Kala itu, langit seolah akan terbelah.
Awan-awan bergeser memperlihat bulan dengan segala sinarnya yang begitu terang. Tidak ada burung-burung malam yang melintas, langit seolah di kosongkan, begitu sunyi.
Deon mengertakkan giginya, Muezza memasang sorot tajam ke atas sana. Semua kru melihat mereka lantas keheranan dan mempertanyakan.
"Ada apa Muezza, Deon? Kenapa kalian berdua seperti tidak senang?" Tanya Ryota, pertanyaan itu mewakili semua anggota kru.
"Jika hanya aku yang merasa, mungkin itu baik-baik saja , tapi Muezza juga, kalau begitu memang benar dugaan ku." Hanya itu yang di jawab Deon.
Sorot mata Muezza sudah seperti kucing yang marah, Ikakku menyentuh bahunya, dia tidak berpikir Muezza masih tidak terima dengan kematian kapten mereka, perilakunya ini seperti menunjukkan sesuatu yang lain.
Tiba-tiba dari atas langit, muncul dua cahaya kecil, awalnya mereka mengira itu adalah cahaya bintang, tapi setelah di lihat baik-baik, layaknya bintang jatuh, cahaya itu bergerak turun, semakin lama mereka lihat, semakin membesar, mereka sadar dua cahaya itu menuju mereka.
"Apa itu komet?!"
"Jika benar begitu, kita dalam bahaya!"
Para kru mulai panik, cahaya itu benar-benar mendekat. Ternyata itu bukanlah sebuah komet ataupun bintang jatuh, setelah berada kurang lebih 159 meter di atas mereka, dua cahaya itu tidaklah sebesar komet, satu cahaya memiliki ukuran 167 cm dan satunya 20 cm lebih tinggi, itu menurut perhitungan Clone.
Walau begitu, mereka tidak tahu benda apa yang sedang menuju mereka ini, bisa jadi sesuatu yang berbahaya, semua dari mereka mengangkat senjata, terkecuali Muezza dan Deon yang masih bereaksi sama seperti sebelumnya.
"Biar kami saja!"
Dua cahaya yang hampir menghantam mereka itu di tangkis oleh kekuatan daya listrik yang cukup besar. Zeno dan Nozel melompat setinggi yang mereka bisa, menghalangi dua cahaya itu.
Tak ayal, ternyata dua cahaya itu hidup, aliran listrik Zeno dan Nozel dapat merasakannya, tidak pula ada serangan balik dari yang mereka tahan, perlahan namun pasti, dua cahaya itu memudar. Muezza dan Deon kembali bergetar melihatnya.
"Huhuhu, manusia lumayan juga." Cahaya setinggi 167 cm menampilkan sosok wanita berambut Lilac, sekujur tubuhnya pun Lilac yang tampak lebih muda.
"Jangan terlalu meremehkan mereka, Mai. Naluri mereka cukup kuat." Satunya lagi, menampilkan seorang pria dengan rambut hitam dan mata merah tajam.
Kru Bajak Laut Heart terkejut bukan main. Dua sosok itu tidak lain begitu mirip dengan Muezza dan Deon. Yang wanita berwujud sama seperti Muezza, roh yang berarus lebih deras. Yang pria, warna rambut hitam adalah hal yang biasa, tetapi mata merah menyala tajam itu hanya di miliki Deon di dunia ini, lebih tepatnya hanya di miliki rasnya yang tidak tinggal di dunia ini.
Zeno dan Nozel menghilangkan serangan mereka, dua sosok itu turun dari atas berpijak pada pasir pantai tanpa alas kaki. Sang wanita sempat menarik kembali kakinya.
"Ugh, aku baru pertama kali ke sini, rasanya geli sekali." Keluh wanita itu.
Dia tetap mengijakkan kakinya meski sebenarnya enggan. Keduanya berada dalam pertengahan Bajak Laut Heart, berhadapan langsung dengan Deon dan Muezza.
"Lama tidak bertemu, kak Muezza." sapa sang wanita.
Hangat sapa itu di balas Muezza dengan sorot mata tajamnya, wajahnya menampakkan raut tak senang, seperti akan menerkamnya.
"Mai,"
Wanita dengan nama Mai itu tersenyum lebar. "Jadi kakak ingat aku, ya?"
"Mukamu makin buruk saja, Deon."
KAMU SEDANG MEMBACA
Demon Detective Pirate ( Trafalgar Law x Alesha )
RomanceValkyrie Alesha adalah seorang Bajak Laut Dunia Baru yang dijuluki sebagai Demon Detective (Detective Iblis). Meskipun baru berusia 18 tahun, gadis itu sudah membuat namanya terngaung dilautan, tidak hanya itu sebagai Bajak Laut ia juga sangat kuat...