Seperti biasa, Nara mengayuh sepedanya menuju toko tempat ia bekerja. Tapi pagi ini entah kenapa ia merasa sedikit aneh. Ia merasa ada yang memperhatikannya sejak ia keluar dari rumah untuk menuju ke toko. Seseorang? Tapi siapa?. Nara sepertinya terlalu takut untuk berhenti dan mencari. Karena ia tahu matanya pasti akan menemukan hal yang ia cari. Ia takut, tapi rasa risih yang ia rasakan sangat mengganggunya. Perlahan iapun menghentikan sepedanya. Iapun menoleh kebelakang. Tepat saat seseorang yang terlihat seperti mengintip dari balik pohon kembali bersembunyi. Itu.. Menakutkan. Nara mulai merasa takut melihat hal itu, karena ia belum pernah mengalami kejadian seperti ini. Ia harus segera pergi.
Mengingat Nara hanya seorang diri sekarang, ia tidak tahu harus bagaimana jika terjadi sesuatu pada dirinya. Ditambah rumahnya yang cukup jauh dari pemukiman lain. Nara harus pandai menjaga diri.
Sesampainya ditoko, ia langsung berkemas seperti biasa dan membuka toko. Nara kembali melayani pelanggan yang ingin membeli bunga. Tiba-tiba perasaan cemas itu datang lagi. Ia merasa seperti diperhatikan lagi. Ia tahu orang itu pasti tidak jauh dari Nara saat ini, karena Nara bisa merasakan hawanya semakin mendekat. Tapi Nara terlalu takut untuk melihat sekeliling.
Knock
Seseorang masuk kedalam toko. Orang itu memakai masker hitam dan hoody hitam. Matanya tersenyum kearah Nara.
" aku ingin membeli bunga." ucap pria itu sambil tersenyum dari balik maskernya. Nara membalas dengan senyum kikuk dan anggukkan. Orang itupun mulai memilih-milih bunga. Nara merasa aneh karena tiba-tiba rasa cemasnya menghilang.
" permisi.. Aku ingin bunga mawar ini. " panggil pria itu lagi.
" baik." Narapun mendekati pria itu untuk mengambil bunga yang ia inginkan. Setelah mengemasnya, iapun memberikan buket bunga mawar pink itu pada pria itu.
" terimakas- "
" wahh.. Namamu Nara Masame? " ujar pria itu melihat kartu nama yang ada didada kanan Nara dan memotong kalimat Nara, membuat Nara terkejut.
" oh.. Ya. Nama saya Nara Masame. Memangnya kenapa? " tanya Nara sambil menerima uang dari pria itu.
" kau cantik. Dan kau memang pantas bekerja ditoko bunga. karena kau memang secantik bunga. Ahaha.." ucap pria itu sambil tertawa.
" Oo.. Ahahaha.. Aku tidak seperti itu. Terimakasih.. Semoga harimu menyenangkan. " ucap Nara tersenyum ramah.
" baiklah. Sampai jumpa lagi." jawab pria itu lalu melangkah keluar dari toko.
Hari ini Nara cukup sibuk karena pelanggan cukup banyak. Ia merasa lelah setelah membersihkan toko. Ia tidak mengira akan seramai itu dan itu jarang terjadi. Iapun menutup toko dan bersiap pulang. Seperti biasa, ia berhenti sebentar didepan pekarangan rumah bertaman bunga itu. Memandang keindahan taman dan suasana tenang rumah itu. Setelah itu barulah ia kembali melanjutkan perjalanannya menuju rumah.
Sesampainya dirumah, ia terkejut mendapati sebuah buket bunga tergeletak begitu saja didepan pintu. Iapun mendekati buket itu dan meraihnya.
" hm? Siapa yang meletakkan ini disini? " bisik Nara. Ia juga tidak melihat adanya surat pengantar.
Tapi setelah diperhatikan lagi, Nara merasa ada yang tidak asing dengan buket bunga itu. Seketika ia terdiam. Setelah ia ingat lagi, ini adalah bunga mawar pink yang dipesan oleh seorang pria berhoody hitam yang ia temui hari ini. Tapi itu tidak mungkin. Iapun mencoba melihat sekeliling, tapi ia tidak melihat apapun.
" hm.. Mungkin ini hanya kebetulan. Tapi siapa yang mengirimkan ini ya?" ucap Nara melangkah menuju pintu masuk. Dan betapa terkejutnya ia saat memasukkan kunci pintu, karena ternyata pintu itu tidak terkunci. Padahal ia sangat yakin sudah mengunci semua pintu sebelum pergi bekerja.
Iapun melangkah masuk dan mengamati sekeliling dengan was-was. Apa ada pencuri yang masuk? Tapi tidak ada barang yang hilang. Ia lanjut memastikan area dapur. Tapi tetap tidak ada apa-apa.
" hm.. Mungkin aku memang lupa mengunci pintu. Huft.. Aku ceroboh sekali." ucapnya. Iapun meletakkan buket bunga itu diatas meja makan.
Nara beralih menuju kamarnya. Ia masuk dan menutup pintunya lagi. Ia meletakkan tasnya diatas ranjang saat tiba-tiba ia terdiam. Angin pelan berhembus tepat dileher Nara.
" kau sudah pulang?.. Aku menunggumu lho.."
Nara membeku. Ia tidak bisa menggerakkan tubuhnya barang sedikit. Ketakutannya semakin menjadi saat dua tangan itu merangkulnya dari belakang dan sebuah wajah mendarat dibahunya.
"Si-siapa kau.." tanya Nara dengan suara bergetar.
" ahaha.. Aku?. Hmm.."
Tunggu, tawa itu, sweater hoody hitam dan nada bicaranya, Nara menyadari sesuatu.
" hm.. Kau cantik. Dan kau memang pantas bekerja ditoko bunga. Karena kau memang secantik bunga. Ahaha..
Hm.. Apa kau ingat? " ucap pria itu masih memeluk Nara dari belakang. Nara sadar sekarang. Pria ini adalah orang yang membeli bunga mawar pink itu. Tapi bagaimana dia bisa ada disini?." namaku.. Ren Shouta. Yo-ro-shi-ku..hm..hm."
Tangan pria itu langsung membekap hidung Nara dengan sapu tangan. Tak lama, Nara merasa lemas dan pusing. Iapun pingsan. Ia tidak tahu kalau sapu tangan itu telah diberi serbuk bius.
" kau sendirian disini?.. Kasihan sekali. Hm.. Baiklah. Aku akan menjagamu mulai sekarang. Haha" ucap Ren mengangkat tubuh Nara dan membawanya pergi.
--- next part😊
Vote and komen terbuka💓
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Yandere [Completed✔]
ChickLit" hiks.. sebenarnya apa yang kau inginkan dariku? " Ia menatap gadis itu dengan tatapan sayu dan senyum yang terlihat mengerikan. " heeh? sudah terhitung 10 kali aku mengatakan ini. Aku.. menginginkanmu. Karena.. Aku.. Mencintaimu. " ucapnya deng...