Badgirl Clarissa: part empatpuluh empat

842 37 0
                                    

Happy reading, keep enjoy-!
-
Jangan lupa VOMENT nya.
-

Aku menatap Kania kesal,
"Lo ini bego atau tolol sih? Gimana gue mau pulang kalau jalanan daerah sini aja sepi banget. Handphone gue juga ada di mobil tunangan gue, mana bisa pesen ojol."

"Bilang dong kalau mau di anterin, pake ngatain gue bego sama tolol lagi. Gue ralat deh, lo gak sebaik apa yang gue kira." Balas nya ketus.

"Buruan anterin gue pulang,"

"Lo ngumpet dulu sana, kalau ketauan sama bodyguard nya Dion mati gue."

"Biarin lah, lo ini yang bakal mati bukan gue."

"Clarissa, lo minta disantet ya?"

"Udah lah jangan bacot terus, mending buruan ambil mobil lo. Gue laper asli, kangen masakan mamah."

Kania melangkah pergi sambil menghentak-hentakan kakinya jengkel.

"Ada aja manusia yang bikin emosi. Mana gue laper banget lagi." Tangan kananku mengusap pelan perut ku yang terasa perih karena lapar.

"Sabar ya perut, nanti kita makan yang banyak deh di restaurant mewah. Kita makan sepuasnya sampe kenyang," Monolog ku.

Kania lama sekali, padahal cuman ambil mobil.

°°°
Sekarang perutku sudah kenyang. Banhkan terasa sangat penuh. Mataku melirik kearah Kania yang menatapku dengan tatapan penuh permusuhan.

"Kenapa mata lo begitu? Gue cantik ya? Jelas lah, produk mamah Keyra sama papah Samuel kan gak pernah gagal." Ucapku penuh percaya diri.

"Lo laper apa rakus sih? Ngakunya anak sultan, tapi keliatan banget kayak gak pernah makan enak." Nyinyirnya .

Waduh, dia belum tau seberapa sultan nya keluarga aku. Kalau aku kasih tau kena mental gak ya dia? Tapi aku gak suka pamer harta, apa lagi harta orangtua. Kan malu ya pamerin harta orangtua. Kalau harta sendiri sih oke-oke aja tuh, toh, hasil keringat sendiri. Tapi kalau sombong karena harta orangtua sih, gak banget.

"Yaudah sih, anggap aja lo lagi sedekah ke anak sultan." Kata ku santai.

"Halah tai,"

Aku cekikikan tidak jelas.

"Gue mau tambah kentang goreng lagi dong, buat cemilan." Pinta ku tak tau diri.

"Gila lo, itu perut apa tempat penampungan?" Kania menatap ku tak percaya.

"Lah kenapa emang nya? Suka-suka gue dong, btw mata lo buta ya? Jelas-jelas ini perut malah di kira tempat penampungan."

"Anjing. Emosi gue lama-lama. Kenapa gak gue bunuh aja sih tadi, nyusahin bener." Keluh Kania.

"Eh udah lah jangan ngeluh, mending pesenin gue kentang goreng."

Kania mendelik tajam, ia menarik lengan ku kasar dan membawa ku keluar menuju mobilnya.

"Mulut lo gue lakban ya? Nyerocos mulu sakit nih telinga gue."

"Kasih duit dulu baru gue diem, soalnya diemnya gue itu mahal."

"Ya Tuhan, cabut saja nyawa nya, aku rela bahkan sangat rela." Gumamnya pelan, tapi masih dapat aku dengar dengan jelas.

"Hai, capek ya? Sama aku juga."

- BADGIRL CLARISSA -

"MAMAH, PAPAH, ABANG-ABANG, PADA KEMANA NIH? KOK SEPI YA?" Teriak ku memanggil mereka yang tidak terlihat batang hidung nya, kemana mereka?

Badgirl Clarissa (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang