Badgirl Clarissa: part duapuluh satu

1K 37 0
                                    

Happy reading, keep enjoy-!
-
Jangan lupa VOMENT nya.
-

"Jangan ngintip!" Aku menatap kak Arkan dengan tatapan penuh peringatan.

"Masa gak boleh? Lumayan Riss, jarang-jarang kan dapet pemandangan indah dari atas." Kata nya terkekeh geli.

Aku mendengus pelan, lalu meloncat begitu saja tanpa aba-aba. Dengan reflek kak Arkan menangkap tubuh ku.

"Kalau aja gak gue tangkep, kayaknya lo bakal nyungsep deh."

"Ayo kak, nanti kalau ada yang liat berabe urusan nya." Ajak ku, menghiraukan perkataannya.

Kak Arkan menarik lengan ku pelan, membawa ku menuju motornya yang terparkir di depan sebuah ruko.

"Naik," Perintah nya.

Oh iya, untung nya aku memiliki rok cadangan jadi aku tetap memakai rok sekolah tapi enaknya itu rok sekolah nya tidak terlihat seperti rok sekolah biasa, kalian tau kan maksud aku? Sedangkan untuk baju nya, kak Arkan meminjamkan hoodie nya yang super besar yang mampu menenggelamkan tubuh ku. Wangi parfum nya tercium, wangi sekali dan terasa menyejukan.

Aku suka wangi nya.

"Gak mau peluk gue?" Tanya nya.

Aku memutar bola mataku malas, "Ogah. Paling lo mau modus kan?"

"Sok tau banget nih cewek, orang gue mau mastiin kalau lo aman. Nanti kalau jatoh, nangis lagi." Ejek nya.

"Kata siapa? Gue bukan cewek lemah,"

Kak Arkan menghidupkan mesin motornya,  lalu melajukan motor sport nya dengan kecepatan sedang.

"Gue gak bilang lo lemah,"

Angin berhembus sangat kencang, rok ku tertiup angin, aku berusaha memegangi rok ku agar tidak terangkat dan menampakan paha mulus ku.

Heh, kalian jangan berpikir aneh-aneh ya karena aku pakai celana pendek kok, masa gak pake, keliatan dong itu nya- ah lupain.

"Rok lo terbang?"

What the fuck!

Masa terbang, gak lah gila kali!

"Gak, cuman ketiup angin doang."

Kak Arkan menghentikan laju motor nya di pinggir jalan, ia berdiri padahal masih di atas motor. Aku memegang erat jaketnya karena takut terjatuh. Dia tingginya berapa sih? Tinggi banget, kayak titan.

"Gak usah khawatir, gak akan jatoh kok."

"Iya deh serah,"

"Mau sampe kapan lo pegang jaket gue?"

Aku tersadar lalu melepaskan ujung jaketnya yang aku jadikan pegangan. Kak Arkan menatap ku geli sambil membuka jaket nya.

"Eh lo mau ngapain kak? Jangan macem-macem ya, atau gue teriak nih!" Kataku panik. Pikiran buruk seketika muncul di otak ku.

Kak Arkan mendengus, lalu menyerahkan jaketnya pada ku.

"Pake, paha lo kemana-mana dan gue gak suka itu."

Aku terbengong, apa maksud nya?

"You are mine, just mine, and only mine." Ucap nya tegas.

"What the-"

"Stop, jangan di lanjut." Kak Arkan  memotong perkataan ku.

Tangan nya mengelus lembut puncak kepala ku.

Badgirl Clarissa (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang