Chapter 5 | Morning Chit Chat

2.8K 203 0
                                    

Setelah menghabiskan masa cuti mereka tanpa pergi berbulan madu romantis seperti bayangan Nina, Nina dan Rama akhirnya hari ini kembali pada aktifitasnya masing masing.

Rama yang seorang Developer IT, tidak bekerja terikat dikantor. Dia bersama dengan tiga temannya yang lain membuat tim untuk mengembangkan aplikasi security untuk perusahaan yang bekerja sama dengan mereka. Rama dan tim nya sering mendapatkan tender dari perusahaan besar, ada juga perusahaan start up yang bersedia membayar mahal untuk jasa mereka, karena mereka bisa dibilang sudah senior dibidangnya.

Sementara Nina, seorang lulusan Psikologi, memilih menjadi guru disekolah TK, Nina senang berinteraksi dengan anak anak. Dengan latar belakang pendidikannya, Nina tidak kesulitan menghadapi anak anak di TK. Apalagi Nina juga senang menerapkan metode belajar mandiri pada anak usia dini.

Pagi ini Nina bangun lebih cepat dari biasanya, jam lima subuh Nina sudah bersemangat bagun. Sambil bersenandung ria, Nina berjalan menuju dapur. Membuka kulkas dan mempersiapkan bahan bahan makanan yang akan dimasaknya.

Sambil memegang tab ditangannya, Nina membuka resep yang sudah dicari carinya dari tadi malam.

"Hmmm, hari ini chef Nina mau masaaaakkkk nasi goreng special a la Nina" gumamnya sendiri. "Pertama, kupas dulu bawang merah, bawang putih" Lanjut Nina sendiri.

Selama mempersiapkan sarapan untuk Rama, Nina terus membayangkan akan mendapatkan pujian dari suaminya.

"Ntar pasti Mas Rama langsung jatuh cinta sama aku karena udah masakin sarapan. Hihihi" Nina tekikik geli dalam hayalannya sendiri.

Tak peduli matanya yang perih karena mengupas bawang, asap dan panas didapur, Nina tetap semangat menggoyangkan wajan untuk menyajikan sarapan untuk pria idamannya itu.

Selesai memasak, Nina langsung melesat menggedor pintu kamar Rama " Mas.. Mas Ramaa" ketuk Nina pelan. Nina menempelkan telinganya ke daun pintu kamar Rama, memeriksa apakah Rama sudah bangun atau belum.

Begitu kepala Nina menempel pada daun pintu kamar Rama, tiba tiba pintu kamar Rama terbuka, membuat Nina terdorong maju hingga tangannya melingkar dipingang Rama untuk menahan tubuhnya sendiri agar tidak jatuh.

"Astaghfirullah ih, Mas Rama ngagetin Nina aja" gerutu Nina. Bibirnya memang menggerutu, namun tindakannya justru sebaliknya. Wanita bertubuh mungil itu justru kini sedang menikmati memeluk pinggang Rama.Samar samar dia menghrup aroma tubuh lelaki yang sedang dia peluk.

Rama mengamati tindakan Nina. Tangan kirinya kini teangkat dan menusuk nusuk jidat Nina degan telunjuknya " Lepasin oi! jangan cari kesempatan".

Nina cemberut, namun langsung melepaskan tangannya yang melingkar Indah dipinggang Rama dengan wajah manyun. "Hish, menghalangi rejeki orang aja" gerutu Nina.

Jarang jarang kan Nina punya kesempatan untuk memeluk Rama seperti ini. Bahh, bahkan tidak ada. Ini baru pertama kali.

Rama menyandarkan tubuhnya pada kusen pintu, lalu memicing tajam pada Nina "Rejeki apaan itu ? mengambil kesempatan dalam kesempitan. Terus Ngapain gedor pintu orang pagi pagi ?"

Nina langsung tersenyum lebar "yaaaa kita kan harus bisa memanfaatkan peluang kesempatan sekecil apapun itu" Balas Nina ngeyel sembari merentangkan tangannya lagi berusaha memeluk Rama.

Lelaki dihadapannya refleks mundur lalu menepuk punggung tangan Nina "oi...." peringat Rama pada istrinya.

Nina yang akhirnya hanya memeluk udara, menggigit bibirnya dan menatap sebal pada Rama"Ck, jahat ! Yaudah Ayo sarapan ! Nina udah masakin buat Mas Ramaa" Ujar Nina sambil menggamit lengan Rama mesra.

RamaNina (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang