyak cowok bareng gue deh." Ucap ku pura-pura sedih.
"Tenang aja, walau gue udah punya doi, gue tetep gebet banyak cowok apalagi yang ganteng-ganteng."
Mata keranjang, dasar!
"Mandang fisik, najis." Cibir ku.
"Memperbaiki keturunan, Clar." Bela nya.
Aku berdecih pelan. Padahal kalau dilihat-lihat, dia sudah cantik kok. Gak perlu diperbaiki keturunannya. Emang dasarnya aja dia begitu.
Bel masuk berbunyi, tak lama seorang guru masuk, hari ini aku tidak bolos karena bisa saja mamah memantau ku dari jauh jadi aku ambil aman aja. Ya, untuk kali ini saja.
"Hari ini kita ulangan," Kata miss Kanaya membuat suasana berubah gaduh.
"Masa ulangan sih miss?"
"Kita baru berapa minggu di sini loh miss."
"Iya nih miss gak kasihan apa sama kita?"Miss Kanaya tersenyum kecil,
"Miss hanya ingin mengasah kemampuan kalian, tenang saja soalnya tidak sulit kok.""Itu kan kata miss,"
"Gak gampang buat kita miss,"
"Pagi-pagi masa disuruh mikir miss.""Tidak ada protesan karena disini miss lah guru nya,"
"Guru selalu benar,"
"Iya deh yang guru,"
"Duh mandang jabatan,""Stop, miss akan mulai membacakan soalnya."
"Pssttt, ini guru rada nyebelin gak sih?" Bisik Rayna yang aku angguki.
㋛㋛㋛
Kalau ada typo atau kesalahan lainnya, harap maklum ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badgirl Clarissa (New Version)
RandomCerita ini pindahan dari akun pertama aku yaitu, @HiNrul_ karena ada masalah, aku pindahin kesini deh. 🕊🕊🕊 "Menjadi dewasa tidak tumbuh dalam waktu semalam, apalagi hanya dengan satu permasalahan." Clarissa masih remaja, tapi sudah di landa stre...