Badgirl Clarissa: part empatpuluh

865 33 0
                                    

Happy reading, keep enjoy-!
-
Jangan lupa VOMENT nya.
-

"Pah, mamah kemana?" Tanya ku saat perpapasan dengan papah.

"Kok kamu ada disini?"

Bukan nya menjawab pertanyaan ku, papah malah balik bertanya.  Harus banget ya, nanya gitu? Aku kan anak mereka juga masa ditanya gitu sih.

"Ya bisa lah kan ini rumah Rissa juga, lagian tumben papah di rumah."

"Kangen mamah,"

Dih. Aku mendengus pelan saat melihat tingkahnya yang seperti orang mabuk cinta.

"Serah papah deh, mana mamah?" Tanya ku, lagi.

"Nanti aja temuin mamah, lagi istirahat." Kata papah.

"Loh kok aneh? Jangan bilang kalian abis—"

"Kamu tau maksud papah, jadi nanti aja ya."

Aku kembali mendengus pelan, punya orangtua gini amat ya? Masih sore padahal, hadeuh.

Akhirnya aku pergi ke kamar ku yang hampir 2 minggu ini tidak aku tempati. Tidak ada yang berubah seinci pun, semua nya tetap sama.

Gabut parah, lebih baik aku tonton drama china di ipad ku.

Love scenery, kalian tau gak drama satu ini? Pasti tau lah ya yang bucin sama Lin Yi, asli ganteng banget jodoh aku.

Lin yi berperan sebagai Lu Jing, dan lawan main nya Lulu Xu (Lu Xu) yang berperan sebagai Zhu Liang Chen.

Btw ada kissing nya, haha. Gemes liat nya tapi sedikit gak rela, huhu. Harusnya kan aku yang dicium. Ahay.

Penasaran? Langsung nonton deh, aku males spoiler.

°°°
"Kamu kenapa mau temuin mamah, tumben." Kata mamah to the point, sudah biasa.

Aku menyerahkan ponsel ku yang sudah menampilkan sebuah pesan dari beberapa nomor dengan pesan yang sama yaitu mengancam ku.

Mamah dan papah melihat ponsel ku, mereka sama-sama membulatkan mata mereka.

"Kenapa gak bilang dari kemaren-kemaren?" Mamah menatapku kesal.

"Mamah sibuk terus, papah juga. Aku udah coba lacak nomor nya tapi gak bisa. Kayaknya dia rusak kartu nya deh setelah chat aku." Jelas ku.

Mamah dan papah menatap ku dengan tatapan penuh rasa bersalah. Hoho, apa nih? Apa mereka berdua baru sadar sekarang kalau aky butuh mereka?

Memang sih, aku juga hidup butuh uang. Aku gak munafik. Tapi ya, akhir-akhir ini mereka terlalu sibuk. Aku kangen. Kangen banget malah. Kangen liburan bareng, sarapan bareng, makan malam bareng, nonton bareng, main game bareng, renang, dll. Aku kangen kebersamaan kita.

Tapi kenapa gak ada yang peka? Aish, kenapa jadi melow sih?

"Maaf. Mamah ngaku salah," Ucap mamah dengan raut wajah sedih.

"Papah juga minta maaf,"

Aku mengibaskan tangan ku pelan, berusaha terlihat baik-baik saja walau sebenarnya aku ingin menangis. Sebenarnya kehidupanku tidak selalu berjalan mulus. Ada saatnya dimana aku merasa kesepian karena sendiri. Itulah kenapa aku selalu betah diluar ketimbang dirumah yang sepi ketika para penghuninya sibuk dengan kegiatan masing-masing.

"Udah lah, lupain aja. Ini gimana? Aku rasa ini yang bunuh Andini deh. Terus juga aku sempet denger percakapan kak Arkan sama kak Karmila." Ujar ku mengalihkan pembicaraan. Aku gak mau ke bawa suasana dan berujung nangis kejer.

Badgirl Clarissa (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang