24. Tes Peka

1.4K 311 49
                                    

Rosé tengah berdiri diantara teman-temannya yang goleran di atas karpet kamarnya. Anak itu sedang mendeklarasikan sebuah rapat yang lebih penting dari musibah jatuhnya coklat ke ladang gandum yang menjadi Coco Crunch yang membuah para petani gandum merugi.

Agenda meeting kali ini disebabkan oleh kebingungan pihak yang bernama Roseanne setelah mendapatkan seribu pendekatan dari tujuh lelaki keturunan dewa Yunani.

Untuk para gadis yang tak punya semangat hidup di atas karpet hal itu sangat amat wajar, tapi menurut seorang Roseanne Park yang ingin menjadi gadis baik-baik dan tak menjadi fuck gurl seperti Jiho hal itu membuatnya pusing seperti habis naik ontang-anting.

"Ya kenapa lo bingung? Tinggal pilih satu. Cap cip cup udah semua langsung beres." Ide tak beradap itu keluar dari mulut nyonya penyebab semua kegaduhan ini yang tak lain dan tak bukan adalah Kim Jiho.

"Enteng betul lo kalo ngomong. Lo pikir gue lagi milih anak ayam funky hah? Ini gue nyari pacar Kim Jiho! Buat anak aja nggak boleh coba-coba apalagi pacar."

"Buat anak mah emang coba-coba kali Rosé," celetuk Lisa yang sukses membuat Rose tambah kesal.

"Gini aja deh." Mata Rosé berbinar ketika Jihyo membuka mulutnya, gadis itu dikenal sebagai manusia yang lebih berotak dibanding mereka semua.

"Gimana-gimana sayang kasih tau gue."

"Lo bikin SWOT aja. Mana yang bagus buat lo mana yang nggak." Rosé berdecih memangnya mereka sedang ingin membuat perusahaan?

"Dibanding bingung mending lo jomblo. Udah kelar masalah," usul Eunha yang baru saja secara official menjadi jomblo.

"Nggak guna ya emang kalian ini."

"Kalo kita berguna kita pasti nggak bergaul sama lo yang nyusahin orang mulu," seloroh Yuju pada Rosé.

"Udah deh, mending kita lakuin hal yang biasanya kita lakuin aja." Chaeyeon memberi ide.

"Haduh, kalo satu manusia mah gapapa ya Chae, masalahnya tujuh. Lo mau kita mata-matain tujuh manusia? Duh gue mikirnya ada udah capek." Jiho memulai protesnya.

"Udah sih Rosé biarin aja om lo yang nyeleksi lo tinggal terima kasih aja ntar." Perkataan Lisa dibenarkan oleh yang lain karena menurut mereka siapa pun yang dipilih om Rosé nanti akan memiliki nilai yang tinggi karena tak sembarang orang tahan dengan tingkah para omnya.

"Masalahnya om gue kayaknya nggak pengen gue punya pacar." Entah kenapa ucapan Rosé tak membuat para gadis mageran yang rajin mengibah itu kaget. Mereka seakan sudah memprediksi hal itu.

"Ya udah kalo gitu nggak usah pacaran." Eunha memulai lagi.

"Tapi, gue pengen pacaran."

"Buat apa sih pacaran? Bikin pening." Beginilah siriknya manusia jomblo saat temannya sudah memiliki calon dan dia hanya bisa melihat saja.

"Biar bisa gemes-gemes uwu gitu."

"Halah, gue sama Mingyu nggak ada tuh gemes-gemes uwu yang ada gemes-gemes pengen nampol." Tak ada yang protes karena Mingyu memang seperti itu.

"Ya udah gini aja dulu. Tipe lo gimana?" tanya Jihyo.

"Pertama ganteng." Masih aman.

"Kedua, ganteng." Minta ditampol, tapi masih bisa ditahan.

"Ketiga, ganteng." Oke saatnya headshot.

"Anjir sakit Jiho!"

"Oh ya? Kok nggak benjol?" Jika digambarkan dalam kartun sekarang wajah Rosé sudah memerah dengan telinga yang mengeluarkan asap.

Take Me Out ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang