Kebenaran dari Yang Di Sembunyikan

127 15 4
                                    

"Itulah kebenarannya."

Masih di tempat yang sama antara Rosinante dan Alesha. Rosinante mengepalkan tangannya, ia muak dengan kekejaman Pemerintah Dunia. Seandainya dulu, semasa hidupnya ia lebih kuat, mungkin ada sesuatu yang bisa ia lakukan untuk menggantinya.

"Begitu," Alesha tersenyum kecil. "Aku bersyukur tidak mempercayai dongeng tentang Griffin itu. Mungkin saja, banyak manusia-manusia lain yang berpikir sama seperti kita, Tuan Rosinante." kata Alesha.

Tiba-tiba saja, Rosinante jadi badmood, ia sedikit memuncungkan bibirnya. Alesha terheran-heran melihat itu.

"Ada apa, Tuan?"

"Panggil aku Cora-san saja,"

"Ahh.. ternyata itu," Alesha tertawa kecil, ia sedikit teralihkan dengan tingkah lucu Corazon. Tak ayal, tawa itu menular, Corazon ikut tertawa disana. Ruang tanpa batas yang hampa itu terisi gelak tawa mereka.

Ekspresi Corazon berubah lagi, kali ini dengan wajah serius. Tatapannya tertunduk ke bawah, kadang ia tarik kepalanya ke atas kemudian tertunduk lagi. Alesha melihatnya seakan Corazon terganggu akan beberapa hal.

Sejurus, Alesha menghentikan tawanya. Mungkin sudah cukup main-main, teman-temannya pasti sudah melakukan sesuatu dengan jasad Law, mereka tidak akan peduli meski Alesha tidak menyetujui keputusan itu. Alesha harus mempercepat tindakannya.

"Kenapa Griffin membawaku ke sini? Lalu, kenapa Cora-san bisa ada di sini? Apa yang terjadi?"

Corazon mengalihkan pandangannya, ia menatap mata Alesha yang penuh tanda tanya itu. Sejenak, Corazon menghela nafasnya.

"Dia hanya melakukan yang biasa ia lakukan."

Alesha berpikir, mencerna kata-kata itu. Karena Alesha yang pingsan akibat makanan yang di sajikan warga desa dan ia yang sampai ke sini. Artinya Griffin ingin mengubah penyesalan Alesha.

"Penyesalan ku?"

Corazon menggeleng. " Apa kau punya penyesalan?" tanya nya

Iya. Jawabannya iya. Alesha mempunyai penyesalan. Ia menyesal akan banyak hal. Ibu nya yang meninggal, keluarga pamannya, anak-anak dalam sel, Taiga dan warga desa, Mayu, Haru dan Sento serta nyawa-nyawa yang telah hilang karenanya. Alesha menyesali semua itu.

Namun, Alesha menganggap itu semua langkah untuk menemukan kebahagiaan. Berkat penyesalan itu, dia bahagia seperti sekarang. Ia bertemu banyak orang baik berkat penyesalan itu.

Raja Griffin mengatakan, ia akan menghilangkan penyesalan seseorang, tergantung pada orangnya, yang artinya jika orang tersebut benar-benar ingin penyesalan itu hilang. Sedangkan Alesha, dia ikhlas akan semua yang menimpanya. Dia menyesal, tapi tidak ingin menghilangkannya.

"Ku pikir bukan penyesalan ku. Lalu siapa?" Alesha bingung sendiri. Corazon tak tega melihat gadis itu berpikir keras, hingga ia pun menjelaskan.

"Law. Griffin ingin menghilangkan penyesalan Law."

Mata Alesha membulat lebar. Nama yang di tujukan untuk kaptennya sekaligus suaminya. Sosok yang sangat dekat dengannya itu, mempunyai penyesalan yang ingin di hilangkan?

"Teriakan yang kalian dengar saat pusaran air itu adalah panggilan Griffin untuk menyeret kalian ke pulau ini."

"Dalam pandangan Griffin, mereka yang memiliki penyesalan berat mempunyai jiwa yang gelap pekat. Jiwa yang selalu mengoyak relung orang tersebut. Dan Griffin melihat hal itu dari Law."

"Anehnya, suara Griffin tidak mampu mencapai Law. Jiwa Law terlalu kuat untuk itu. Meski jiwa miliknya selalu terluka terselimuti aura gelap pekat, ia selalu menguatkan jiwanya secara paksa. Hingga orang sekelas Griffin pun tak mampu menyentuhnya."

Demon Detective Pirate ( Trafalgar Law x Alesha )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang