7. Mama #interview 4

3K 626 154
                                    

Chanyeol tak pernah minder sebelumnya dalam hal adu ketampanan, tapi baru kali ini dia dibuat minder dengan visual lelaki yang baru saja memasuki ruang interogasi.

Lelaki itu bersinar begitu terang hingga Chanyeol merasa silau. Ternyata yang merasakan hal itu bukan hanya Chanyeol seorang, abang berduitnya pun merasakan hal yang sama. Lelaki itu terus memberikan tatapan menilai pada sosok yang sudah duduk di depan mereka.

Merasa terus diperhatikan dan tak kunjung ditanya Eunwoo jadi gugup hingga yang bisa ia lakukan hanyalah memberi senyum terbaiknya kepada om-om bersaudara yang justru membuat Chanyeol semakin menggila.

"Bang gue deg-degan anjir disenyumin, gue masih normal nggak sih?" katanya yang membuat Eunwoo makin salah tingkah.

"Kamu nggak normal dari  lahir, dulu pas lahir kamu ketawa bukan nangis makanya kelakuan kamu gila kayak gini," jawaban Seojoon malah membuat Chanyeol makin panik.

"Anjirlah, jangan-jangan itu kenapa kalian bully gue? Karena gue lahir ketawa dan lo sama Bang Haejin nangis." Tak ada gunanya menjelaskan pada Chanyeol, yang ada darah tingginya naik.

"Udah mending lo cabut aja, acara sinetron azab lo bakal tayang bentar lagi."

"Nggak ah, bisa liat di Youtube. Kalo ini nggak ada siaran ulang."

Mau bagaimana lagi? Seojoon tak bisa mengusir Chanyeol lagi pula akan sangat tidak adil jika dia tak melibatkan si bungsu yang suka rusuh. 

"Ya udah, tapi kalo kamu bikin ulah langsung pergi."

"Siap bos," kata Chanyeol yang entah dia sendiri akan mematuhinya atau tidak yang penting iyain aja dulu biar cepet kelar.

"Kamu bisa mulai perkenalan diri," suruh Seojoon pada Eunwoo.

"Saya Cha Eunwoo, semester tiga jurusan hukum Universitas Fantasia." Perkenalan singkat dan Seojoon ataupun Chanyeol juga tak meminta lebih karena memang perkenalan apalagi yang mereka minta selain itu.

"Pertanyaan pertama, kenapa lo bisa ganteng? Lo berendem SK II dari bayi ya?"

Seojoon menepuk dahinya, heran kapan Chanyeol menjadi manusia yang memiliki otak yang lurus dan tak membuat malu keluarga.

"Maaf? Maksudnya?"

"Nggak usah dijawab, dia belum minum obat makanya ngelantur," kata Seojoon dan Eunwoo lagi-lagi mengangguk sambil tersenyum mentang-mentang dia tahu bahwa senyumnya menawan ia terus saja tersenyum. 

"Please jangan senyum, gue takut belok."

"Belok kemana Om?" Beruntung Eunwoo sepertinya tipe-tipe manusia polos jadi aman dan mungkin tak akan menimbulkan masalah dikemudian hari. 

"Eunwoo, mulai sekarang hanya jawab pertanyaan Om ya, jangan dengerin manusia yang ada di samping Om okay?" Eunwoo mengangguk.

"Okay sekarang kita mulai, kamu kenal Rosé dari kapan?"

"Pas liburan sebelum masuk kuliah Om, di tempat CFD-an." Seojoon melirik Chanyeol, heran keponakan mereka memang pernah ikut CFD-an.

"Rosé pernah ikut CFD-an?" tanya Seojoon kepada Chanyeol.

"Ada, dulu dipaksa sama mayor jenderal, gue juga padahal gue baru balik jam tiga disuruh lari mana ibu-ibu di sana cubit-cubit kuping gue katanya kayak kuping gajah."

Seojoon sudah tertawa mendengar kata kuping gajah sementara Eunwoo menatap kedua om itu takut-takut.

"Om saya boleh ngetawain Om Chanyeol nggak?" Tawa Seojoon langsung terhenti tiba-tiba, memang ada orang yang sesopan ini? Sampai tertawa saja minta ijin.

Take Me Out ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang