"Sebelum saya mulai. Apakah ada di antara kalian yang keberatan dengan pernikahan ini?" tanya penghulunya. Untuk beberapa detik tak ada yang bersuara bahkan tamu undangan juga diam hingga-
"Saya keberatan dengan pernikahan ini!" Semua orang menoleh pada sosok lelaki yang kini berdiri dengan napas terengah-engah seolah dia baru saja berlari.
"Saya ingin pernikahan ini dibatalkan!"
"Yudi?" gumam Rose kemudian berdiri dan berlari ke arah Yuta lalu menerjang lelaki itu dengan pelukan.
"Cut oke!" teriak direktor dari pembuatan music video untuk single terbaru Rose menandakan syuting kali ini telah selesai.
Rose, Taeyong dan Yuta mendatangi director untuk melihat hasil syuting adegan terakhir ini. Dari raut mereka tampak jika mereka cukup puas dengan hasilnya setelah melakukan 3 kali take berkat Yuta yang mengganggu Rose dengan ekspresi di wajahnya.
"Bagus, nggak heran banyak yang bilang chemistry kalian dapet banget. Atau jangan-jangan kalian berdua kencan ya?" gurau directornya pada Yuta dan Rose sementara Taeyong mengangguk seolah membenarkan.
"Nggak sih Pak, kebawa dari series Hopeless Love kemarin. Balas dendam soalnya Anne nggak milih saya." Yuta tak kalah bergurau.
"Ya, ya ya. Saya nggak sabar untuk project kita selanjutnya." Yuta mengangguk begitupun dengan Rose. Mereka memang ada project series terbaru dengan judul He is She.
"Kamu kalo senggang bisalah jadi cameo, Yong."
"Gampang Pak, asal ada cuan." Mereka tertawa hingga akhirnya sang director menyatakan bahwa syuting berakhir dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak. Rose pun mengatakan hal yang sama, dia sangat berterima kasih pada setiap kru yang melakukan semua yang ia mau meskipun itu menyebalkan.
"Terima kasih semuanya." Rose terus mengumandangkan rasa terima kasih dan tak lupa memberikan pelukan pada director yang sudah bekerja keras selama ini.
"Sampai jumpa di lokasi minggu depan. Saya pergi dulu, kangen rumah." Rose mengantarkan director melalui ujung matanya kemudian beralih pada Yuta dan Taeyong bergantian.
"Makasih ya. Gue traktir cilok abis ini." Yuta dan Taeyong mendesah protes, bisa-bisanya Rose selalu mentraktir mereka cilok, untung saja mereka berteman.
"Elah Ne, ciloj nulu cilok mulu. Aci semua ini perut gue." Taeyong mulai protes.
"Cih, lagak lo." Yuta sama sekali tak menghiraukan dua temannya. Ia memilih mrlihat twitter untuk mengecek trending hari ini karena hari ini akan keluar poster series yang ia bintangi dan ia harap ia bisa trending lagi.
"Ne, lo trending," kata Yuta begitu melihat nama Roseanne berada di no 1 trending twitter.
"Wajarlah, kan hari ini keluar poster series." Rose mewajarkan dan kembali ribut dengan Taeyong perkara cilok.
"Bukan. Ini trendingnya bukan karena poster tapi pacar Roseanne. Lo ada pacar?" tanya Yuta. Gadis itu segera mengambil ponselnya yang dipegang managernya.
"Ini pasti karena ada yang liat lo sama gue." Rose menyalahkan Taeyong masih sambil mencoba membuka twitter. Taeyong mana mau disalahkan dia balik menyalahkan Rose yang sok misterius dalam menggarap musik videonya.
"Ini bukan gue!" teriak Taeyong begitu melihat isi twitter, sementara Rose menatap horor ke arah Omnya yang mengamatinya dengan tatapan laser.
"Om lo liatin ke arah sini," bisik Yuta yang kemudian merebut ponselnya. Ia ingin kabur dan tak terlibat dengan masalah percintaan Roseanne yang mengerikan.
"Bawa gue kabur please," bisik Rose memegang lengan baju Taeyong.
"Maaf. Nyawa gue cuma satu. Silahkan urus sendiri!" Taeyong memilih hidup damai ketimbang ribut dengan Omnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Me Out ✔
FanfictionKeinginan Roseanne keluar dari status jomblo harus terkubur saat ketiga omnya ikut campur tangan. "Jadi, kamu mau saya tembak mati atau mundur alon alon?" "Cuma bisa jajanin cimol aja berani deketin Rose, sana pergi! Dateng kalo udah bisa jajan Lamb...