Di depan kediaman Hokage, sang istri Hinata Hyuga terlihat tengah mengelap meja dengan mata sembab. Himawari dan Boruto terlihat masih mengunci diri di dalam kamar.
Lalu, diluar kediaman yang ditinggali istri dan dua orang anak itu terlihat seorang pria dengan anak laki-lakinya berada di depan rumah.
"Sasuke? Kau yakin mereka semua ada disana?",tanya Naruto menunjuk ke arah suatu kediaman sembari menoleh ke arah Sasuke ketika dirinya tak juga dibawa masuk, sejak tadi Sasuke hanya terus memandangi kediaman itu.
"Dengar.. mereka tidak akan mengenalimu karena jutsu ilusiku"
"Ya, tidak masalah. Kita bisa masuk sekarang, kan?"
Daripada menjawab dengan kata-kata, Sasuke menjawab dengan langkah kakinya.
'Hm.. ambigu sekali!',pikir Naruto merasa asing dengan sosok yang akan ditemuinya.
"..."
Naruto tidak langsung masuk ketika dipersilahkan masuk oleh si pemilik kediaman yang menyambut Sasuke tapi tak mengenalinya.
'Aku yang memaksa Sasuke untuk kesini, tapi sekarang aku ragu',pikir Naruto.
Dia sudah bertekad jika apapun keputusan Naruto dari masa ini lakukan, tak ada urusannya dengannya, tapi dirinya seolah sangat penasaran dengan hubungan rumah tangga yang telah Naruto dari masa ini jalani.
'Ini bukan duniaku dan aku tidak bisa kembali lagi ke tempatku. Sasuke tidak akan menyukainya!',pikir Naruto memandang ke dalam kediaman dengan pintu yang masih terbuka lebar untuknya masuk.
Namun langkah kaki yang terasa berat dan suasana hati Naruto yang mendadak berubah, membuatnya merasa berlebihan jika harus ikut campur dalam hubungan dari dunia ini meski hanya sedikit.
Saat Sasuke kembali berbalik menghampirinya, ia tahu Sasuke menyadari dirinya tak kunjung masuk sejak tadi.
"Ada apa?"
"Sasuke, kau sudah memiliki kehidupanmu sendiri di dunia ini. Mengapa repot-repot membawaku ke sini?"
Sini, yang berarti dunia asal tempat Sasuke berada.
"...."
'Aku tahu itu! Kyuubi pasti sudah mengatakan semuanya pada Naruto. Ck!', pikir Sasuke tak senang.
"Kau sudah memiliki keluarga bahagia disini, aku yakin Naruto pasti juga akan senang ini"
"..."
"Sasuke-kun?",panggil Hinata dari belakang.
"Tidak jadi, aku hanya berniat berkunjung",balas Sasuke tanpa berbalik.
"Huh?",gumam Hinata kebingungan melihat Sasuke tiba-tiba berlari, disaat ia akan mengejar, Sasuke sudah tak ada disana.
*****
Sasuke melepaskan tangannya. Ia menghadap Naruto dengan tatapan berkilat tajam.
"Apa bagimu aku seseorang yang buruk?"
'Buruk? Maksudnya buah busuk?',pikir Naruto tidak paham.
"Buruk bukan berarti jelek dan tidak bisa dimakan",balas Naruto langsung tanpa bertanya lebih jauh.
"Bagus"
'Itu artinya dia bisa memanfaatkanku untuk kepentingannya sekarang. Berbeda dengan dulu, dia tidak perlu merasa terbebani lagi',lanjut Sasuke dalam hati.
"Tapi.. kau membawaku kesini, itu berarti suatu hari kau harus memulangkanku juga, kan?"
"Kenapa begitu?",tanya Sasuke merespon karena merasa tidak habis pikir.
"Anak-anak sepertiku memangnya bisa berbuat apa? Disaat kau dan anak-anak lain yang segenerasiku sudah tua dan hidup bahagia dengan keluarga mereka masing-masing, aku masihlah seorang bocah yang bahkan secara umum tidak bisa menghidupi dirinya sendiri"
"..."
"Kupikir aku tidak bisa selamanya seperti ini. Mungkin setidaknya aku bisa mendirikan suatu organisasi yang nanti akan membesar dan membantu Konoha"
'Huh! Aku tidak sebaik itu! Jika ini bukan demi Sasuke mungkin aku akan membuat sebuah pemberontakan dan meruntuhkan dunia',pikir Naruto mendadak menyiratkan rasa haus darah yang terpendam.
"...tidak boleh!"
"Hah?! Kenapa?",tanya Naruto kaget.
"Dunia memang sudah aman tapi kita tidak tahu kapan musuh akan mengambil kesempatan dan melakukan penyerangan"
"???"
Saat itu, di mata Naruto seketika muncul tanda tanya besar.
"Kau memang tidak tahu, tapi asal kau tahu! Beberapa bulan belakangan ada seseorang yang jahat mengincar dirimu!"
"Aku?"
"Tepatnya Kyuubi di tubuhmu"
"Tapi aku tidak lemah",balas Naruto dengan ekspresi melongo.
"Pahlawan Shinobi juga tidak lemah!"
"...?!",Naruto mematung karena shock.
'Aku tidak mungkin kan selamanya hidup dengan baik?',pikir Naruto merasa kesal sembari menatap kedua telapak tangannya yang bergetar menahan rasa haus darah.
"Sasuke, musuh adalah lawan terbaik yang akan membuatku tumbuh lebih kuat!"
"Dan meninggalkanku?"
"Ta-tapi!"
Seketika Sasuke langsung melancarkan mata saringgannya yang perlahan-lahan berubah menjadi mata rinnegan.
'Cihh...',batin Naruto semakin tidak senang.
Bagaimana pun, bagaimana cara dirinya menuntaskan hawa nafsu yang menderu-deru ini? Dia ini masihlah makhluk berdarah dingin yang kejam! Kan..?
'OH AYOLAH, AKU BUKAN ANAK KECIL IDIOT!',maki Naruto dalam hati dari balik ekspresi malaikat yang dengan sengaja ia tunjukkan di depan Sasuke.
Selasa, 7 September 2021
21:11
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengubah Masa Lalu✔️
FanfictionSasuke kembali ke masa lalu, hanya untuk menyelamatkan dia. Sasuke akan berubah seratus delapan puluh derajat untuk dia. Memulai kehidupan baru dan menggantikan kebahagiaan kelam di masa lalu. Sasuke pastikan tidak akan pernah pergi selangkah pun da...