Penyesalan Yang Tidak Dapat Diubah

151 12 1
                                    

Sekelilingnya di penuhi warna yang tak berujung. Memori-memori seseorang tercetak bagai video layar lebar dan tersebar di sekelilingnya, terlalu besar ruang itu sampai Alesha tak mampu melihat ujungnya.

Panggilan Griffin berhasil mencapainya. Alesha telah kembali dari misi pertamanya dan sekarang ini, dia bersiap untuk penyesalan Law lainnya. Sampai kapanpun akan dia perjuangan demi Kaptennya itu.

Asal kalian tahu, ruang tempat Alesha berada ini bukanlah alam bawah sadar Law ataupun Alesha. Ruang ini adalah pembatas antara Bumi dan aliran Waktu, mereka berada di pertengahannya. Di sana, dia melihat banyak sekali rangkaian memori Law yang tersebar secara acak.

"Kau menyelesaikannya dengan baik, dengan begitu." Kekuatan Griffin menarik salah satu memori Law. Memori itu, saat pertama kali Alesha lihat, di kelilingi oleh aura hitam, tetapi sekarang, dengan perlahan aura hitam itu menghilang menyamai warna memori lainnya. Di dalam Memori itu, gambar-gambarnya mulai berubah pula, lebih terang dan bercahaya.

"Apa kau siap dengan penyesalan selanjutnya?"

Gadis itu mengangguk, dia memejamkan sejenak matanya, menarik nafas lalu menghelanya, setelahnya dia memasang senyum penuh semangat. "Lebih dari hidupku!"

Bara api yang berkobar dalam diri gadis ini dapat di lihat jelas oleh Griffin, ternyata, gadis ini menikmati penyesalan Law lebih dari yang dia duga.

Menyiapkan diri, sebenarnya senyum yang Alesha pasang adalah untuk menenangkan dirinya sendiri. Otak cerdasnya itu sudah tahu rute yang akan dia jalani, yaitu dua tahun dari setelah perjalanan pertamanya. Lebih tepatnya, tahun pembantaian Flevance.

Akar dari penyesalan Law ada di sana. Law yang baru menginjak usia 10 tahun melihat banyak kematian yang terjadi di kotanya, kedua orang tua, adik, teman-teman serta semua manusia yang berpijak di sana akan menemui ajal mereka.

Kebenaran dari Amber Lead terungkap di tahun itu, namun sayang terungkapnya hal itu adalah saat di mana Pemerintah Dunia telah menutup telinga mereka dari Flevance. Semua akan berakhir di tahun itu.

Law menjadi satu-satunya yang selamat, tidak seorangpun bisa ia ikut selamatkan dari pembantaian sadis itu.

Karena itulah Alesha yakin, Griffin akan membawanya ke sana dan menyelamatkan semuanya, dengan begitu akar penyesalan Law kecil tidak akan pernah tercipta.

Sebelumnya dia sudah merencanakan setelah di kirim di tahun tersebut apa yang akan di lakukannya. Pertama-tama, dia akan menyelidiki terlebih dahulu tentang Amber Lead, setelah punya bukti yang kuat, dia akan mengumumkan pada dunia kebenarannya. Alesha sangat yakin dengan kemampuannya, bahkan jika Griffin mengirimnya satu pekan sebelum hari kejadian, dia pasti dapat mencegah pembantaian itu.

"Bagus, bersiaplah untuk perjalanan penyesalan selanjutnya."

Sayap cokelat tuanya terulur, dengan itu dia menggerak-gerakkan memori-memori Law. Memori-memori itu bergerak cepat melewati Alesha, hanya ada satu memori yang akan Alesha tuju. Suara bising ribuan memori timbul lagi, kepalanya sedikit pusing, tapi penantian membuatnya mengabaikan itu.

Tak terhitung jumlah memori yang telah melewatinya dengan kecepatan tak terhitung pula, hingga pada suatu detik, satu memori yang di dalamnya nampak, api-api yang berkobar membakar ratusan rumah dan gedung, di sana juga, Alesha di perlihatkan peluru yang menembus dada orang-orang, senjata api yang di hunuskan, lalu, jeritan manusia yang hampir mengoyak telinganya.

Ia lihat, Law kecil memeluk jasad Louis dan Lilian dalam sebuah ruang rumah sakit, lalu, orang-orang datang menghujaninya dengan peluru. Law melarikan diri lewat jendela dan pergi bersembunyi. Teriakan orang-orang membuat dada dan telinganya berdenyut sakit, hingga kakinya terhenti karena  bertemu satu tumpukan mayat, seorang biarawati bersama teman-temannya telah tewas, darah-darah mereka membanjiri halaman depan gereja, Law kecil berteriak histeris.

Demon Detective Pirate ( Trafalgar Law x Alesha )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang