Badgirl Clarissa: part lima

1.6K 53 1
                                    

Happy reading, keep enjoy-!
-
Jangan lupa VOMENT nya.
-

"Aldrich,"

Aku dan kak Aldrich menoleh, di sana ada kak Karmila yang menatap kak Aldrich dengan tatapan yang, em kesal?

"Aku cariin kamu kemana-mana gak ketemu, eh ternyata kamu ada di sini." Kata nya dengan bibir manyun.

Ini kak Karmila kan ya? Yang dipanggil kak Lala itu? Yang kemaren ngamuk gara-gara di omongin?

"Lepas,"

Aku sampe gak sadar kalau kak Karmila udah disamping kak Aldrich sambil memeluk erat lengan kak Aldrich.

"Gak mau, aku mau kasih tau semua orang kalau kamu cuman punya aku." Rajuk nya.

"Lepas,"

"Gak mau, Al."

Kesel juga sih liat kelakuan nya yang aneh itu, "Kak, gue lagi ada urusan sama kak Aldrich jadi jangan ganggu dulu, please."

Aku berusaha selembut mungkin buat ngomong sama dia, tapi kayaknya emang bener deh, dia anak nya sensitif banget.

"Pergi sana, jangan ganggu kita pacaran!"

Hah? Jadi kak Karmila pacarnya kak Aldrich? Kok bisa? Ini bukan prank kan? Yah, berarti gak ada harapan jadi pacarnya kak Aldrich dong?

Bruk!

Eh? Ko?

"Aw, sakit Al."

Aku menganga tidak percaya dengan apa yang aku lihat. Kak Aldrich kasarin pacarnya? Parah sih, jahat banget. 

"Kak pacarnya jangan dikasarin."

Kak Aldrich menatap ku sinis,
"Bukan pacar saya!"

Heh? Seriusan kak Karmila bukan pacar kak Aldrich? Terus tadi kak Karmila ngaku pacarnya kak Aldrich.

"Tapi tadi dia bilang-"

"Bukan," Potong kak Aldrich, tangan nya langsung narik aku ngejauh dari kak Karmila yang melototi ku.

Ternyata kak Karmila cuman ngaku-ngaku doang, alias HALU!

Aku menjulurkan lidah ku mengejek nya, mampus. Sambil tersenyum senang, aku berjalan bersama kak Aldrich dengan kak Aldrich yang masih menarik ku walau tidak sekuat tadi.

"Kita mau kemana kak?" Tanya ku.

Hening, dia gak jawab.

"Kak, gue mau ke kelas aja deh kalau gitu. Perut gue kram soal nya, gak kuat jalan." Kata ku kesal, seenggaknya tanggapin kek, singkat juga gak apa-apa daripada aku jadi kayak orang bego, ngomong sendiri.

Langkah kakinya berhenti dan otomatis langkah kaki ku pun ikut berhenti. Aku menatap tangan nya yang memegang lengan ku.

"Tangan nya aja cakep," Gumam ku sangat pelan, takut dia dengar jadi sebisa mungkin aku memelankan suara ku.

"Games,"

"Games apa kak? Kalau ngomong yang lengkap doang, gue orang nya emosian asal kakak tau." Ujar ku berdecak kesal.

"Clarissa!"

"Apa?"

Rayna, dia yang panggil aku. Rayna dateng sama kak Nelson yang diem aja, apa kak Aldrich sama kak Nelson satu spesies ya?

"Lo udah dapet pasangan main lo belum?"

Aku mengode Rayna dengan lirikan singkat ku yang mengarah ke kak Aldrich.

"What? Beruntung banget ya lo. Eh gue sama kak Nelson udah main, kita masuk babak selanjutnya, lo gimana?"

Bagus Rayna, akhirnya lo bantu gue cairin suasana.

"Gak tau,"

"Loh kok gak tau, waktu nya tinggal 10 menit lagi loh. Games nya emang gak ada hadiah spesial, tapi katanya bisa dapet mini gift yang gak kita tau."

"Dia nya gak mau jadi bodo amat lah,"

"Nanti lo dapet sanksi, Clar."

Kan ribet banget, dasar osis sialan!

-o0o-

Cek cek cek ...

"Mulai?" Tanya ku yang di angguki kak Aldrich.

Pada akhirnya, kak Aldrich mau ikutin permainan ini walau muka nya datar-datar aja.

Jreng ...

Aku memainkan gitar milik salah satu senior yang selalu membawa gitar nya kemana-mana, katanya sih gitu.

Kak Aldrich mulai nyanyi dengan suaranya yang lumayan berat, dan itu bikin cewek-cewek di sini pada salting.

"Suara nya suami-able banget,"
"Cocok jadi ayah nya untuk anak-anak gue nanti,"
"Dia kalau jadi aktor sekaligus penyanyi pasti terkenal banget tuh,"

Tak perlu tunggu hebat
(Untuk berani memulai apa yang kau impikan)

Hanya perlu memulai (untuk menjadi hebat raih yang kau impikan)
Seperti singa yang menerjang semua rintangan tanpa rasa takut
Yakini bahwa kamu kamu kamu kamu terhebat ...

Ini salah satu lagu kesukaan ku dari dulu sebelum CJR bubar. Semua lagu CJR emang the best.

Aku melirik Rayna yang bertepuk tangan heboh sambil menatap ku dan kak Aldrich dengan tatapan menggoda.

"Berasa liat konser beneran gak sih?"
"Konser dadakan,"
"Harus nya gue yang nyanyi bareng kak Al,"
"Cakep banget jodoh orang,"
"Tapi kenapa bukan kak Al yang main gitar? Biasa nya kan cowok yang mainin gitar, ceweknya yang nyanyi."

Kak Aldrich menyelesaikan lirik terakhir dengan wajah yang tetap sama, datar.

"Wow, ini bener-bener keren! Fiks, kalian berdua bisa jadi pemenangnya." Kata kak Bayu heboh.

"Ternyata ketos kita bisa nyanyi ya,"

Aku gak tau siapa nama cowok itu, tapi kayaknya lumayan deket sama kak Aldrich.
Tanpa memperdulikan teman-teman satu organisasi nya, kak Aldrich pergi dari aula.

"Sabar ya, dia emang gitu. Bawaan dari sono nya, jadi jangan ambil hati."

Aku mengangguk singkat lalu berjalan menuju Rayna, "Gue keren kan?"

"Iya keren banget! Lo sama kak Aldrich cocok banget, sumpah deh!"

"Jelas lah," Sombong ku.

"Panitia MOS kasih kita waktu setengah jam buat istirahat. Ke kantin yuk," Ajak Rayna yang langsung menggandeng tangan ku.

"Handphone sama dompet gue ada di tas, kita ke ruangan dulu ambil itu." Ucap ku.

"Yaudah, tapi jangan lama-lama soalnya gue udah laper banget."

Aku berdehem pelan lalu kami berdua melangkah menuju ruangan 3 yang menjadi kelas sementara kami.

"Udah yuk,"

㋛㋛㋛
Kalau ada typo atau kesalahan lainnya, harap maklum ya.

Ayo RAMEIN lapak ini💙

Badgirl Clarissa (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang