Happy reading, keep enjoy-!
-
Jangan lupa VOMENT nya.
-Beberapa bulan kemudian ...
Aku sudah memusuhi bang Panji selama berbulan-bulan dan hal itu membuat keluarga besar ku gempar karena biasanya aku selalu menempeli bang Panji, bermanja-manja dengan nya dan merecoki hidupnya.
Bang Panji masih berusaha menjelaskan tentang kesalahan pahaman itu, katanya sih begitu. Tapi aku tidak merasa kalau ini semua salah paham. Ya, bagaimana ya? Gimana mau percaya sedangkan aku sudah beberapa kali mergokin dia yang ajak berduaan dengan si banci itu.
Dan sekarang aku lagi ikut kumpul bareng temen-temen masa SMA mamah, eh sahabat kali ya?
"Key, anak lo makin cantik aja pake skincare apa sih?" Tanya tante Nayyara yang biasa dipanggil tante Nayya.
Buset, gaul bener ya si tante.
"Tanya aja sama bocah nya," Kata mamah santai sambil menyeruput minuman nya dengan gaya anggun bak ratu kayangan. Ups.
"Riss, kamu pake skincare apa?" Tante Ellena menatap ku penasaran, panggil aja tante Elle biar gak kepanjangan.
"Air wudhu tan," Jawab ku asal.
Mamah mencubit paha ku pelan,
"Kita kristen,""Ya kan biasa nya cewek-cewek kalau ditanya sama temen nya pake skincare apa jawabnya pake air wudhu doang." Bela ku tak ingin disalahkan.
"Emang mereka temen kamu? Bukannya temen-temen kamu itu cowok semua ya?"
Aku menggeleng sambil menggaruk tengkukku yang tidak gatal.
"Kapan sih si Panji nikah? Umurnya udah cocok banget buat nikah, mateng gitu." Ujar tante Tasya.
"Angkat dong tan kalau udah mateng," Canda ku.
Para tante terkekeh pelan sedangkan mamah melotot memperingati, mamah emang beda, selera humornya itu mahal.
"Oh ya tante denger kamu lagi marahan sama Panji, kenapa?"
Duh, kenapa bahas ini sih, aku kan jadi badmood.
"Gak kok tan, mamah aja yang berlebihan." Bantah ku.
Mamah kembali melotot, aku hanya menyengir lebar.
"Kamu ini masih aja suka bercanda," Tante Nayya geleng-geleng kepala.
"Daripada rebut pacar orang- awss sakit mah."
Belum selesai aku bicara, mamah kembali menyubit paha ku, pelan sih tapi pedes banget.
"Kamu mau kelas 11 kan ya?" Ini suara tante Rana, dia baik banget orang nya. Sebenernya semua baik sih tapi tante Rana ini ngomongnya lembut banget, gaj blak-blakan.
"Iya tan," Jawab ku seadanya.
"Masih suka bolos?"
Tenang, semua nya emang tau kalau aku seperti apa dan bagaimana kelakuan ku. Ternyata dulu nya itu papah seorang badboy loh, gak nyangka sih tapi ya begitu lah kebenaran nya. Pantes aja aku modelan nya begini, orang keturunannya, whaha.
"Masih lah tan, aturan itu untuk dilanggar." Kekeh ku.
"Bukan nya aturan itu untuk di taati?"
"No, menurut Rissa sih aturan itu untuk dilanggar. Coba bayangin kalau gak ada siswa atau siswi yang langgar aturan, pasti guru BK jadi pengangguran tuh." Terang ku yang di angguki setuju oleh tante Tasya dan tante Nayya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badgirl Clarissa (New Version)
RandomCerita ini pindahan dari akun pertama aku yaitu, @HiNrul_ karena ada masalah, aku pindahin kesini deh. 🕊🕊🕊 "Menjadi dewasa tidak tumbuh dalam waktu semalam, apalagi hanya dengan satu permasalahan." Clarissa masih remaja, tapi sudah di landa stre...