Kebebasan

122 22 2
                                    

Gadis itu terus berlari sambil menunduk, rasa kesal menduduki hatinya saat ini, saat dia tengah berlari tiba-tiba dia menabrak pria bertubuh besar.

"Ahh maafkan aku.. aku tidak sengaja!" Alesha melihat ke arah pria yang ditabraknya.

"Beraninya kau menabrakku" pria itu mencengkram erat kepala Alesha

"Huahhh maaf Kid-san, aku tidak sengaja, sungguh!"

Sosok pria berusia merah yang diduga Kid itu mencengkram erat kepala gadis yang menabraknya itu, setelah merasa puas Kid melepaskan cengkramannya.

"3 jam lagi kita akan pergi melanjutkan perjalanan yaa" Kid mulai mendekat ke tepi lorong dan bersandar sambil menatap bulan

"Iya.. kau benar" Alesha mengikuti yang dilakukan

"Dengar bocah, kini hutangku padamu sudah lunas! Saat kita bertemu selanjutnya, kita akan bertemu sebagai musuh"

"Iya iya Kid-san" gadis itu tertawa kecil

Keheningan terjadi diantara mereka, sembari menunggu rekan-rekan mereka bersiap, mereka berdua menatap bulan yang terlihat sangat indah malam ini

"Kid-san.." suara Alesha memecahkan keheningan

"Apa?"

"Apa yang akan kau lakukan jika kebebasan milik temanmu direnggut?" gadis itu memasang wajah serius

"Apa yang kulakukan? Bukankah sudah jelas, aku akan mengambilnya kembali!"

"Tapi bagaimana misalnya temanmu itu tidak mau dibebaskan? Lebih tepatnya bukan tidak mau, tapi dia tidak ingin merepotkan orang lain akan keinginannya?"

Kid hening sejenak, sambil menatap bulan dia memikirkan jawaban yang tepat untuk pertanyaan gadis ini

"Kalau itu.. bukankah ada di orang itu sendiri? Kita tidak bisa menentukan hidup orang lain, jika burung ingin terbang maka ia harus mengepakan sayap, jika ia tidak mau maka tidak ada gunanya memaksa"

Alesha memikirkan kata-kata yang baru saja dilontarkan Kid. Itu memang benar, sekuat apapun dia memaksa, pada akhirnya yang memutuskan adalah Loria sendiri

"Aku tidak tau kalau Kid-san sangat bijak" Alesha tertawa kecil

"BERISIK!"

Taman Tempat Loria

Loria menatap bulan yang sinarnya mulai menerang, ada banyak hal dipikirannya saat ini, rasa senang karena tujuan telah tercapai juga rasa sedih karena pada akhirnya dirinya tidak bisa bebas. Ditengah kebimbangannya itu, seseorang dari arah belakang menyapanya lembut

"Yo, hanya sendiri?"

Loria membalikkan pandangannya ke belakang, dia melihat seorang pria bertopeng bergaris biru, surainya panjang berwarna kuning.

"Killer-san, ya?"

"Boleh aku duduk?"

"Ahh tentu saja"

Loria sedikit menggeser tubuhnya memberikan ruang untuk Killer duduk. Killer duduk disebelah Loria sembari menatap bulan bersama. Keheningan cukup lama terjadi diantara mereka

"Killer-san, boleh aku minta pendapat?" Loria memecahkan keheningan

"Tentu saja" Killer sedikit menundukkan pandangannya pada Bulan ke Loria

"Jika kau dituntut keadaan untuk memilih tanggung jawab mu atau kebebasan mu, apa yang akan kau pilih?"

Killer hening sejenak, mencari jawaban yang tepat untuk pertanyaan itu

Demon Detective Pirate ( Trafalgar Law x Alesha )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang