Kontrak Terjalin! Janji untuk saling tidak melupakan

533 87 23
                                    

"Aku bukan Otaku!"

Seorang gadis bersurai ungu yang memakai jaket musim dingin berwarna biru muda berbintik putih dan pria bertopi putih berbintik hitam yang memakai jubah baju hitam bergambarkan Jolly Roger terdapat dibajunya. Kedua orang itu berjalan disebuah pulau musim dingin saling berdampingan dan sedang berdebat

"Berhenti mengikuti Ishi si otaku akut!"

"Tidak! Tidak sebelum kau menunjukkan tawa mu itu" Alesha terus mengikuti Law disetiap saatnya

Sudah hampir 1 bulan dia menetap di Punk Hazard karena urusan pekerjaan, dan sebentar lagi pekerjaannya selesai. Namun Law sama sekali belum menunjukkan tawanya

2 Minggu yang lalu, Alesha terbangun dari tidurnya dan mendapati tubuhnya dipeluk oleh sosok Law yang sama tertidur disampingnya. Mereka tidak pernah akur dan terus saja bertengkar sejak saat itu.

"2 Minggu yang lalu kau tidur sambil memelukku,apa aku terlihat seperti wanita murahan? apa-apaan itu?!"

"Hei kau menangis dengan keras dipelukanku itu, kau juga memelukku dengan erat tubuhku tidak bisa kutarik!"

"Itu karena kau menggodaku!!"

"Siapa yang menggodamu hah?! Selain itu berhenti mengikutiku Otaku bau bawang!"

Alesha yang mendengar itu langsung berhenti berjalan dan menciumi bau badannya itu

"Kau bohong, aku tidak bau bawang! Orang-orang bilang bauku seperti Bunga Violet"

"Itu karena mereka tidak ingin kau menangis"

"Cihh.. kau sangat menyebalkan! Dan juga wajah datarmu itu menjengkelkan!"

Law berhenti berjalan dan menghadap ke gadis itu

"Diamlah, aku tidak butuh pendapat seorang otaku!"

"SUDAH KUBILANG AKU BUKAN OTAKU!"

"BAIKLAH! KALAU BEGITU KAU WIBU, WIBU BAU BAWANG!!"

"HAHH SIAPA YANG KAU PANGGIL WIBU?!?!"

"KAU! DASAR WIBUU"

"AKU BUKAN WIBU! AKU ADALAH OTAKU-"

Alesha keceplosan, dia berhenti berteriak lalu memalingkan wajahnya yang terlihat memerah akibat malu

"Sial! Bisa-bisanya aku keceplosan! Dia pasti akan mengejekku!" Batin Alesha

"A-Ahhh aku tadi hanya asal bicara! Pokoknya aku bukan ota-"

Alesha berhenti sejenak ketika melihat ke arah wajah Law. Muka Law terlihat seperti menahan sesuatu

"Pfttt... Ahahahaha.. kau ini lucu sekali yaa!"

Law tertawa! Setelah mendengar Alesha yang keceplosan mengatakan dirinya adalah Otaku, entah kenapa itu membuatnya tertawa lepas.

Kemudian tangan kanan Law meraih rambut kepala Alesha

"Padahal kau sudah berusaha keras untuk mengatakan bahwa kau bukan otaku selama 1 bulan ini, tapi kau malah keceplosan. Hahaha.. aku turut berduka untukmu. Hahahaha.."

Law benar-benar tertawa lepas.

Blush!!

Muka Alesha benar-benar memerah, dia memalingkan wajahnya kesamping. Setelah dia sadari, wajahnya bukan memerah karena merasa malu, namun dia benar-benar terkejut mendengar Law tertawa selepas itu. Jantungnyaa.. berdegup kencang!

"Si-Sial! Kenapa dia tertawa disaat yang tidak tepat seperti ini?! A-Aku memang ingin dia tertawa, tapi jika seperti ini" batin Alesha memberontak

"Seorang Bajak Laut kejam dengan harga buronan yang tinggi, seorang Schibukai, dikenal sebagai Dokter Bedah Kematian, juga dikenal sebagai orang yang sangat dingin. Tertawa lepas dihadapan ku? Sial! Aku yang terlalu berlebihan atau? Aghhhhhhh menyebalkan!" Batinnya kembali

"Su-Sudah berhenti tertawa!!"

Alesha kembali menghadap Law sambil memarahinya.

"Tidak.. habisnya kau itu lucu sekali hahaha"

"Aahhhh mouuuu! Kau menyebalkan!"

Law yang masih tertawa dan Alesha yang wajahnya masih memerah. Benar-benar pemandangan sangat langkah jika dilihat oleh orang lain. Dipulau musim dingin yang terisolasi itu, terdapat sebuah kehangatan yang begitu nyaman.

~

Dua hari telah berlalu, dan hari ini.. adalah hari dimana Alesha akan pulang ke Wano, tugasnya mendata Laboratorium ini telah selesai.

"Apa Alesha sudah pergi?" Caeser masuk kesebuah ruangan kemudian mendapati Monet yang tengah duduk dikursi sambil menulis sesuatu dimeja

"Yaa.. dia baru saja pergi.."

"Dan Law?"

"Dia mengantarnya ke ujung pulau.."

Suasana menyorot ke ujung pulau. Terlihat Alesha berjalan didepan dan Law membelakanginya

"Baiklah.. sampai sini saja. Sampai jumpa"

Alesha berbalik lalu melambaikan tangannya kepada Law. Lalu dia kembali berjalan ke arah kapalnya

"Apa kau akan melupakanku?" Kata-kata terdengar dari Law yang membuat Alesha membalikkan badannya

Gadis itu terdiam sejenak sembari menunduk, tersenyum sedih. Beberapa saat kemudian dia kembali mengangkat kepalanya

"Entahlah.. aku tidak ingin melupakannya. Tapi sejak awal, hidupku ini tidak bisa dikendalikan begitu juga dengan ingatanku."

"Namun aku.. akan berusaha keras untuk tidak melupakan mu!!" ucap Gadis itu kembali

Law menatap gadis itu dengan seksama. Terlihat matanya menunjukkan suatu keyakinan. Mungkin dia akan melupakannya, mungkin juga tidak. Tubuh itu miliknya, namun tidak bisa dikendalikan oleh nya

Law menghembuskan nafas panjang lalu mendekat ke arah gadis itu

"Huh.. sudah kuduga kau akan bicara seperti itu.."

Law meraih pergelangan tangan kanan Alesha, lalu meraih saku sendiri, terlihat sebuah gelang rajut berwarna merah keluar  dari sakunya itu. Lalu kemudian Law memasangkan gelang itu ke pergelangan tangan kanan Alesha.

"Law-san.. ini?" Alesha benar-benar kebingungan dengan apa yang baru saja dilakukan Law itu

"Sesuatu tidak akan terlupakan jika ada pemicunya.. jika kau terus memakai gelang ini, mungkin kau akan terus ingat padaku dan semua yang terjadi 1 bulan ini, anggap saja gelang ini menghubungkanmu dengan ingatanmu saat ini"

Saat Alesha menatap ke arah pergelangan tangan kanan Law, terlihat bahwa Law juga memakai gelang rajut berwarna merah yang sama persis seperti yang Law berikan kepadanya.

"Kau.. juga memakainya?" Alesha menatap Law dengan sungguh

"Aku akan melepasnya saat kau pergi nanti"

"Cih.. kau ini tetap saja menyebalkan yaa" Alesha tertawa kecil

"Kalau begitu.. aku pergi yaa.." Alesha kembali berjalan ke arah kapalnya yang sebentar lagi akan sampai disana

"Bukankah ada yang ingin kau katakan? Law-san?"

Law menoleh ke arah gadis yang baru saja bicara itu. Dia menatap datar ke arah gadis itu. Beberapa saat kemudian perlahan Law tersenyum kecil. Lalu mendekat perlahan ke arah Alesha

"Ishi. Buatlah kontrak denganku, jadikan aku klien-mu"

Alesha tersenyum tipis sambil menatap ke arah Law

"Baiklah" ucapnya perlahan

"Jadi, sudah ditentukan ya?"

Keduanya saling mendekat lalu mempertemukan kedua pergelangan tangan kanan yang terdapat gelang rajut berwarna merah.

"Kontrak menguak arti dari nama "D", terjalin!"

Waktu berlanjut ke 1 tahun kemudian.

Demon Detective Pirate ( Trafalgar Law x Alesha )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang