Happy reading, keep enjoy-!
-
Jangan lupa VOMENT nya.
-Tadi aku sempat berpapasan dengan kak Farhan. Ia mengajak ku ke taman belakang untuk membicarakan sesuatu yang katanya penting.
Aku menurut dan berjalan mengekori nya. Kak Farhan itu baik, dia memang sedikit pendiam. Wajahnya sangat enak di pandang dan tentunya sangat menyejukan hati, hehe.
Sekarang aku sudah duduk di sebelah kak Farhan. Dengan serius aku mendengarkan penjelasannya.
"Gue emang gak punya bukti nyata untuk tunjukin ke lo. Tapi gue denger langsung apa yang mereka obrolin tadi di gudang."
"Kok kakak bisa lewat gudang? kan itu jalan yang jarang bareng di lewatin orang."
Kak Farhan terdiam. Aku merasa sedikit curiga sih, tapi aku berusaha percaya.
"Tadi itu gue lagi cari barang gue yang ketinggalan di gudang," Jawab kak Farhan.
"Barang? Emang sebelum nya lo abis ke gudang?"
Kak Farhan menghembuskan nafasnya pelan, "Iya. Dua hari lalu kan gue disuruh ngintai Karmila. Dan Karmila emang suka ke gudang. Gue ngumpet di deket tumpukan buku-buku lama yang udah gak dipake."
Aku menatap matanya. Dia terlihat jujur. Apa aku harus mempercayai nya?
"Disuruh sama kak Arkan?"
Kak Farhan mengangguk singkat.
Well, aku harus waspada dengan kak Karmila yang sudah mengambil start duluan. Aku harus bergerak cepat sebelum dia mencelakai orang secantik aku.
"Thanks kak. Gue bakal lebih waspada lagi. Apa boleh kita bekerja sama untuk menyelesaikan ini?" Tawar ku.
"Boleh,"
°°°
"Darimana?"Aku menoleh ke arah kak Aldrich yang berjalan menghampiri ku dengan raut wajah kesalnya.
Kenapa lagi sih?
"Kepo lo kayak dora,"
Kak Aldrich mendelik tajam, lalu semakin melangkahkan kakinya mendekat ke arah ku.
Wangi parfum nya tercium menyengat. Aku memilih mundur beberapa langkah. Bukan karena wangi parfumnya, tapi karena auranya yang gelap.
"Lo mau ngapain? Gak usah macem-macem." Aku melototi nya.
"Darimana?" Tanya nya, lagi.
Aku menatap sekeliling ku yang sudah sepi. Saat ini aku dan kak Aldrich sedang berada di tempat parkir. Setelah bertemu dengan kak Farhan, aku langsung pergi ke parkiran. Dan berakhir bertemu kak Aldrich.
Jam pulang sudah lewat beberapa jam yang lalu, dan aku masih di sekolah karena ada sedikit urusan.
"Saya cari kamu," Kata kak Aldrich saat pertanyaan nya tidak aku jawab.
"Hah? Gak salah?" Aku menatap kak Aldrich kaget. Tumben dia nyariin aku, biasanya kan bodo amat.
Kak Aldrich menaikan sebelah alisnya, senyum kecil terbit di bibirnya yang merah alami.
Astaga Clarissa, kenapa harus fokus ke bibir kak Aldrich sih? Sadar Rissa, sadar. Dia itu berbahaya, gak baik buat jantung, pikiran, dan hati kamu.
"Saya udah selesai rapat, ayo pulang." Kak Aldrich langsung menyeret ku ke mobil nya.
Dasar cowok pemaksa!
- BADGIRL CLARISSA -
Mobil kak Aldrich melaju membelah jalan raya yang dipadati oleh banyak kendaraan. Aku mendengarkan musik sambil bersenandung kecil. Sedangkan kak Aldrich fokus menyetir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badgirl Clarissa (New Version)
RandomCerita ini pindahan dari akun pertama aku yaitu, @HiNrul_ karena ada masalah, aku pindahin kesini deh. 🕊🕊🕊 "Menjadi dewasa tidak tumbuh dalam waktu semalam, apalagi hanya dengan satu permasalahan." Clarissa masih remaja, tapi sudah di landa stre...