Mengubah Masa Lalu✔️

Step 15: Hari Yang Panjang

"...."

Malam pun tiba, tim 7 dengan Tazuna yang di kawal pun memutuskan untuk menginap sebelum melanjutkan perjalanan keesokan harinya.

"Sasuke?",panggil Naruto dengan terang-terangan mendekati Sasuke di tengah keramaian.

Naruto pun memutar arah dan berjalan pergi yang secara tak langsung meminta Sasuke mengikutinya.

"..."

Setelah sampai di tempat yang agak sepi, Naruto pun berbalik kemudian mengatakan pendapatnya.

"Apa ada yang kau sembunyikan dariku?"

"Apa yang kau bicarakan?"

"Sikapmu, mengapa kau begitu banyak berubah?"

Sasuke mengernyit di balik ekspresi datarnya, ia merasa tidak pernah melakukan sesuatu yang salah.

"Caramu mendekatiku, apa kau mengasihaniku?"

"..."

Sasuke tidak bisa memungkiri jika ia merasa lega, tapi ekspresi wajah Naruto mengatakan hal lain.

Sasuke harus segera menjawab, tapi rasa senangnya membuat ia sedikit terlambat menjawab, diamnya Sasuke membuat Naruto salah paham.

"Aku tidak pernah melakukan itu. Situasi kita sama, kehilangan keluarga dan-"

"..."

Sembari diam mendengarkan jawaban yang terlontar dalam mulut Sasuke akhirnya, Naruto berjalan maju lebih dekat ke arah Sasuke.

"Aku punya rencana"

"???",Sasuke menatap Naruto penuh tanda tanya.

"Di malam sebelumnya, bagaimana jika aku yang meninggalkan Konoha?"

Sasuke mendadak cengo,'aku tidak salah dengar kan? Hokage masa depan menjadi pengkhianat desa, bagaimana itu mungkin?'

"Lalu cita-cita Hokagemu?",tanya Sasuke menggumam.

"Bukankah itu tidak lagi menjadi pemasalahan?"

"Hah?"

"Kau sudah mengatakannya.."

"Aku ingin mendapatkan teman, bisa bermain dan memiliki seseorang yang dapat membantuku",balas Naruto sembari memainkan kedua jari telunjuk kanan dan kirinya dengan lesu.

"Aku bisa menjadi semuanya untukmu, tapi aku punya syarat"

*Step 5

"Saat itu aku mengira sudah mendapatkan pengakuan darimu, alasan utamaku menjadi Hokage adalah mendapat pengakuan orang-orang"

'Lalu dia mengatakan akan selalu berada disisiku, kupikir itu sudah cukup. Jika aku bisa benar-benar mendapatkan pengakuannya dengan cara itu.. aku akan melakukannya!',pikir Naruto masih menunggu reaksi akhir dari Sasuke.

"..."

"Tidak bisa!",tolak Sasuke dengan pandangan mengeras.

"Jangan lakukan itu!",ucap Sasuke segera memegang kedua bahu Naruto agar mengubah keputusannya.

Naruto hanya tersenyum getir,"apa itu sudah cukup?"

"Huh?"

"Kau membuat semuanya berubah. Satu-satunya pengakuan yang benar tulus kudapatkan untuk pertama kalinya, itu lebih berharga dari yang kau kira"

'Apa? Aku tidak bisa membiarkannya berkhianat!',pikir Sasuke mulai panik.

Naruto mengangkat kedua tangannya kemudian menampar pelan tangan Sasuke dari dalam.

"Tunggu saja!",balas Naruto sembari tersenyum ceria kemudian berbalik pergi.

"???"

Pikiran Sasuke mendadak kosong.

Disisi lain, terlihat Naruto kembali ke kelompok dan langsung duduk di balik pohon membelakangi semuanya.

"...?!"

Semuanya kebingungan, tak lama Sasuke ikut kembali. Ia melirik ke sekitar untuk mencari keberadaan Naruto.

'Hn?',gumam Kakashi heran dalam hati.

"Sasuke-kun, apa kau lapar?",tawar Sakura segera menghampiri Sasuke.

"Tidak!",balas Sasuke acuh dengan ekspresi dingin.

"Apa terjadi sesuatu?",tanya Kakashi bersuara.

"...aku bisa membereskannya",balas Sasuke melirik ke arah Kakashi kemudian berjalan mendatangi Naruto.

Perubahan tindakan Naruto yang tiba-tiba membuat Sasuke tidak bisa berpuas diri.

"Naruto, tolong ganti tujuanmu"

"Aku tidak perlu menggantinya, aku hanya mengubah haluan dari perjalananku mencapai tujuan"

Sasuke diam, ia harus memberikan alasan yang tepat.

"Kau menyukai Sakura, apa kau rela jauh-jauh darinya?"

"Apa maksudmu? Aku, tidak pernah mengatakan aku menyukainya. Aku hanya mengaguminya"

'Salah?',pikir Sasuke bingung.

Sasuke sebenarnya sudah tidak bisa lagi memanfaatkan informasi yang ia dapatkan dari masa lalu untuk berurusan dengan Naruto.

"Jadi kau menyukaiku?",tanya Sasuke keceplosan, kebingungan harus berkata apa.

"...?"

Sekilas, Sasuke dapat melihat kilatan cahaya dari pancaran mata Naruto.

"...."

Keesokan paginya...

Tim tujuh tiba-tiba disergap saat akan melanjutkan perjalanan.

Jumat, 9 Juli 2021
19:49