Step 3: Apartemen Sasuke

6.3K 714 3
                                    

Naruto memasuki apartemen Sasuke dengan lesu, bahkan ia langsung terjatuh lunglai di atas lantai apartemen Sasuke. Ia merasa seluruh staminanya dikuras habis seperti cup ramen yang susah payah dibelinya sirna.

"Kau ingin makan?",tanya Sasuke menawarkan.

"Makan..?"

Naruto yang awalnya lesu menoleh ke samping. Ia menatap cup ramen ada di atas meja tepat di depan Sasuke.

"RAMEEEEENNNN!"

Melihat Naruto yang berlari tergesa-gesa ke arahnya, Sasuke langsung memajukan tangannya untuk menahan kepala Naruto agar bisa maju.

"Tidak ada ramen! Pergilah mandi!"

"Eeeehhh?"

"Hanya boleh ramen saat ulang tahunmu. Sisanya kau harus menjaga pola makanmu"

Naruto pun melangkah mundur lalu mendecih tidak suka.

"Dimana kamar mandinya?",tanya Naruto menatap Sasuke tajam.

Sasuke hanya memberikan isyarat tangan lalu berucap,"jika kau kabur, kau mati!" dengan ancaman di setiap kata-katanya.

"Aku tahu, aku tahu",balas Naruto ogah-ogahan sembari menyipitkan matanya melihat ke samping.

"Kau bisa memakan ramen terakhirmu hari ini, tapi bersihkan dirimu"

"Benarkah?",tanya Naruto sontak senang disertai tatapan yang dipenuhi bintang harapan.

"Cepat mandi!"

"Baik!",balas Naruto tiba-tiba hormat dan berjalan dengan tegap.

"..."

Setelah menyadari Naruto tidak lagi terlihat di matanya, Sasuke memfokuskan diri dan memejamkan mata.

'Cakra',pikir Sasuke mulai mengaktifkan cakranya ke seluruh saraf yang ada di tubuhnya.

'Setelah itu pusatkan ke area sekitar mata. Saringgan dua pola yang tidak sempurna. Rasakan kebencian saat sesuatu yang kau hargai hilang dan dirusak'

'Fokuskan, arahkan kebencianmu pada satu orang. Rasakan dan fokus kembali. Alihkan perhatianmu dari hal-hal tidak penting dan...'

"Sasuke, sudah selesai. Hn? Apa yang kau lakukan?"

Ketika Naruto datang, bola mata Sasuke sudah berubah sempurna. Ia pun segera menoleh ke belakang setelah menonaktifkan kemampuan matanya yang baru.

'Ini baru permulaan. Untuk sekarang ini sudah cukup',pikir Sasuke sebelum akhirnya menjawab,"kau bisa memasak ramenmu sekarang."

"Oke!",balas Naruto ceria.

Naruto segera mempersiapkan air untuk memasak cup ramen.

"Tapi apa yang kau lakukan disitu sejak tadi? Kelihatannya kau tidak bergerak sama sekali tari",tanya Naruto masih penasaran sementara dirinya sudah selesai menyalakan api untuk airnya.

"Tidak sepertimu, aku punya tujuan dan ingin menjadi kuat",balas Sasuke cepat bermaksud menyindir Naruto.

"Huh?",gumam Naruto awalnya bingung tapi mengangguk-anggukan kepalanya setuju.

"Kau benar! Jika aku ingin menjadi Hokage, aku harus menjadi kuat",balas Naruto sembari mengangkat sebelah tangannya dan menggepalkannya erat.

'Supaya aku mendapatkan pengakuan dari semuanya. Aku harus menjadi Hokage!',lanjut Naruto dalam hati.

"...",Sasuke hanya diam menatap Naruto. Sepertinya ia merasa tahu apa isi pikiran Naruto saat ini.

'Tapi menjadi kuat masih tidak cukup untuk melindungimu, Naruto',balas Sasuke dalam hati.

"Kau harus menjadi sangat kuat dan selalu berhati-hati",ucap Sasuke setelah diam berpikir.

"Hn?",gumam Naruto sedikit terkejut ketika Sasuke tiba-tiba menyemangatinya.

'Ternyata tidak buruk juga memiliki seseorang seperti dia sebagai seorang penyemangat',pikir Naruto tersenyum kemudian berjalan ke depan untuk mengambil airnya yang telah mendidih.

Naruto mulai mempersiapkan cup ramennya. Sasuke hanya memperhatikan.

"Bagaimana latihanmu?"

"Hn?",gumam Naruto kembali menoleh karena bingung.

"AAAAAAAAAAAHHHHHH! AKU LUPA! Besok, besok, bukankah besok kita akan bertemu Kakashi Sensei sebagai tim 7?"

Setelah puas teriak, Naruto menatap ke arah Sasuke dengan terbata-bata.

"Tenang saja, kita semua akan lulus tesnya",balas Sasuke dengan tenang.

"Eh?",gumam Naruto berkedip-kedip bingung.













Jumat, 2 Juli 2021
12:27

Mengubah Masa Lalu✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang