"Sasuke-kun? Naruto? Dimana kalian?"
Sementara itu terlihat Sakura yang sedang mencari kesana kemari karena tidak menemukan Sasuke yang membawa Naruto.
"..."
"NARUTO? SASUKE-?"
"Sakura-chan...",balas Naruto berbinar-binar, ia segera berlari untuk mengatakan pada Sakura jika dia ada disini.
"Dia hanya seorang gadis, Naruto. Kau tidak boleh beranjak dari sini selangkah pun!"
'Sekaligus mantan istri',lanjut Sasuke datar dalam hati.
Sekali dia sudah fokus pada tujuannya, apapun yang terjadi ia akan berjuang untuk mendapatkannya.
Naruto langsung menggembungkan pipinya tidak senang,"tapi Sakura-chan memerlukan bantuanku."
"Tidak, dia tidak butuh!",balas Sasuke acuh.
"Lebih baik fokus saja pada apa yang sedang kau lakukan"
"Tapi-"
Sasuke melotot,"lakukan atau kesepakatan kita batal!"
Naruto semakin merajuk, ia sama sekali tidak mengerti mengapa ia harus susah payah membuat api unggun sedangkan Sasuke sendiri memiliki jutsu elemen api.
"..."
'Bagaimana pun caranya, dia tidak boleh keluar dan melakukan hal bodoh lain',pikir Sasuke dalam diam memperhatikan Naruto yang menjadi terlalu terburu-buru.
"Untuk apa kita melakukan ini di tengah tes?",tanya Naruto merengut.
"Belajarlah tenang dan tangguh seperti api yang sejak tadi tak mau menyala meski kau lakukan itu sekuat tenaga"
"APA?",teriak Naruto murka.
'Aish, apa yang sebenarnya mereka lakukan? Aku sudah membereskan Sakura tapi mereka berdua malah melakukan hal lain',pikir Kakashi yang sudah sejak tadi bersembunyi di atas pohon.
"Berhenti mengomel, lakukan saja untukku"
"Hah?"
"Kau mau lulus tes tidak?"
Naruto langsung mengangguk dengan polosnya.
"...",Kakashi yang menguping pembicaraan Sasuke merasa kebingungan.
'Perangkap ilusi. Hm! Sangat mudah mengadali Kakashi-sensei',pikir Sasuke menahan diri untuk menyeringai dengan kejinya.
*****
"Kakashi-sensei? Kakashi-sensei?",panggil Sakura kebingungan sejak tadi.
"Eh?",gumam Kakashi bingung setelah ia mengedipkan kedua matanya sekali.
Sementara Sasuke terlihat acuh tak acuh melihat tangannya menyampingi yang lain.
"Sensei? Kami mendapatkan loncengnya, apakah kami lulus?",tanya Naruto yang kali ini berbicara sembari menyembunyikan dua buah lonceng di tangannya.
"..."
'Bagaimana? Kenapa? Apa ini masuk akal?',tanya Kakashi terdiam seribu bahasa.
"Karena kita sudah lulus, Naruto, kau ikut aku!",perintah Sasuke sudah dengan siap menarik tangan Naruto lagi.
"Tunggu! Siapa yang mendapatkan lonceng ini lebih dulu?",tanya Kakashi ingin meminta penjelasan.
"Huh?",gumam Naruto nampak heran.
"Kakashi-sensei, bagaimana? Sensei sendiri yang memberikan lonceng itu pada kami",jelas Sakura nampak mendengus kesal sementara Kakashi nampak terpelongo.
'Eh? Apa yang sebenarnya terjadi?',pikir Kakashi masih belum menyadari situasinya.
Apalagi ia tidak tahu siapa yang benar-benar mengambil lonceng itu dan membuatnya masuk ke dalam ilusi yang sangat nyata?
"Kita bisa pergi sekarang, Naruto",ucap Sasuke cuek langsung menarik tangan Naruto dan berjalan pergi.
"Ah, hm..",gumam Naruto langsung mengangguk setuju meski dirinya sendiri tidak mengetahui alasan pasti mengapa Sasuke selalu menarik tangannya.
'Aku harus melaporkan ini pada Hokage Ketika. Ini tidak benar!',pikir Kakashi mendadak serius.
Sakura terlihat sedih ketika Sasuke lagi-lagi menarik tangan Naruto, bukan dirinya kemudian ia pun bertanya,"Sensei, kami benar-benar lulus, kan?" dengan lesu pada Kakashi.
"Ah.. ...ya",balas Kakashi sendiri dengan keraguan meski bibirnya berkata telah meluluskan tim 7 setelah dirinya menjadi seorang Jounin Pembimbing untuk pertama kalinya.
"Sakura, apa yang sebenarnya terjadi?"
"Itu...",gumam Sakura nampak berpikir kemudian flashback ke beberapa jam sebelumnya.
Minggu, 4 Juli 2021
20:02
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengubah Masa Lalu✔️
FanfictionSasuke kembali ke masa lalu, hanya untuk menyelamatkan dia. Sasuke akan berubah seratus delapan puluh derajat untuk dia. Memulai kehidupan baru dan menggantikan kebahagiaan kelam di masa lalu. Sasuke pastikan tidak akan pernah pergi selangkah pun da...