Chapter 2 | Rama milik Nina

5.8K 304 3
                                    

Malam pertama gagal, masih banyak malam malam yang lainnya. Pikir Nina sambil senyum senyum sendiri.

"Nina ! ngapain kamu senyum senyum sendiri ? bikin takut aja"

Nina menoleh kearah sumber suara, terlihat Rama sudah siap dengan barang barangnya untuk meninggalkan hotel.

"Ganteng banget sih suami Ninaa" bukannya menjawab, Nina malah dengan semangatnya memuji Rama yang tampak ganteng hanya dengan kaos dan celana jeans panjangnya.

Mendengar dirinya diouji ganteng, tentu saja Rama langsung salah tingkah, Nina ini memang tidak bisa ditebak. Tiba tiba langsung muji begitu, padahalkan Rama lagi ngomelin dia. Gerutu Rama dalam hatinya.

"Kamu udah selesai belum ? cepetan! kalau lama lama aku tinggal nih" Ancam Rama yang berupaya mengalihkan perhatian.

Nina mengerutkan hidungnya kesal melihat Rama berjalan lempeng membawa barang barangnya sendiri tanpa berniat menunggu Nina yang sedang mengancing kopernya. 

"Hish ! untung cinta" gerutunya.

Nina menggeret kopernya dengan perasaan dongkol, Rama terlihat tidak ada rasa kasihan sedikitpun melihat Nina membawa koper besar miliknya. Huh !

Tiba di Lobby hotel, Nina dan Rama sudah disambut keluarga mereka.

Ada ayah dan bunda Nina, Ryan adik Nina satu ayah dari beda ibu. Ibu kandung Nina meninggal saat melahirkan Nina. Ayah Nina tidak menikah lagi hingga Nina kelas Lima SD. 

Bunda Nina memang merupakan Ibu sambung Nina, tapi mereka berdua sangat dekat, sangkin dekatnya sampai tidak ada yang akan menyangka kalau mereka bukan Ibu dan anak kandung.

Selain itu ada Papi dan Mami Rama, ada Wulan kakaknya Rama, ada Deni suami Wulan dan Airlangga anaknya Wulan.

Melihat Nina dan Rama sudah muncul di lobby hotel, Wulan langsung menghampiri Nina "Gimana Nin ? Berhasil nggak ?" Bisik Wulan penasaran. Nina mengerutkan hidungnya sambil menggeleng pasrah. "Gagal Mbak" Jawab Nina cemberut.

Gimana mau berhasil, kalau target tidak menunjukkan minat sama sekali. Raung Nina dalam hatinya.

Wulan tersenyum simpati mendengarnya, bagaimana tidak, jika Wulan dulu saat malam pertama langsung dua ronde, ckckck.

"Tenang Nin, masih ada malam malam selanjutnya"Kikik Wulan menyemangati Nina. Nina menatap Wulan yang menepuk pelan bahunya lalu menagguk senang, pikiran Wulan memang sesuai dengan pikiran Nina.

"Jadi kalian pulang kemana Dek ? kerumah dulu atau kerumah kalian langsung ?" Tanya Papi Rama pada anak bontotnya.

"Rama sama Nina langsung aja ya Pi, lagian juga masih ada beberapa yang mesti diberesin" Jawab Rama.

Mami Rama yang berdiri disamping Papinya langsung memeluk Nina berpamitan.

"Hati hati di jalan ya nak, ntar kalo udah sampai kabarin Mami ya" Nina langsung mengangguk dan mencium tangan Papi dan Mami Rama.

"Iya Mi, nanti Nina kabarin Mami. Mami sama Papi hati hati dijalan ya"

Setelah itu Nina langsung menghampiri Ayah dan Bundanya " Gak kerasa kamu udah jadi istri orang lain mbak. Ayah nggak nyangka"

Nina langsung memeluk Ayahnya manja "Iiihh Ayaaahh udah deh drama nya. Kan kemaren kemaren ayah udah nangis nangisan. Masa gak malu dilihatin orang siiihhh" Rengek Nina manja sambil memeluk ayahnya.

Rama menggaruk batang hidungnya melihat drama ayah dan anak ini. Kaannn, Nina memang anak manja, lihat aja kelakuannya begitu sama ayahnya. Pikir Rama.

Nina lalu beralih memeluk bundanya tak kalah manja "Mbak, inget pesen Bunda ya. Mbak udah jadi istri orang sekarang, mesti nurut sama suami." Bunda Nina lalu mengecup kedua pipi putri kesayangannya itu.

"Iya bundaa, Nina inget kok. Bunda jangan ngomelin Ryan terus ya, ntar bundanya tambah keriput. Hiihi" Nina terkikik pelan. Yang dibalas pukulan pelan dilengannya.

Setelah kenyang melihat Nina berdrama dengan keluarganya, Rama dan Nina akhirya berpamitan pulang terlebih dahulu.

Selama didalam perjalanan Rama hanya diam sambil menyetir, secuil pikirannya masih memikirkan Rani, andaikan ...

Rama kemudian berdecak kesal, kenapa malah kepikiran Rani sih omelnya pada diri sendiri.

Decakan Rama membuat Nina menoleh "Kenapa Mas ?" Tanya Nina polos. "Nggak" ucap Rama singkat.

Nina memandangi wajah jutek suaminya itu, lalu Nina melihat jari manis Rama yang dilingkari cincin kawin mereka.

Seketika wajah Nina langsung merona, jantungnya berdegup senang. Akhirnyaaa, Impian Nina terkabul. Jerit Nina senang dalam hatinya.

bahkan sampai saat ini pun Nina masih tidak percaya kalau dirinya sudah menjadi istri Rama. Pria pujaannya yang sudah bertahun tahun ia idam kan.

Nina kemudian memandangi jarinya juga, cincin yang sepasang dengan milik Rama. Tanda ikatan Rama dan Nina yang terikat tali pernikahan. Meskipun Nina tau Rama belum menaruh hati padanya, namun Nina tau, Rama adalah lelaki yang selalu memegang ucapannya.

Hmm, Nina sudah sah secara hukum dan agama sebagai Istri Rama.

Dengan sigap Nina membuka tas nya dan mengambil dua buah buku kecil berlambang garuda berwarna hijau dan merah tua. Dengan senyum mengembang Nina mengelus elus dua buku itu.

"Nina ? kamu emang beneran sakit ?" Tanya Rama penasaran. Nina langsung menoleh pada Rama dan mengerutkan dahinya keheranan.

"Hah ? emang Nina sakit apaan ?" Tanya Nina heran.

"Itu" Tunjuk Rama pada buku nikah mereka dengan dagunya. "Dari tadi kamu senyum senyum sambil ngelus ngelus buku nikah, terus tadi dihotel kamu senyum senyum sendiri sambil ngancing koper. Serem tau" ringis Rama sambil menggelengkan kepalanya, namun pandangannya tetap focus pada jalan karena dia sedang nyetir.

Nina mencebik, tak terima dibilang sakit oleh Rama. "Iiihh, Mas Rama! Nina itu bahagia bisa punya buku ini sama Mas Rama. Nih lihat nih" Nina kemudian membuka salah satu buku itu, lalu menunjukkan sekilas pada Rama apa yang tertulis disana.

"Ada nama Abirama Daneswara, terus disampingnya ada nama Ratu Sabrina. Huuuhh! Buku ini tuh bukti kepemilikan Nina terhadap Mas Rama !" Jelas Nina dengan berapi api.

Rama terbatuk mendengar penuturan Nina. Sejak kapan Rama jadi milik Nina ? Nina ada ada aja.

Nina mengeluarkan ponselnya lalu dengan wajah sumringah memotret buku nikahnya dengan Rama dan mempostingnya di Instagram nya.

Nina mengeluarkan ponselnya lalu dengan wajah sumringah memotret buku nikahnya dengan Rama dan mempostingnya di Instagram nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Officially Mrs.Daneswara

Tulis Nina dalam captionnya, lalu men tag Instagram Rama. Sambil men tag Rama, Nina lalu kepikiran untuk mengintip Instagram Cowok ganteng yang sekarang berubah statusnya menjadi Suami dari Ratu Sabrina.

Tidak ada foto foto yang menampilkan wajah Rama, karena Rama hanya memposting foto foto pemandangan atau hasil kerjanya.

"Suatu saat mesti ada foto Nina nih" tawa Nina dalam Hati.


............................................................................................................

halo,

Rama dan Nina balik ini. Masih chapter 2, masih belum banyak yang baca.

RamaNina (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang