Di suatu pagi yang cerah dimana burung-burung berkicau senang, dimana seluruh anggota keluarga Park tengah melakukan kegiatan dengan penuh ketenangan dan kedamaian. Sangat harmonis dan penuh dengan kasih sayang.
Namun, sayangnya narasi itu bukan untuk keluarga Park yang satu ini, mungkin keluarga Park di belahan dunia lain, karena nyatanya keluarga park yang satu ini sejak dini sudah dikenalkan dengan keributan.
Seperti pagi ini di sebuah kamar besar yang di dalamnya ada banyak tripod, kamera dan dua buah komputer sedang terlihat dua manusia Park tengah saling bertatapan dengan pandangan tak anak. Orang yang lebih tua terlihat tak suka melihat keponakan yang menerobos masuk ke kamarnya dan menganggu acara main game yang sedang seru-serunya, sementara sang keponakan tak kalah kesal dengan kelakuan Toben yang membuat poster idola kpop-nya terkoyak-koyak.
"Apa sih?" tanya Chanyeol lalu kembali berbalik ke arah komputernya.
"Ganti rugi, poster suju gue dirusakin sama Toben." Rose menunjukkan poster om-om yang dipegangnya.
"Minta Toben lah, dia yang ngerusakin," kata Chanyeol tak acuh, mana mau lelaki itu mengganti poster itu dia lagi berhemat untuk modal nikah. Begitu alasannya, tapi tentu saja bukan itu, apalagi Wendy belum tentu mau dengan lelaki aneh itu.
"OM!" teriak Rosé, untung saja Haejin masih jogging dan Seojoon sepertinya masih berada di halaman belakang, katanya mau berjemur.
"Rosé berisik!"
"Pokoknya ganti! sama harus ada tanda tangannya kayak punya gue yang dulu." Rosé dulu termasuk beruntung karena Seojoon membawanya ke Korea dan secara kebetulan bertemu dengan super junior di sebuah kafe. Dia bisa saja minta Seojoon untuk ke Korea, tapi masalahnya adalah ia sudah melihat jadwal Seojoon, bulan ini lelaki itu akan sangat sibuk di kantor Jakarta. Jadi mau tak mau dia harus menekan Chanyeol.
"Gimana bisa ganti sih? Gue nggak kenal mereka dan gue juga ogah ke Korea lagi banyak kerjaan." Rosé mendengus. Kerjaan apa? Orang sekarang saja Chanyeol sedang asik bermain game.
"Lo kan CS tuh sama Raffi Ahmad. Nah si Raffi deket tuh sama Siwon. Masa gitu aja nggak ngerti sih Om. Lo minta tolong Raffi buat hubungin Siwon. Gampang kan ntar biar Siwon ngirim poster yang ada tanda tangan Suju." Terdengar mudah, tapi tentu saja semuanya tak semudah teori.
"Ogah!" kata Chanyeol. anak itu terlalu malas mengikuti keinginan keponakannya itu. Kalo diturutin makin ngelunjak, jadi banyak minta padahal aslinya dia aja yang malas.
Namun, siapa yang menyangka bahwa Rosé akan bertingkah anarkis. Gadis itu berjalan ke arah stopkontak dan memutus aliran listrik ke komputer Chanyeol yang otomatis semuanya langsung mati bahkan saat sebentar lagi Chanyeol akan menang. Benar-benar keponakan yang sangat berdedikasi dalam membuat omnya kesal.
"AN***,!@#$%^^*^&&*$^%$%#%%^"(Umpatan jadi di sensor)
Rosé tak akan syok mendengar itu semua. Dia sudah sering mendengar itu dari Jiho ataupun Lisa dan tambahan dari Chanyeol tak akan mengubah apa pun.
"CHANYEOL!"
Namun, sayangnya saat itu ada manusia tinggi besar yang mendengar saat ingin menuju kamarnya yang artinya riwayat Chanyeol akan tamat hari ini. Padahal kemarin dia selamat dari Haejin yang ingin memangkas rambutnya dnegan gunting taman berkat Wendy yang membawa bonsai ke rumah keluarga Park setelah Renjun mengabari kondisi Chanyeol. Dan sekarang lelaki itu sudah kembali membuat ulah. Dia mengumpat padahal Haejin sudah menambahkan peraturan dilarang mengumpat di poin ke 413 peraturan keluarga Park.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Me Out ✔
FanfictionKeinginan Roseanne keluar dari status jomblo harus terkubur saat ketiga omnya ikut campur tangan. "Jadi, kamu mau saya tembak mati atau mundur alon alon?" "Cuma bisa jajanin cimol aja berani deketin Rose, sana pergi! Dateng kalo udah bisa jajan Lamb...