Nina merapikan barang bawaannya beserta laptopnya, Laras sudah menunggunya hampir setengah jam.
"lama amat sih Nin" gerutu Laras sembari menempelkan dahinya ke kaca jendela yang ada disebelahnya.
Nina mendengus kesal "Hishh, sabar dong CANTIK" tekan Nina pada kata cantik. Kalau tidak ingat dia sedang meminta bantuan sahabatnya untuk menemaninya menemui Fadli, Nina pasti sudah membalas Laras dari tadi.
Laras menggaruk kepalanya yang tidak gatal "lagian kamu kenapa nggak tunggu aja dia disini ? kan pasti jemput anaknya tuh" Tanya Laras penasaran.
"Ya kan nggak mungkin dong Ras, masa aku yang mau nerbitin buku malah bahas detailnya sambil jemput anak sekolah" terang Nina.
Nina kemudian berjalan menghampiri Laras "kan bisa aja dia nanti mau menunjukkan contoh ini itu yang ada dikantornya, kalau disini atau diluarkan nggak bisa" sambung Nina lalu memberikan isyarat pada Laras untuk berangkat.
"Hmmm" balas Laras malas namun tetap berdiri mengikuti Nina keluar menuju parkiran.
Nina yang berjalan didepannya tiba tiba menghentikan langkahnya, hingga Laras yang sedang mengecek handphonenya malah menabrak tubuh Nina yang berada didepannya.
"uwoww" ucap Laras kaget saat menabrak tubuh Nina.
"Loh, kok Mas Rama disini ?" Tanya Nina kaget, sama kagetnya dengan Laras yang mulai merasa kegiatan nya menunggu Nina setengah jam akan menjadi sia sia.
Rama membuang rokoknya lalu menginjaknya, "ohh, ternyata kerjaannya selesai lebih cepat dari dugaanku" sahutnya santai. Lalu mengangguk pada Laras sebagai tanda salam.
"kamu bukannya mau ke Fadli ? kok ada Laras ?" tanya Rama penasaran.
Nina menggaruk lehernya, melihat kearah Laras lalu kembali menatap rama "ohh, umm Nina minta ditemenin Laras kesananya mas".
Rama mengangguk "yaudah, kalo gitu hati hati". Rama lalu mengeluarkan kunci mobil. Melihat itu Nina kemudian bergegas dan menghampiri Rama yang hendak masuk kedalam mobil.
"Loh, Mas Rama mau kemana ini ? tadi kesini mau nemenin Nina ke Pak Fadli ?" berondong Nina pada Rama.
Rama menggaruk kepalanya, bingung harus menjawab apa karena dia pun tak tau mau apa kesini.
"Aku mau langsung pulang aja, kalian hati hati dijalan" tutur Rama tanpa berniat menjawab pertanyaan Nina yang satu lagi.
"Oh, terus tadi kesini ngapain ? khawatir sama Nina ya ?" goda Nina sembari mencolek dagu Rama.
Rama menarik bibirnya malas "aku lupa bawa kunci rumah" Jawabnya acuh. "sini..." sambung Rama yang kali ini mengulurkan tangannya pada Nina.
"Oh.." Nina merogoh tasnya, kemudian mengeluarkan kunci rumah mereka dan memberikannya pada Rama.
Rama hendak mengambil kunci rumah, namun ternyata gerakan Nina lebih cepat dari Rama. Wanita itu langsung menggenggam tangan Rama sambil cengengesan.
Rama mendorong dahi Nina dengan telunjuknya "udah sana, itu si Laras nungguin kamu " balas Rama.
Nina mencebikkan bibirnya, berharap mendapatkan jawaban yang diinginkan. Tapi Rama kan tidak mudah terpancing oleh Nina.
Rama yang sudah berada dalam mobil lalu menurunkan kaca mobilnya kemudian mengibas ngibaskan tangannya, seakan mengusir Nina agar pergi.
Nina menggigit bibirnya kesal "Iyaaaa, tauuu" Jawabnya kesal lalu berbalik dan menghampiri Laras.
"Gimana? tetep sama aku apa sama Mas Rama kesananya ?" Laras setengah berteriak pada Nina yang berjalan kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RamaNina (End)
Romanceini kisah Rama dan Nina. Kisah Nina yang selalu mengejar Rama, kisah Rama yang tidak pernah mengakui perasannya. Walaupun diacuhkan berkali kali, Nina tetap kembali pada Rama. Tidak ada rotan akar pun jadi, mati satu tumbuh seribu. Berbagai macam pe...