Tuhan menciptakan dunia dengan keseimbangan; ada malam ada siang, ada hitam ada putih, ada pintar ada bodoh, ada perempuan ada laki laki. Semuanya sudah diatur oleh Tuhan. Hal itulah yang membuat Rosé berusaha untuk mensyukuri keadaannya yang sedang flu parah walaupun rasa syukur tak ada lebih dari seperlima puluh dari rasa kesalnya.
Rasa syukur itu ia dapat berkat sang om terbaik sepanjang masa, siapa lagi jika bukan Om Seojoon yang berhasil membuatnya tak kuliah dengan ijin yang sangat amat dramatis hingga siapa pun yang mendengarnya akan menitihkan air mata. Memang ada untungnya Seojoon menonton drama hingga kehidupan nyata pun bisa ia kelabuhi dengan drama.
Namun, ada hal lain yang membuatnya batal bersyukur. Bisa kalian menebaknya? Jika kalian menjawab rumah sakit kalian benar. Rosé gadis lincah bak kutu loncat tak akan suka jika berada di dalam rumah sakit, berasa seperti burung terluka dan di tempatkan dalam sangkar. Tapi, mau bagaimana lagi, om lebay Seojoon membuat janji dengan dokter keluarga dan hasilnya di tengah terik matahari Rosé harus ke rumah sakit. Padahal, menurut jadwal harusnya ia sekarang sedang berkencan dengan tetangganya.
"Biar gue anter." Kaget adalah reaksi natural dari Rosé saat lelaki kurus tinggi dengan rambut diwarnai yang mengingatkan Rosé pada anak ayam yang dijual di depan SD-nya dulu ada di depannya.
"Gue kaget tau!" Jangan pernah berharap Rosé bersikap sopan pada Jaehyung.
"Masih kaget?" tanyanya polos.
"Udah nggak. Tapi, kok lo di sini?" tanya Rosé, seingatnya ia sudah membatalkan janji dengan gitaris Day6 ini.
"Lo bilang batal kencan sama gue gara-gara mau ke dokter, jadi kenapa nggak ke dokter sekalian kencan. Lagian nggak ada yang nganter lo. Om-om lo kemana?" tanya Jaehyung sambil mencari-cari dimana keberadaan omnya.
"Om Seojoon tiba-tiba ada meeting super penting sama presiden, mungkin disuruh jadi menteri gue nggak tau."
"Menteri apaan?"
"Perdramaan, doi tau banget tuh." Iyalah Seojoon adalah teman nonton Rosé.
Tak ada protes dari Jaehyung dengan ucapan asal dari sang tetangga, sudah kebal dan sudah sangat memaklumi kelakuan yang aneh-aneh itu.
"Om Chanyeol?" Raut wajah Rosé berubah saat menyebut Chanyeol seperti ada marah-marahnya gitu.
"Kabur tuh, dia bilang flu doang sana berangkat sendiri gue mau nyari bahan konten."
"Makanya ayo gue anterin." Rosé masih kekeh menolak, ia ingat bahwa Jaehyung tak suka dengan rumah sakit.
"Nggak usah, gue mau ke rumah sakit. Berobat."
"Yang bilang lo mau ke dukun santet buat berobat siapa sih?"
Jangan khawatir tak akan ada baku hantam, hal seperti ini sering terjadi. Bertengkar lalu baik sendiri bahkan tanpa meminta maaf.
"Ih, ini tuh rumah sakit! Lo nggak suka rumah sakit!" Tuh kan ngegas lagi memang lagi kebanyak bensin atau gimana anak ini.
"Siapa yang suka rumah sakit? Gue tuh sukanya lo!" Oops seratus persen Rosé kaget, tetangga sekaligus teman ributnya ini mengatakan bahwa ia menyukainya. Apa dia kesurupan setan pengkolan?
"Udah ah, harusnya lo juga udah tau. Sekarang ayo berangkat. Lo nggak mau dokter lo ngadu ke om Seojoon kan?"
"Lo beneran gak apa-apa?" Jaehyung tersenyum lalu mengusap rambut Rosé yang sepertinya belum keramas dari kemarin.
"Gue nggak apa-apa," katanya ditambah senyuman manis menggoda iman.
-o0o-
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Me Out ✔
FanfictionKeinginan Roseanne keluar dari status jomblo harus terkubur saat ketiga omnya ikut campur tangan. "Jadi, kamu mau saya tembak mati atau mundur alon alon?" "Cuma bisa jajanin cimol aja berani deketin Rose, sana pergi! Dateng kalo udah bisa jajan Lamb...