Gin dan Denji datang ke toko bunga tempat Nara bekerja. Mereka tidak melihat Nara. Mereka membutuhkan bantuan Nara untuk mengajari Denji beberapa pelajaran yang sulit ia pahami.
" permisi.. Dimana Nara?. Tanya Gin pada seorang pekerja lain yang ia lihat ditoko itu.
" Nara? Oh dia tidak masuk hari ini. Aku dengar dia tidak enak badan. Jadi aku yang menggantikannya disini. Ingin membeli bunga?" tanya wanita itu.
" tidak. Aku hanya ingin bertemu dengan Nara. Baiklah.. Terimakasih." Gin dan Denjipun keluar dan memutuskan mengunjungi rumah Nara.
Sesampainya disana, mereka menekan bel dan memanggil Nara. Tapi cukup lama tidak ada jawaban. Setelah dilihat lagi, pintu rumahnya dikunci.
" kemana dia pergi?. Jika dia sakit, tidak mungkin pintunya dikunci dari luar,kan? " ucap Denji menggaruk kepalanya malas.
" hm.. Mungkin ia menginap dirumah ibunya karena dia tinggal sendirian disini. Ya sudah, sepertinya kau harus belajar lagi denganku. Ayo." ujar Gin berlalu. Denji mengeluh malas dan ikut berlalu.
Tapi entah kenapa Gin merasa ada yang tidak beres. Entahlah tentang apa, tapi itu terasa aneh.
" jika dia masih memiliki ibu, kenapa ia memilih tinggal seorang diri ditempat terpencil seperti ini?. Ini agak berbahaya untuk gadis lugu seperti dia,bukan?" tanya Denji.
" kudengar dia ingin hidup mandiri. Tapi kurasa mereka memiliki masalah." jawab Gin melajukan mobilnya keluar dari daerah rumah Nara.
" seberapa besar masalahnya? Terlalu berlebihan jika sampai tidak ingin tinggal serumah dengan orang tua sendiri. Lagipula gadis lugu seperti dia mana mungkin bisa membuat masalah dengan orangtuanya." ujar Denji sambil membuka plaster yang menutupi buku-buku jarinya yang luka dan menggantinya dengan plaster yang baru.
" aku tidak tahu. Lagipula kenapa kau tidak bisa akur dengan ayahmu? Kalian juga bermasalah, bukan?" tanya Gin.
" masalahku sangat rumit. Dia selalu mencari-cari bahan untuk membuat pertengkaran denganku. Oleh karena itu aku fokus sekolah agar tidak selalu bertemu dengannya dirumah." tutur Denji.
Gin sendiri tinggal bersama ibu dan seorang adik laki-lakinya. Orantuannya sudah berpisah. Gin tidak pernah mempermasalahkan keputusan orangtuanya walaupun sebenarnya ia tidak ingin hal itu terjadi. Hubungannya dengan ayahnyapun masih baik-baik saja. Tapi tidak sehangat dulu sebelum mereka berpisah.
" bagaimana kalau kita mengajak kame untuk belajar bersama. Anak pemalas itu harus dibantu,bukan?" ujar Denji.
"hah.. Seperti kau rajin saja.." balas Gin mengejek.
---- next part😊
Vote dan komen terbuka💓
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Yandere [Completed✔]
ChickLit" hiks.. sebenarnya apa yang kau inginkan dariku? " Ia menatap gadis itu dengan tatapan sayu dan senyum yang terlihat mengerikan. " heeh? sudah terhitung 10 kali aku mengatakan ini. Aku.. menginginkanmu. Karena.. Aku.. Mencintaimu. " ucapnya deng...