33. Putusin!!

742 171 21
                                    

Buat yang udah nungguin, makasih udah sabar banget. Aku tau nunggu itu bukan perkara gampang.
Semoga part ini bisa sedikit mengobati rasa rindu kalian.

.
.
.
.
.
.

Selama beberapa hari ini Rose selalu saja pergi dari jangkauan temannya, selalu saja ada alasan yang ia keluarkan agar bisa menghindar dari acara kumpul-kumpul. Mulai dari Toben yang di tuntut tetangga sebelah karena menghamili anjing tetangga sampai alasan paling tak masuk akal seperti mencari kewarasan Om Chanyeol yang jelas Taka akan ditemukan dimana pun Rose mencari.

Lelah dengan segala alasan tak masuk akal itu, Jihyo sebagai yang dituakan dalam lingkaran 97 itu mulai bertindak. Gadis itu ditemani Yuju dan Lisa menghadang Rose yang ingin cepat pergi dari kampus.

"Mau kemana lo?" tanya Lisa sok garang.

"Sini dulu, demen amat kabur-kaburan." Eunha merangkul Rose agar tak kabur.

"Gue ada acara."

"Acara apaan? Urusan Toben hamilin anjing tetangga lo udah kelar, kan?"

"Atau urusan kewarasan Om Chanyeol? Tenang aja ntar gue beliin otak di rumah sakit padang biar nambah otak dia." Rose tak bisa memikirkan cara lain agar ia bisa lolos dari kawan-kawannya ini.

"Udah nggak usah kabur. Kita cuma ngajak main. Lama banget lo ilang-ilangan kayak orang yang bawa kabur duit aja." Rose menghela napas, benar yang dikatakan Jihyo, lagi pula dia tak punya sesuatu yang harus ia sembunyikan dari teman-temannya.

"Ya udah gue ikut kalian." Senyum mereka diantara kawan-kawan Rose. Akhirnya mereka bisa berkumpul lagi.

"Chaeyeon sama Jiho?" tanya Rose bingung kenapa tak ada dua orang itu.

"Sok sibuk. Udah sekarang lo ikut kita. Banyak yang harus kita bahas." Lisa menyeret Rose ke ruang HM yang sudah kosong.

"Ini kalian nggak ada niat jahat, 'kan?" tanya Rose takut-takut apalagi wajah kawannya ini tampak merencanakan sesuatu.

"Kalo Om lo bukan Om Haejin gue berani macem-macem sama lo. Tapi, karena lo keponakan tersayang Om Haejin gue mah diem aja." Ucapan Yuju dibenarkan oleh temannya. Haram hukumnya melawan Haejin, bisa-bisa kepalanya berlubang.

"Terus kenapa kayak gini?"

"Kita mau minta keterangan aja dari lo. Tenang aja status lo masih saksi belum tersangka." Rose mengernyit, memang teman-temannya pikir dia itu penjahat.

"Emangnya gue penjahat?"

"Iya pencuri!" Mata Rose melotot, untuk apa dia mencuri jika ia punya Seojoon yang akan mengabulkan apa pun keinginannya hanya dengan sedikit rayuan dan bumbu tangisan.

"Gue nyolong apaan anjir?"

"Hati cowok-cowok ganteng." Untuk hal itu Rose hanya bisa pasrah. Kecantikan paripurnanya memang menjadi beban tersendiri.

"Kalo itu gue nggak bisa menyangkal. Gue emang secantik itu sampai banyak cowok yang suka sama gue." Sikap Rose yang seperti ini membuat Jihyo yakin bahwa gadis itu keponakan Chanyeol. Keduanya sama-sama over confident.

"Nyesel gue bilang gitu," gumam Yuju.

"Udahlah nggak usah sok cantik."

"Kan emang gue cantik."

"Buat apa cantik, tapi nggak waras?" cibir Lisa.

"Sekarang jujur aja deh, di antara kita emang ada yang waras?" Semuanya ingin menunjuk diri dan mengatakan bahwa mereka waras, tapi mereka sadar bahwa tingkat kewarasan mereka memang dalam tahap dipertanyakan.

Take Me Out ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang