Badgirl Clarissa: part limabelas

1.1K 45 0
                                    

Happy reading, keep enjoy-!
-
Jangan lupa VOMENT nya.
-

Papah memanggil ku dan menyuruhku untuk datang langsung keruang kerjanya. Dan aku mengiyakan saja tanpa memikirkan apa yang ingin papah bahas disana.

Tok tok tok ...

Aku mengetuk pintu ruang kerjanya dan papah menyuruh ku masuk. Aku langsung membuka pintu ruangan kerjanya, lalu melangkah masuk. Ternyata di sana ada mamah juga, aku kira cuman papah saja.

"Kenapa pah?" Tanya ku tak ingin berbasa-basi.

"Sesuai keinginan kamu, papah udah bantu temen kamu yang nama nya Bima itu. Papah udah kasih mereka suntikan dana dan sebagai imbalan nya, kamu harus menuruti semua perkataan papah dan mamah."

Penjelasan papah membuat mataku seketika membulat lebar.

"Papah gak ikhlas tolong temen aku? Masa pake imbalan segala sih?" Protes ku tidak terima.

"Suntikan dana yang papah kasih ke temen kamu itu gak sedikit, Rissa." Mamah angkat suara setelah beberapa menit diam membisu.

"Ya tapi masa minta imbalan nya ke aku sih mah? Kenapa gak buat perjanjian aja sama ayahnya Bima? Atau apa lah itu,"

"Papah gak perlu itu, papah cuman mau kamu nurut sama papah dan mamah." Ujar papah penuh penekanan.

"Ya, tapi kenapa harus aku?"

"Kan kamu yang minta bantuannya ke papah dan papah coba cari keuntungan dong disini."

"Tapi aku merasa dirugikan disini," Keluh ku lemas.

"Kalau kamu gak mau nurut, papah bakal tarik lagi dana nya dan biarin aja perusahaan itu bangkrut."

Apa aku setega itu membiarkan teman dan keluarganya kesusahan? Daripada dana nya ditarik lagi, lebih baik aku menuruti papah dan mamah saja. Lagipula ini hal yang cukup mudah sebenarnya, tapi agak berat untuk ku.

"Emang selama ini aku gak nurut ya sama mamah dan papah?"

"Cukup nurut. Tapi papah harap, yang ini gak kamu tolak ya, ingat loh harus nurut."

Dengan malas, aku menganggukan kepala ku pelan.

"Oke, dengerin baik-baik. Kamu, papah jodohin sama anak temen lama papah."

"WHAT THE FUCK!" Tanpa sadar, aku mengumpat didepan mamah dan papah membuat mereka melotot kearah ku.

"Mulut nya!" Tegur mamah.

"Sorry. Kenapa harus ada perjodohan? Aku kan cantik nya pake banget, pasti banyak yang mau sama aku, gak perlu pake perjodohan segala, norak tau." Aku kembali protes, jelas lah protes orang ini masalah perjodohan. Kalau semisalnya rumah tangga my gagal dan aku jadi janda muda gimana? Gak banget kan seorang Clarissa Alexandria yang punya wajah kelewat cantik ini jadi janda. Apa kata orang?

Tatapan mamah semakin tajam membuat ku bergerak seperti cacing kepanasan. Aura mamah benar-benar kuat, aku merasa kalah.

"Selain untuk kebaikan kamu, kami juga ingin berbesan dengan keluarganya. Rencana ini sudah kami rencanakan dari sebelum kamu lahir, sayang. Tapi sayang sekali, kalau seandainya anak temen lama papah itu perempuan, sudah di pastikan abang kamu lah yang akan kami jodohkan. Sayang nya kedua anak nya laki-laki dan kamu lah satu-satunya anak perempuan papah dan mamah." Jelas papah panjang lebar.

"Aku gak mau pah. Aku masih mau bebas, seneng-seneng kayak anak remaja semestinya. Kalau emang jodoh sama anak temen papah itu, pasti dipertemukan diwaktu yang pas kok. Terus juga ya, aku masih umur 15 tahun, belum cukup umur buat nikah." Aku mencoba bernego, siapa tau bisa kan ya.

"Yang mau langsung nikahin kamu siapa?"

Bukannya tujuan perjodohan ini untuk dinikahkan? Aku benar kan?

"Nikahnya setelah kamu lulus, lagipula anak temen papah itu umurnya cuman satu tahun di atas kamu." Ujar papah.

"Kasih tau aku dong, biar aku tau siapa orang nya. Kalau ganteng bisa aku pertimbangin," Any menyengir lebar.

"Kamu kenal orangnya, dan ini rahasia."

Ali berdecak pelan, amat pelan karena takut didengar oleh papah dan mamah. Kalau sampai itu terjadi, habislah aku dikasih omelan super panjang.

"Aku masih muda dan awam soal beginia. Aku juga masih butit kebebasan, gak mau terikat dulu. Kalian kenapa gak ngertiin perasaan aku? Kan aku masih mau bebas kumpul bareng temen, bebas nongkrong-nongkrong gitu, bebas main, bebas semua nya deh."

"Justru itu yang mamah khawatirin, kalau kamu terlalu bebas, mamah takut kamu keseret pergaulan bebas. Anak muda jaman sekarang kan meresahkan. Mamah cemas sama kamu, Rissa. Mamah gak ada maksud apa-apa atau buat kamu ngerasa terkekang. Yang mamah mau kamu jadi anak gadis yang manis dan penurut. Asal kamu tau, setiap malam mamah selalu kepikiran kamu dan abang-abang kamu. Selalu mikir mamah udah bener belum ya didik kamu dan abang-abang kamu? Mamah udah jadi orang tua yang baik belum ya buat kamu dan abang-abang kamu?"

Aku diam terpaku. Sedangkan mamah sedang menangis didalam pelukan papah. Benarkah ini yang mamah maksud selama ini? Jadi selama ini aku lah yang salah mengartikan perlakuan mereka?

"Kamu paham kan sekarang? Kenapa kita berdua begini?" Timpal papah.

"Jadi aku harus terima perjodohan ini?"

Papah mengangguk cepat, "Kenapa nolak? Kamu juga belum tau kan orang nya, papah yakin pasti kamu gak akan nilai karena dia ganteng banget."

Mata ku seketika berbinar cerah, "Beneran ganteng banget pah?"

"Gantengnya kelewat ganteng pokoknya,"

Wah!

Kalau ganteng sih aku mau, haha.

㋛㋛㋛
Kalau ada typo atau kesalahan lainnya, harap maklum ya.

Btw, ada sedikit perubahan dialurnya biar lebih oke wkakak.

Badgirl Clarissa (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang