Badgirl Clarissa: part delapan

1.4K 59 1
                                    

Happy reading keep enjoy-!
-
Jangan lupa VOMENT nya.
-

Kedatangan ku disambut berbagai macam tatapan dan bisikan yang membicarakan penampilan baru ku. Aku melangkah dengan angkuh, mulai menunjukan siapa diri ku sebenarnya.

Ya, ternyata menjadi gadis penurut itu membuat ku muak.

"Wih warna rambut baru, tapi cocok banget Clar!" Rayna datang dan berhasil mengagetkan ku.

"Rambut asli gue emang warna ini,"

Rayna langsung duduk ditempat nya yang berada di sebelah ku dan tentunya satu meja dengan ku.

"Wow, keren. Warna rambut gue gelap, khas Indonesia banget. Eh iya, kita jadi nongkrong gak di cafe baru itu?"

"Sorry Ray, hari ini harus batal." Kata ku.

"Lah kenapa dibatalin?" Rayna terlihat kecewa, aku sedikit merasa bersalah.

"Abang gue bolehin nya besok karena hari ini gue disuruh dateng ke kantor nya."

"Mau ngapain?"

Aku mengedikan bahu ku tidak tahu.

"Yaudah deh besok tapi jangan di batalin lagi ya, kalau ingkar janji lagi, lo harus traktir burger king!"

Aku mengangguk mengiyakan.

Suasana kelas berubah gaduh, semua itu karena kedatangan kak Aldrich dan kak Karmila yang tersenyum pongah.

"Itu kakak yang baperan itu kan?"
"Si baperan ngapain sih nempelin ganteng nya aku?"
"Dih gatel,"
"Kalau cemilan favorite gue wafer, kalau yang di depan sana caper."

"DIEM!" Bentak kak Karmila.

Bukan nya diam, mereka malah semakin menjadi-jadi, aku tersenyum sinis. Seneng banget sih bentak-bentak orang.

"Banyak gaya,"
"Sok berkuasa banget,"
"Centil bet,"

"Al liat kan junior jaman sekarang? Dia sama sekali gak ada sopan santun nya, mau di hargain tapi gak pernah ngerhagain." Adu kak Karmila pada kak Aldrich yang sedari tadi diam, ah memang begitu sifatnya kan?

"Tukang ngadu dia,"
"Kayak bocah,"
"Gimana gak sebel coba liatnya, tingkahnya aja kayak begitu."
"Cuih, niat caper tapi di cuekin haha!"

"Kata abang gue, si Lala-Lala itu suka cari perhatian ke kak Aldrich, gosipnya sih kak Lala suka haluin kak Aldrich jadi pacarnya."

Segitu nya?

"Terus tanggapan kak Aldrich kayak gimana?" Tanya ku penasaran.

"Ini yang bikin gue ngakak. Kak Lala udah sering di tolak sama kak Aldrich, tapi sial nya gak kapok-kapok. Kak Aldrich sampe mau pindah sekolah gara-gara risih sama tingkah kak Lala, tapi ditahan pihak sekolah karena kak Aldrich salah satu murid berprestasi." Jelas Rayna panjang lebar.

"Lo tau banyak tentang si Aldrich,"

Rayna mengibaskan tangan nya pelan, "Lo tau gak, kak Aldrich itu punya kembaran loh! Sama-sama ganteng pokoknya, cuman beda nya kalo kak Aldrich cuek nah kalau kembaran nya itu playboy!"

"Lo tau darimana? Udah pernah liat langsung?"

"Belum sih, gue cuman denger dari gosipan kakak senior yang kebetulan satu perumahan sama gue." Cengir nya.

Kak Aldrich kembar ya?

-o0o-

Aku duduk selonjoran dipinggir lapangan dengan wajah merengut kesal, kumpulan kakak senior itu melihat ku dengan sinis.

"Mereka kayaknya gak suka kita deh, Clar." Bisik Rayna, dia juga ngelakuin hal yang sama kayak aku. "Liat deh tatapan mereka, sinis banget asu." Imbuh Rayna.

Eh? Rayna ngomong kasar? Baru kali ini aku denger dia ngomong kasar, biasanya cuman anjir-anjiran doang, atau kampret, udah itu doang.

"Biarin aja, dia iri sama kecantikan kita." Kata ku asal.

Aku melihat senyum aneh Rayna, dengan tiba-tiba Rayna bangkit dari acara selonjoran nya.

"KALAU INSECURE BILANG, JANGAN SINISIN ORANG!" Teriak Rayna.

Aku melotot, Rayna ini polos apa bego? Ngapain sih ngelakuin hal memalukan itu?

Tangan ku menarik kuat baju nya, dan-

Bruk!

Dia jatuh dan hampir menimpa ku, tapi untung nya aku langsung menahan tubuhnya.

"Untung gue gak ketimpa lo, bisa gepeng gue."

"Emang nya gue segede apa sampe buat lo gepeng!?" Sewotnya.

"Jangan malu-maluin napa, liat tuh mereka makin nyinisin kita. Udah ah, mending kita pergi ke kantin." Ajak ku seraya menariknya menuju kantin ke 2, seperti kemarin.

"Tapi tanda tangan nya gimana?"

"Bodo amat, lagian buat apa sih minta tanda tangan? Emang mereka artis?"

"Ya kan mungkin buat kenang-kenangan gitu Clar,"

"Masa kenang-kenangan begitu, gak elite amat."

"Yaudah sih, kenapa malah omelin gue." Cemberut Rayna.

"Gue lagi PMS jadi maklumin aja kalau gue nyolot ngomong nya."

°°°
"Lo suka sama gue ya?"

Kak Aldrich menatap ku aneh, emang salah kalau aku nanya gitu? Gak kan?

"Buktinya lo follow Instagram gue, tau darimana coba kalau gak stalkerin gue?" Lanjut ku.

Kak Aldrich memutar bola matanya, dia masih diam tapi tangan nya bergerak di atas buku tulis milik ku.

"Gak usah geer!"

Aku langsung merebut kembali buku tulis ku setelah dia selesai tanda tangan, ya gara-gara Rayna kita ketahuan. Padahal niatnya aku mau bolos ke rooftop buat cari angin, eh malah diciduk kak Bayu.

"Bukan geer, kalau gak suka sama gue apa dong? Masa sampe follow Instagram gue sih, yang gue denger kan lo cuek banget sama orang terutama cewek." Cerocos ku.

"Terus?"

"Ya gak terus sih, cuman feeling gue gitu. Lo pasti suka sama gue kan? Atau jangan-jangan udah sampe ke tahap cinta lagi." Aku menunjuk-nunjuk wajah nya.

Kak Aldrich mendengus geli lalu mengusir ku pergi. Sedangkan Rayna, dia lagi sibuk minta tanda tangan ke abang nya sendiri yang gak tau ngumpet dimana.

"Gue yakin lo emang suka sama gue,"

"Sok tau,"

"Bukan sok tau, tapi liat aja nanti."

㋛㋛㋛
Kalau ada typo atau kesalahan lainnya, harap maklum ya.

Ayo ramein lapaknya💙

Badgirl Clarissa (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang