Serpihan Ingatan

134 26 3
                                    

Alesha terus berjalan menyusuri lorong sambil menggendong Law dibelakangnya. Dungeon ini benar-benar ditempati seseorang, terlihat obor-obor yang menyala bergantungan didinding yang terbuat dari bebatuan itu.

"Law? Apa kau baik-baik saja?"

Alesha berbicara pada orang dipunggungnya itu. Law tidak bisa merasakan sesuatu dengan baik, penglihatannya kabur, pendengarannya samar-samar, yang bisa dirasakannya saat ini hanyalah tubuh hangat dari orang yang menggendongnya ini.

Law merebahkan kepalanya dipundak kecil gadis ini dengan nyaman. Alesha melemaskan sedikit pundaknya agar pria itu lebih nyaman.

"Sepertinya dia baik-baik saja" gumamnya kecil

"Aku pasti akan menyelamatkanmu" gumamnya lagi

Langkahnya terhenti setelah melihat sebuah ruangan yang cukup luas, langkahnya terhenti bukan karena penasaran dengan ruangan itu, melainkan dia merasakan hawa keberadaan seseorang didalam ruangan itu. Tanpa ragu dia melangkahkan kakinya masuk ke ruangan itu.

"Wahh mangsa sudah masuk ya"

Suara seorang wanita dari atas membuatnya menoleh. Terlihat seorang wanita berpakaian terbuka tersenyum manis padanya. Alesha mengenggam erat Katana Kikoku milik Law. Wanita itu turun dari atas

"Sepertinya kau gadis yang menarik yaa" ujar wanita itu

Perhatiannya tertuju pada seorang pria dipunggung Alesha.

"Wahh, jadi dia terkena kekuatan Roi-sama, ya? Sepertinya dia akan 2 jam lagi"

Mata Alesha terbelalak
"Apa kau tau sesuatu tentang kekuatan ini? Siapa Roi? Petinggi?"

"Upss.. sepertinya aku berbicara terlalu banyak" wanita itu dengan cepat menutup mulutnya

"Aku tidak peduli, kau sepertinya kuat, ayo hibur aku" wanita itu maju mendekat ke Alesha

Lalu, dari tangan wanita itu muncul dua bola sebesar bola basket dan mengarahkannya pada Alesha. Alesha dengan cepat menghindari bola-bola itu.

"Kau kuat juga ya" Alesha tersenyum kecil

Wanita itu terhenti sejenak menyusun nafas miliknya. Tiba-tiba hanya dalam hitungan detik, Alesha sudah berada disampingnya dan memotong tangan miliknya.

Kebiasaan memotong tangan atau kaki lawan masih berada dalam diri Alesha, setidaknya begitulah caranya untuk memutuskan semangat bertarung lawan tanpa harus membunuhnya.

Darah banyak keluar dari tangan wanita yang telah terpotong itu, dirinya berderit kesakitan. Tapi tak lama, wanita itu tersenyum ria. Alesha heran dengan senyuman dari wanita itu, padahal tangannya sudah terpotong. Tiba-tiba, tangan yang telah terpotong wanita itu, perlahan tumbuh kembali! Alesha terkejut melihat itu! Padahal dia yakin sekali telah memotongnya dan sekarang malah tumbuh?

"Hahaha.. kau luar biasa sekali" wanita itu tertawa lantang lalu kembali menyerang Alesha menggunakan dua bola miliknya

"Sial! Apa yang terjadi? Bagaimana bisa?"

Alesha terus menyerang dan menghindari serangan dari wanita itu sembari berpikir, jika memutus tangan dan kaki lawan tidak bisa, bagaimana dia bertarung? Apakah harus membunuhnya? Tidak! Dia tidak mau membunuh orang lagi! Tapi jika dia terhambat disini.. Law bisa mati. Selain itu, apakah wanita ini bisa dibunuh? Setiap kali Alesha memotong bagian tubuhnya, bagian tubuh yang terpotong itu tumbuh kembali

"Apa kau penasaran bagaimana cara membunuhku, nak?" wanita itu menahan bolanya sejenak

Alesha terdiam tak menjawab

Demon Detective Pirate ( Trafalgar Law x Alesha )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang