36. Labrak

638 172 30
                                    

"Rose!" pekik Jiho kaget.

"Iya, gue. Nice to meet you too, bitch!"

Yibo panik melihat apa yang dilakukan sahabat kecilnya itu. Gadis itu mungkin akan meledak setiap saat.

"Rose, ini nggak kayak yang kamu liat," kata Minhyun begitu bisa bangun.

"Terus apa? Buat apa lo jemput dia? Jadi abang grab lo?" tanya Rose yang tak lagi menggunakan aku kamu dengan Minhyun.

Yibo sendiri tak tahu bagaimana perasaan Rose sekarang, gadis itu tampak begitu tegar dan hanya dikuasai oleh amarah. Yibo pikir Rose akan menangisi apa yang dilakukan oleh Jiho dan Minhyun.

"Rose," panggil Jiho lirih, tampak bahwa gadis itu merasa bersalah pada Rose.

"Gimana rasanya pacaran sama pacar sahabat lo? Enak? Mau lagi? Mau pacar siapa abis pacar gue? Pacar Yuju?" sarkas Rose yang hampir saja mendapat tamparan dari Jiho jika Yibo tak menariknya mundur.

"Gila sekarang selingkuhan nggak ada takutnya ya? Udah salah malah mau nabok orang. Nggak tau malu!"

"Udah cukup. Kita omongin baik-baik." Minhyun melihat sekitar yang sudah ramai, ia tak ingin membuat drama yang nantinya akan membuat nama baiknya hancur.

"Baik-baik? Cara lo sama dia nyakitin gue aja nggak baik-baik kenapa gue harus baik-baik sama kalian? Gue bukan malaikat!!!" Napas Rose terengah-engah karena kemarahannya yang mungkin melebihi batas. Sebenarnya mungkin ia tak akan marah ketika Minhyun berselingkuh, tapi ketika orang yang diajak berselingkuh itu adalah sahabat baiknya tentu dia tak akan merasa baik-baik saja.

"Gue nggak bakal masalah kalo lo selingkuh sama cewek bo atau temen-teman lo. Tapi kenapa harus Jiho? Kenapa?" Bagi Rose, pengkhianatan adalah hal yang amat sangat menyakitkan.

"Karena Jiho ngasih apa yang nggak bisa lo kasih ke gue." Rose tertawa kering, alasan yang sering kali ia engar dari manusia-manusia tukang selingkuh, menyalahkan orang atas kesalahannya sendiri. Sungguh lucu.

"Selama pacaran sama lo gue sama sekali nggak ngerasain gimana orang pacaran, nggak bisa nelpon bebas, ataupun jalan. Bahkan gaya pacaran anak SD lebih dibanding kita." Rose juga paham bahwa masalahnya ada di sana, tapi apa masalah seperti diselesaikan dengan perselingkuhan kenapa tidak dibicarakan lebih dulu dengannya dibandingkan membuat keputusan yang akhirnya menyakiti Rose padahal Rose sudah berjuang untuknya.

"Dan akhirnya lo milih cara jijik dengan cara selingkuh? What a jerk you are!"

"Lo juga selingkuh!"

"Gue? Atas dasar apa lo bilang gitu?"

"Atas dasar apa? Seluruh rakyat Indonesia juga tau kalo ada tujuh orang yang jalan sama lo!" Minhyun membawa tentang acara take me out yang diadakan omnya dan disiarkan dari youtube chanel Chanyeol.

"Lo tau kenapa gue ngelakuin itu? Itu karena lo terlalu pengecut buat ketemu sama om gue!" Minhyun diam, itu memang benar dia adalah lelaki pengecut.

"Kenapa nggak bisa ngomong lo? Bisu lo?" Minhyun terdiam dia belum menemukan kata yang tepat untuk menjawab Rose.

"Lo pikir sampai sekarang lo hidup karena siapa? Karena gue! Karena lo pacar gue makanya om gue nggak ngapa-ngapain lo. Dan mulai saat ini gue nggak bakal ngelindungin lo lagi, jadi siap-siap aja, lo tau apa yang bisa dilakuin om gue ke lo karena nyakitin gue." Rose sudah selesai, ia tak munafik ia tahu bahwa ia tak bisa melakukan lebih pada dua orang itu. Ia akan meminta tolong pada omnya untuk membereskan mereka berdua entah dengan cara apa Rose tak tahu. Rose hanya ingin membalasnya.

"Rose, lo keterlaluan. Om lo bisa hancurin hidup orang."  Jiho berteriak pada Rose yang kini dirangkul Yibo untuk dibawa ke dalam mobil.

 Rose berhenti kemudian berbalik ketika mendengar sang mantan sahabat berteriak, lalu ia pun membalas teriakan itu dengan ucapan lirih, tapi semua orang tahu seberapa bahaya nada yang digunakan Rose. "Kalo lo tau gue bisa hancurin hidup lo, harusnya lo nggak main-main sama gue Ho."

Take Me Out ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang