Chapter 17 | Tamasya

2.1K 151 3
                                    

Sabtu pagi emang paling asik untuk sepedaan, menurut Rama. Seperti pagi ini, jam enam pagi tadi Rama sudah mengeluarkan sepedanya dari garasi untuk berkeliling di komplek rumahnya. Oh, dan Jangan lupakan Nina yang juga tak lupa mengintilinya kemanapun Rama pergi.

"mas, coba dong bawa sepedanya nggak usah pegangan" seru Nina dari sepedanya. Rama yang bersepeda cuek disampingnya menanggapi dengan ogah ogahan.

"Males" ucap Rama santai sambil mendayung sepedanya. Selalu begitu, jika Nina meminta sesuatu apapun ituuu pasti Rama hanya menjawab dengan kata "males, ogah" dan kata kata menyebalkan lainnya.

Nina tidak kehabisan akal, "Yaaaaa, ayo dong, Nina kan mau lihat. Ya, ya,yaaaaa" Bujuk Nina. Jangan ragukan Nina kalau soal bujuk membujuk dan paksa memaksa Rama.

Rama melirik malas kearah Nina, namun dia akhirnya melepaskan kedua tangannya dari pegangan sepeda dan memasukkan kedua tangannya kedalam saku jaketnya dengan kaki yang masih mendayung.

Nina tersenyum senang melihat Rama menurutinya "Wiiihhhhhh Mas Rama kereeeennnn" ujar Nina senang.

Sementara Rama, meskipun memasang wajah datarnya saat Nina memujinya, tetap saja dalam hatinya dia merasa senang dipuji oleh Nina. Namun belum lama merasakan berbangga diri, Nina sudah merusak kebanggan Rama dengan permintaan berikutnya.

"Mas, gimana kalau hari ini kita pergi ke seaworld ?" ajak Nina dengan senyum lebar dan alis yang dinaik turunkan.

Mendengar permintaan Nina, bulu kuduk Rama merinding. Dengan cepat Rama mendayung sepeda miliknya hingga meninggalkan Nina tanpa jawaban.

"Maaaaasssss, kok malah kabur sih" gerutu Nina sambil mengejar Rama menggunakan sepeda miliknya. Saat Nina berhasil mendekati Rama, Nina melihat Rama dengan wajah cemberut.

Rama berdecak sebal, padahal Rama ingin bermalas malasan dirumah hari ini sambil bermain maplestory.

"Nggak, aku mau bermalas malasan hari ini" Jawab Rama cuek. Nina tak terima, lalu protes pada Rama.

"Kan minggu kemarin kita dirumah aja maaas. Nina belum pernah loh ke seaworld, karena ayah takut liat aquarium gede begitu" Nina memelas, berharap Rama mau menurutinya.

Rama mulai kasihan, namun kesadarannya dengan segera mengambil alih " Nggak ah, kalau mau kamu aja pergi sendiri" Rama lalu melanjutkan kayuhan nya menuju kerumah mereka.

Nina kesal, rayuannya kali ini tidak berhasil. Tapi Nina tetap ingin pergi ke seaworld, kalau memang Rama tidak mau, Nina akan pergi sendiri.

**

Jam setengah dua siang pintu rumah Rama diketok tanpa henti, membuat pria itu kesal setengah mati. Nina yang sedang mandi tidak mungkin bisa Rama suruh membuka pintu, akhirnya dengan langkah ogah ogahan Rama membuka pintu.

Rama menaikkan sebelah alisnya "ngapain kamu kesini ?" tanya Rama malas saat melihat pemuda didepan pintu rumahnya.

Bukannya menjawab, sepupu nya itu malah nyelonong masuk kedalam rumahnya "ah, Mas Rama gitu amat dah ama sodara sendiri, emang aku nggak boleh datang kesini ?" Tanya Bram.

Bramantyo, salah satu sepupu Rama dan Nina. Persepupuan mereka memang terbilang dekat, karena umur mereka yang tidak jauh beda. Bram jua bisa dibilang dekat dengan Nina dan Wulan kakaknya Rama.

"Nggak boleh, ntar kamu ngabisin makanan dan beras dirumahku" Balas Rama kembali duduk disofa depan TV nya.

Bram mendengus kesal, emang Rama kira Bram kesini Cuma numpang makan apa ?

"Yeeee, emang mas kira aku apaan minta makan sana sini ?"

"Rakyat jelata" Sambung Rama cuek.

Lima belas menit berselang, Nina keluar dari kamarnya, dengan blouse putih dan rok hitam selutut menandakan gadis itu siap untuk keluar rumah.

RamaNina (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang