Badgirl Clarissa: part empatpuluh enam

845 36 0
                                    

Happy reading, keep enjoy-!
-
Jangan lupa VOMENT nya.
-

"Tada!" Aku memperlihatkan sebuah pistol yang entah jenis apa pada mereka yang tercengang dengan barang yang aku bawa.

"Itu pistol KW kan?" Tanya kak Reano tak percaya.

"Mana ada, ini asli tau. No KW-KW pokoknya." Kata ku tersenyum lebar.

"Lo dapet darimana? Jangan bilang lo juga mafia?" Selidik kak Farhan.

Aku memutar bola mata ku malas,
"Gak lah. Bisa di gantung sama bokap nyokap kalau jadi mafia."

"Terus darimana? kayaknya itu bukan pistol biasa deh," Kak Arga menatap ku penasaran.

"Gue nyolong, eh bukan nyolong sih, cuman minjem bentar buat kasih pelajaran ke kak Dion." Bisik ku.

Pistol ini milik mamah yang aku pinjam tanpa izin hehe. Mamah jago loh kalau soal nembak.

Habis ini pengen belajar sama mamah biar aku keren, eh gak ding. Maksudnya biar aku punya pertahanan diri, kalau semisalnya ada pelakor yang mau rebut kak Aldrich biar aku tembak sampai mati dan aku antar sampai neraka.

Wait, berarti sama aja kayak pembunuh dong? Tapi pelakor itu harus dibasmi sebelum makin ganas.

Pokoknya benci banget sama pelakor walaupun cuman denger dari cerita orang-orang.

"Pelajaran apa?" Tanya Rayna bodoh.

"Huh, kalau mau bego inget suasana, jangan sekarang, please lah." Kesal ku.

Rayna mengangguk lalu menyengir lebar.

"Kalau asli coba dong, gue pengen liat." Pinta kak Josh.

"Oke, gue liatin nih bakat terpendam gue."

"Jangan, bahaya." Kak Arkan melarang ku, aku hanya mengedipkan sebelah mata ku sebagai tanda bahwa semua akan baik-baik saja.

Aku kembali fokus pada kak Dion dan kak Karmila yang masih berdebat.

"Tutup telinga kalian kalau gak mau jadi budek," Perintah ku.

Semua mengangguk.

Dor!

Tepat sasaran. Aku menembak pot bunga yang ada di sebelah kaki kak Dion. Dapat dilihat, kak Dion memasang kuda-kuda sambil mengeluarkan pistol nya.

"Anjir, beneran dong." Heboh Rayna.

Kak Vian langsung membekap mulut Rayna, "Jangan berisik Rayna, kalau ketauan bisa mati ke tembak kita."

"Iwyha, lhewpashin khak." Ucap Rayna tidak jelas. "Bangke, tangan lo bau tai. Lo abis boker ya?" Lanjut Rayna sewot.

"Gak, tadi gue abis cebokin ayam Kekeyi." Ujar kak Vian.

"Pantesan, bau nya busuk."

"Guys, siaga 1. Kak Dion kayaknya curiga nih, cari tempat sembunyi buru!" Aku menyela perdebatan Rayna dan kak Vian.

"Udah gue bilang, ini berbahaya, Rissa." Kak Arkan menghembuskan nafasnya kasar.

"Tenang, gue udah hubungin temen tongkrongan gue, bentar lagi sampe kok." Tutur ku menenangkan.

"Sekarang guys. Kak Dion udah manggil tangan kanan nya." Imbuh ku.

"Ayo guys, kita cari aman." Ajak kak Farhan.

"Gue disini sama Clarissa," Ucap kak Arkan.

Aku menoleh kearah kak Arkan, dia keras kepala sekali.  Memang nya dia mau lawan kak Dion pakai apa? Tangan kosong?

Badgirl Clarissa (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang