Pagi lagi. Ren bangun lebih dulu dari Nara dan sudah bersiap. Sekarang ia sedang memandangi wajah Nara yang masih terlelap. Kenapa?. Karena ini masih jam 5 dini hari. Pekerjaan biasa dimulai pada jam ini. Biasanya agak lebih lambat. Tapi karena hari ini ia akan keluar bersama Nara, ia akan menyelesaikan pekerjaannya dulu dan pulang tepat saat Nara bangun dan bersiap.
" hah... Aku sangat malas bekerja hari ini. Semoga saja penampilanku tidak kacau saat pulang nanti. " ujarnya pelan sambil memainkan jemari Nara. Satu hal yang baru Ren sadari dari Nara, dia tidak mudah terganggu dalam tidurnya. Ren bisa dengan mudah mengerjainya.
Iapun mengecup kening Nara, berjalan keluar kamar dan menutup kembali kamarnya. Setelah mengambil beberapa peralatannya, iapun keluar dan mengunci pintu dari luar. Mengingat hari ini akan menyenangkan, Ren mulai bersemangat dan segera melajukan mobilnya ditengah gelapnya jalanan.
~~~
" dimana buruan kali ini?." Ren memasang earphone ditelinga kanannya.
" menurut informasi, dia akan pergi kebandara dan mengambil penerbangan untuk melarikan diri. Kau harus cepat karena bandar yang satu ini terkenal sangat cepat dalam melarikan diri." ujar temannya diseberang telepon.
" heii.. Kau sedang meremehkanku?. Apa aku pernah melewatkan hal seperti ini sebelumnya?." tanya Ren lagi dengan senyum miring.
" ti-tidak. "
Asahi Ken.
Ren terkekeh geli. Sahabatnya ini tidak bisa mengelak. Ren belum pernah gagal, bahkan dihari pertamanya. Pelatihannyapun sempurna. Penembak jarak jauh, penembak jarak dekat, bertarung tangan kosong maupun dengan senjata, Ren sudah melalui semua itu jauh lebih cepat dari sahabatnya ini. Karena itulah ia meminta sahabatnya itu menjadi patner kerjanya didalam ruangan dan ia yang bekerja dilapangan. Ren sangat benci mencari informasi dan mencari titik lokasi. Ditambah dengan telepon dari para klien tingkat tinggi yang sering kali meremehkan kemampuannya. Ya hanya karena penampilan yang terlihat manis dan lembut, bukan berarti kau bisa menilai seseorang itu lemah, bukan?.
Akhirnya ia sampai dibandara. Iapun memarkirkan mobinya dan keluar.
" apa kau yakin tidak ingin melihat gambar wajah buruan kita? Aku kawatir kau akan salah sasaran." tanya Asahi dengan nada sedikit kawatir. Ia sudah menjelaskan ciri-ciri orang itu pada Ren. Saat akan mengirim foto orang itu, Ren malah menolak.
" sudah kubilang aku sudah mengerti. Kau seperti baru mengenalku,ya? " jawab Ren berjalan memasuki bandara.
" tidak.. Bukan begitu. Orang ini pasti bisa membaur dengan penumpang lainnya. Menurut klien kita, buronan kali ini sangat pandai membaur. Ya kau tahu, seperti penampilan, sikap dan gerak-geriknya. " tutur Asahi masih melacak lokasi bandara.
" aku harus dibayar tinggi untuk ini, oke? Karena aku harus menggunakan instingku disini. " Ren tergelak. Asahi menghela nafas berat. Kenapa Ren selalu menganggap pembunuhan itu semudah mendapatkan uangnya. Apa kau akan membunuh orang semudah membunuh kecoa?. Kalau iya, Asahi ingin mencoba juga. Hehe..
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Yandere [Completed✔]
ChickLit" hiks.. sebenarnya apa yang kau inginkan dariku? " Ia menatap gadis itu dengan tatapan sayu dan senyum yang terlihat mengerikan. " heeh? sudah terhitung 10 kali aku mengatakan ini. Aku.. menginginkanmu. Karena.. Aku.. Mencintaimu. " ucapnya deng...