Mata Minhyun tak bisa menyembunyikan rasa kelelahannya akibat tak bisa tidur semalam dan itu semua karena Rose. Jujur putusnya dengan Rose membuat ia takut dengan segala kemungkinan balas dendam yang akan dilakukan gadis itu bersama dengan tiga om yang tak bisa dikatakan baik terutama Haejin yang hobi menggunakan senjata api.
Sekarang jam depalan pagi dan dua jam lagi dia ada kelas, tapi matanya sangat mengantuk akan jadi masalah jika ia tidur di kelas nanti. Jadi, dia memutuskan untuk tidur meskipun hanya untuk satu jam saja.
Namun, jangan harap dia bisa melakukannya. Baru saja matanya terpejam pintu kosannya diketuk begitu dahsyat oleh ibu kos yang galaknya melebihi ibu tiri di sinetron ikan terbang menghias angkasa. Hal itulah yang membuat Minhyun menahan diri untuk tak memarahi ibu kosnya jika tak ingin mengalami hal berat seperti diusir misalnya.
"Ada apa Bu?" tanya Minhyun dengan senyum palsunya.
"Mulai hari ini kamu keluar dari kosan." Bak disambar petir disiang hari berita itu sangat mengejutkan Minhyun. Bagaimana bisa ibu kos yang selalu ramah padanya berkat pencitraannya menjadi seperti ini.
"Saya sudah membayar untuk kos bulan ini." Minhyun tentu tak ingin pergi, tak mudah mencari kos ketika perkuliahan sedang di pertengahan semester.
"Saya kembaliin uang kamu." Ibu kos itu memberikan uang kepaa MInhyun.
"Nggak bisa gitu dong bu. Ini tiba-tiba."
"Pokoknya kamu pergi aja. Ada yang mau make kamar ini." Minhyun mengernyit bingung, siapa orang yang beraninya mengusir dia.
"Sudah pergi Bu?" tanya lelaki tampan dengan senyum malaikat yang kini memperlihatkan diri.
"LO!" Minhyun menunjuk Eunwoo yang masih tersenyum pada ibu kos yang juga tersenyum ramah pada lelaki itu.
"Minhyun, cepet beresin barang kamu! Nak Eunwoo mau ngekos di sini."
"Kenapa nggak di bekas kamar Tito aja Bu?" tanya Minhyun gemas, ada kamar kosong tapi si Eunwoo malah ingin kamarnya.
"Feng shuinya nggak bagus. Kamar ini yang sempurna. Bukan begitu Bu?" Ibu kos tentu hanya akan tersenyum dan mengangguk menyetujui setelah mendapat bayaran dua kali lipat dari Eunwoo. Iya, Eunwoo memang sekaya itu.
"Kamu dengar itu Minhyun. Nak Eunwoo maunya kamar kamu. Sekarang cepet beres-beres." Minhyun kalah, dia tak melakukan perjanjian diatas kertas jadi ibu kosnya lebih berkuasa.
"Iya Bu, saya bakal pindah barang saya ke kamar Tito."
"Ah, saya belum bilang ya Bu? Saya juga mau sewa kamar Tito dengan harga yang sama seperti kamar ini. Bagaimana Bu, bisa?" tanya Eunwoo lagi-lagi memperlihatkan wajah malaikat yang membuatnya sulit untuk ditolak.
"Baiklah. Maaf Minhyun, kamarnya juga di sewa sama Nak Eunwoo. Kamu cari kos lain saja." Andaikan mencari kos baru itu semudah mencari bunga mawar nyatanya mencari kos baru iu sesulit mencari bunga bangkai.
"Tapi, Bu."
"Udah nggak usah banyak protes cepet beresin barang kamu," kata ibu kos dengan nada yang agak galak kemudian berbalik pada Eunwoo dan berbanding terbalik sang ibu kos tersenyum dan bicara dengan nada lembut.
"Saya tinggal dulu ya Nak Eunwoo. Saya harus antar anak ke sekolah." Eunwoo mengangguk.
Kepergian ibu kos membuat Minhyun dengan berani mencengkeram kerah kemeja Eunwoo. Lelaki itu jelas marah karena Eunwoo membuatnya terusir dari kamar kosannya.
"Apa maksud lo brengsek!" Eunwoo tertawa kering, andai saja Rose ada di sana mungkin gadis itu akan menyukai ekspresi kesal dari Minhyun. Sayang Rose hanya akan melihat dari video yang nanti diberikan Chanyeol pada gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Me Out ✔
FanficKeinginan Roseanne keluar dari status jomblo harus terkubur saat ketiga omnya ikut campur tangan. "Jadi, kamu mau saya tembak mati atau mundur alon alon?" "Cuma bisa jajanin cimol aja berani deketin Rose, sana pergi! Dateng kalo udah bisa jajan Lamb...